.4.

0 1 0
                                    

" kamu bisa tutup matamu untuk apa yang tak ingin kamu lihat,tapi hatimu tidak untuk rindu yang kian makin hebat"

                    * Agathara Quenza Olin*

Itu di mulmed theo, ganteng ya kan;)

Happy rading my nerd boy.

   Setelah seharian Rara menghabiskan hari minggunya bersama Fajar, ia menapakan kakinya di rumah sambil mengucap salam tapi tidak satupun yang menjawab salamnya.

  "Mama mana lis?" ya Lisa adik Rara yang masih berumur 5 tahun ,terpaut cukup jauh dengan Rara.

  " nggak tau kak di dapur kali" kata lisa sambil menjuk ruangan dapur yang biasa mama lisa berada.

  Rara hanya menunduk dan mengangguk paham akan maksud lisa , ia tak berniat menemui mama nya, ia sudah lega jika sudah menyakan keberadaan mamanya pada lisa - adiknya.

  Memang hubungan Rara dan mamanya kini makin renggang ,semenjak kematian papanya beberapa bulan lau. Ia bahkan sangat jarang bertegur sapa dengan mamanya.

Rara hanya cukup menayakan keadaan mamanya pada adiknya, semua ini di karenakan kesalah pahaman yang terjadi di keluarga Olin, semenjak kepergian Herman Maulana Olin, ayah Rara, mamanya menganggap penyebab kematian suaminya di karenakan ulah Rara,

Yaa, Rara memiliki masa lalu kelam saat kelas 10, ia pernah menjalin hubungan dengan seseorang ,dan karena seseorang itu lah Rara tenggelam dalam dunia kelamnya, di hujam berbagai masalah yang menyeretnya ke masalah sekolah membuat nya depresi berat dan hampir bunuh diri, tapi untungnya berkat ayahnya  Rara terselamatkan dari kejadian itu ,akan tetapi yang menjadi korban ialah ayahnya sendiri, maka dari itu mamanya tidak pernah suka dengan Rara setelah tragedi yang menimpa almarhum ayahnya.

Rara memasuki kamarnya dengan langkah gontai, menjatuhkan diri di kasur empuknya sambil memejamkan matanya sebentar, ingatan di mana ayahnya tiada kini berputar jelas di pikiran Rara.

    Rara juga merasa ayahnya pergi itu juga di sebabkan olehnya. Rara bangkit dan berjalan menuju lemari nya ,tampak sedang mencari sesuatu di balik gantungan baju baju miliknya.

Ia mengambil sebuah kotak dimana terdapat tas kecil yang di jahit sendiri oleh ayahnya dengan bertuliskan AGATHA ,iya itu nama panggilan Rara di rumah,

Tanpa sadar air mata Rara lolos begitu saja membasahi pipi mulusnya, sambil mendekap tas buatan ayahnya, menangisi semuanya, menangis sejadi jadinya,
Ia rindu ayahnya, rindu kasih sayang ayahnya.

Memang dulu hubungan Rara dengan ayahnya begitu dekat. Sampai sampai harus berujung kematian yang harus menghampiri ayahnya.

"Thaa.. Makan dulu kakak bawain makan buat kamu" suata Aldi menggema di balik pintu kamar Rara . Aldi Bagas Putra Olin, kakak Rara yang terpaut 1 tahun dengan Rara,

Jelas jelas sudah 3 jam lebih Rara tak keluar kamarnya, melihat adiknya yang lesu ,Aldi tak tega membiarkan adiknya kelaparan dan sakit, sesingguhnya Aldi sangat menyayangi Rara dan Lisa.

  " thaa .. Kakak masuk ya " disaat pintu kamar Rara yang tertutup setelah Aldi mengetuknya beberapa kali tetapi tidak ada sahutan dari dalam kamar Rara.

Aldi masuk kedalam kamar Rara dan menemukan Rara tengah tidur meringkuk di posisi duduk sambil memeluk sesuatu di samping tempat tudurnya.

Aldi mencoba mendekati sang adik dan meletakan nampan makanan di atas nakas.
Aldi meraih sesuatu yang kini tengah Rara peluk saat tertidur,
Dilihatnya sebuah tas hitam bertuliskan nama Rara, Aldi begitu mengenali tas ini.

My Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang