Ch 3 Sadness, and Attack
Di sebuah gedung tua yang terbengkalai di pinggir kota Tokyo. Nampak di dalamnya tengah terjadi pertarungan antara Akuma yang menjadi liar dengan kelompok Rias. Dan dalam waktu singkat semua Akuma-Akuma tersebut berhasil di basmi oleh mereka.
" ok, ku rasa sudah cukup untuk hari ini. Ayo kita pulang, Akeno" Kata Rias dengan melirik kea rah Queennya. Dan Akeno pun segera menyiapkan lingkaran sihir teleport. Lalu mereka pun segera menghilang di balik lingkaran tersebut.
Sesampainya di ruang club, Issei dan semuanya segera berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing.
" Asia. Bisakah kau membelikan ku minuman itu. Uangnya ada di laci" Pinta Rias dengan menatap bintang-bintang malam dari balik jendela.
" hmm. Baiklah. Hime-sama" jawab Asia tidak bertanya lagi tentang minuman apa yang di maksud oleh sang majikan.
Tak sampai 5 menit, Asia sudah kembali dengan membawa satu kresek berisi satu botol Sake. Setelah itu Asia segera menghidangkan minuman tersebut ke Rias yang sedang duduk di atas atap.
" temani aku minum." Ujar Rias singkat.
" tanpa Hime-sama mintapun, saya akan menemani anda minum." Sahut Asia sambil mengangkat cawan sakenya. Kedua gadis belia tersebut saling bersulang kemudian saling meminum sakenya.
Di tempat lain. Terlihat seorang pemuda berambut putih jabrik, berpakaian seperti pertapa Yamabushi a.k.a Naruto sedang berdoa di depan beberapa batu nisan di sebuah lembah hijau yang banyak di penuhi oleh bunga-bunga liar yang cukup cantik. Dan di belakang Naruto juga terlihat dua gadis 'Miko' yang adalah Meme dan Misa turut berdoa bersama sang majikannya.
" ayo kita pergi." Ucap Naruto singkat sambil memakai topi capin, dan mulai berjalan. Kemudian Meme dan Misa menyusul sang majikan yang mulai menjauh. Dan secara perlahan ketiganya lenyam dalam gelapnya malam.
" goshujin-sama. Bolehkah aku keluar sebentar malam ini?" Tanya Meme memberanikan diri.
" pergilah. Dan cepat kembali, tugas kita masih banyak malam ini." Jawab Naruto member ijin pelayannya itu.
Dengan mengepakkan dua pasang sayap hitam pekatnya, Meme melesat cepat di langit malam tak berbintang tersebut.
"dia masih melakukan hal itu." Ujar Misa tersenyum menatap kepergian Meme beberapa detik yang lalu.
" menjaga cintanya, walau harus menderita karena mendapat kenyataan pahit." Sambung Misa lagi. Naruto yang sedari tadi diam hanya berkata kalau semua hal yang terjadi adalah hal yang sangat misteri di dunia ini.
ψψψ
Kuoh Gakuen
Semua siswa, maupun siswi di sekolah itu namapak berbisik-bisik ketika melihat kedatangan Naruto. Mereka membicarakan masalah kejadian beberapa waktu yang lalu. Tepatnya saat Issei menghajar seorang siswa lain yang membully pemuda buta tersebut. Dan berita itu langsung menyebar cepat. Tapi sayangnya banyak cerita yang beredar tidak sesuai dengan fakta aslinya, dan mengakibatkan Naruto mendapat beberapa tatapan sinis dari siswa, atau siswi lainnya. Namun ada juga yang malah meminta maaf pada pemuda itu, karena kesalahanya.
" Naruto. Hari minggu nanti apakah kau sibuk?" Tanya Issei di saat jam makan siang.
Naruto berpikir sejenak, dan mengatakan kalau dirinya tidak ada kesibukkan di hari itu.
" begini. Ma, maukah kau hadir di pesta ultah Buchou hari minggu ini?"
Mendengar perkataan Issei barusan, Naruto segera menjawab kalau ia bersediah untuk datang. Dan tak lupa Asia turut menyampaikan kalau Rias meminta tolong pada pemuda buta tersebut untuk bernyanyi di pesta ultahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Walkers
Spiritualia adalah seorang Shinobi yang selamat dari perangan Shinobi yang ke-4. Hanya ia seorang yang hidup, dan di waktu yang bersamaan ia mendapat kutukan dari sang leluhur yang memaksanya untuk terus berkelana selamanya, demi memastikan kedamaian yang i...