Part 3

17 1 0
                                    

Kalau boleh milih, aku pasti milih jatuh cinta sama orang yang pasti balas perasaan aku. Tapi nyatanya, hatiku milihnya kamu. - Yasmin Pelangi Amelia.

☔☔☔

"Yasmin pelangi amelia."

Pelangi langsung berdiri tatkala seorang guru olahraga memanggilnya. Kali ini adalah giliran dirinya melakukan lompat jauh untuk pengambilan nilai.

"Semangat bebep." Ujar rina sambil bertepuk tangan.

"Bebep belur." Ledek seorang siswa dibelakang rina.

"Ish apasih reseh banget." Sembur rina sebal.

Pelangi menyelesaikan tugasnya dengan baik. Guru olahraga itu mengangguk ketika melihat hasil yang dilakukan pelangi berhasil menjadi peringkat tiga teratas.

"Oke ayo kumpul." Ujat guru olahraga itu memerintah karna pelangi adalah murid dengan abjad terakhir.

"Terimakasih untuk kerjasama kalian hari ini. Semoga nilai kalian memuaskan. Untuk Rain, Pelangi, dan bulan nanti setelah istirahat keruangan saya ya. Silahkan istirahat." Ujar guru olahraga tersebut lalu meninggalkan lapangan.

"Kira-kira kenapa hayo pak adi manggil kita?" Tanya rina.

Pelangi yang tengah memakan baksonya mengedikkan bahu, "Palingan disuruh perwakilan lomba lari."

Rina mengangguk setuju, "Iya juga."

☔☔☔

Pelangi menunggu hujan dengan sabar di halte depan sekolahnya. Sebenarnya rina sudah mengajaknya pulang bersama berhubung gadis itu tidak pulang bersama pacarnya melainkan di jemput. Tapi pelangi menolak, dia tidak mau hujan kembali marah mengetahui dirinya tidak menuruti perintah laki-laki itu. Didiamkan hujan adalah hal yang paling pelangi tidak suka.

Suara deruman motor mengalihkan perhatiannya, seorang laki-laki dengan motor besarnya membuat pelangi mengerutkan kening karna tidak mengenalnya. Itu bukan hujan.

"Hai. Pelangi bukan?" Tanya laki-laki itu setelah membuka helmnya.

Pelangi mengangguk.

"Gue bintang. Temennya hujan. Dia minta tolong gue buat jemput lo karna dia masih ada latihan basket." Jelas bintang.

Pelangi menghembuskan nafas, "Gue nggapapa sebenernya pulang sendiri."

"Lah jangan, gue udah nyampe sini. Gue anter aja. Yok, gue masih harus balik lagi ke sekolah." Ujar bintang sedikit memaksa.

Pelangi mau tak mau bangkit dan naik keatas motor bintang, "Gue jadi ngerepotin."

"Santai. Udah?" Tanya bintang dan ketika melihat anggukan pelangi dari spion motor, laki-laki itu langsung menutup kaca helmnya dan melajukan motornya meninggalkan sekolah pelangi.

Seorang gadis tak sengaja melihat kejadian itu. Gadis yang berdiri didepan gerbang itu mengerutkan kening heran.

Pelangi kenal bintang?

Pelangi turun dengan perlahan dari motor besar bintang, saat sudah sampai didepan gerbang rumahnya.

"Makasih." Ujar pelangi pada bintang.

(Tak) Seindah Warna PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang