Please klik ☆ first!
.
.
.Happy reading and enjoy
#1 : "Hujan itu pengganggu. Tapi aku suka hujan, dalam akronim yang berbeda."~Yasmin pelangi Amelia
☔☔☔
Sebuah keindahan setelah badai,
Sebuah warna setelah gelapnya langit
Lengkungan warna indah,
Diluasnya langit yang lelah bersedih, sebuah simbol di akhir yang bahagia
setelah hujan,
Inilah aku.....
"🎵Baru saja berakhir, hujan disore ini... menyisakan keajaiban... kilauan indahnya pelangi.... Tak pernah terlewatkan... dan tak pernah terhapuskan keindahan seperti ini, tak akan bisa dibeli....
Bersamamu, kuhabiskan waktu senang bisa mengenal dirimu.. rasanya semua begitu sempurna sayang untuk mengakhirinya... janganlah berganti...🎶"Riuh tepuk tangan terdengar saling bersahut sahutan menutup permainan gitar dan lantunan indah dari seorang gadis ditengah gemericik hujan yg tak selebat sebelumnya.
"Terimakasih Pelangi, silahkan duduk kembali." Ucap seorang guru dibalik mejanya.
Perempuan itu berdiri sambil menenteng gitarnya, dia berjalan ke kursinya dibarisan ketiga dari belakang.
Lalu mengikuti pelajaran dengan tenang, sebelum kemudian teman sebangkunya menggangunya seakan tak membiarkannya menjadi orang sukses dikemudian hari.
"Gilak, permainan gitar kamu makin lama makin keren !!"
Perempuan itu menghela nafas jengah, "Aku tau kamu mau minta traktir."
Perempuan berambut pendek itupun tersenyum kikuk, "Eh, nggak kok. Kamunya aja yg seuzon muluk sama aku."
"Bagus deh, kalo nggak." Balas perempuan berambut panjang itu santai.
Kring kring kring kring
Seisi kelas langsung bersorak sorai seakan mendapatkan jatah beras bulog yang datang sebulan bahkan bisa sampai tiga bulan sekali. Pelajaran terakhir yang menurut mereka sangat membosankan karna hanya membahas karya karya seni dan praktikum kesenian yang tentu saja tidak berhubungan sama sekali dengan jurusan sekolah yang mereka ambil. Mereka masuk IPS berharap jadi sejarawan, pengusaha atau politikus, bukan jadi pelukis apalagi pemahat.
"Baiklah kita akhiri pelajaran seni budaya hari ini. Jangan lupa minggu depan kesempatan terakhir kalian mengumpulkan prakarya, yang tidak mengumpul siap siap remedial dismester ini. Silahkan pulang, hati hati dijalan, yang bawa kendaraan juga hati hati karna jalanan licin habis hujan. selamat sore."
Setelah mendapat jawaban riuh dari kelasnya, wanita yang berpenampilan rapi, cantik dan masih sangat ramping itu hilang kemudian dibalik pintu. Don't judge the book, by its cover. Guru itu udah punya dua anak dibalik kemolekan tubuhnya.
Dua orang dengan rambut sebahu dan rambut panjang berjalan beriringan hingga sampai didepan gerbang sekolah mereka. Hujan deras baru saja mengguyur kota mereka, menyisakan genangan genangan air dan tetesan tetesan Gerimis dari langit, masih turun seakan belum cukup puas membasahi bumi.
"Eh, aku udah dijemput. kamu mau bareng aku aja nggak ?" Tanya perempuan dengan rambut sebahu dengan dahi berkerut kecil menunggu jawaban.
Perempuan berambut panjang itu menggeleng dan tersenyum, "Nggak usah, bentar lagi juga hujan dateng."

KAMU SEDANG MEMBACA
(Tak) Seindah Warna Pelangi
RomantizmPelangi itu indah Namun.. tak bisa hadir jika tak ada hujan Pelangi bagai anugerah Hingga tak masalah.. Jika hujan harus terjatuh berkali kali asalkan pelangi mau menampakkan warnanya. Bersisipan dengan hadirnya senja, pelangi membuat segalanya menj...