Ch 5 Peperangan & perdamaian Part 2

372 23 5
                                    



Tubuh Azazel saat ini telah terlapisi oleh baju zirah keemasan dengan mutiara berwarna ungun gelap yang terdapat di dada dan kedua bahunya, dan di tangannya menggengam sebuah holy spear bermata dua. Kemudian Azazel melesat cepat dengan mengarahkan holy spear nya kearah Kateerea. Begitupula gadis tersebut yang turut menyongsong Gubernur Da-Tenshin tersebut.

Keduanya sama-sama unggul untuk sesaat, walau Azazel membuat terdesak Kateerea. Namun gadis tersebut sama sekali tidak berpengaruh dengan setiap serangan yang di luncurkan oleh gubernur Da-Tenshin tersebut. dan puncaknya keduanya kini saling beradu serangan kilat masing-masing.

" Sreet...Ctiing!!!"

Keduanya kini saling membelakangi samtu sama lain. Namun baju zirah keemasan yang di gunakan oleh Azazel lebih dulu mengalami keretakan di bagian dada hingga menjalar ke seleruh tubuhnya.

" ho..tak ku-uhuk.." perkataan Azazel terputus kala ia memuntahkan darah, dan di tubuhnya tiba-tiba muncul luka sayatan cukup panjang sehingga turut mengeluarkan darah. Sementara Kateerea hanya mengalami luka gores di wajahnya, Melihat hal itu Seraafall menghampiri Azazel yang langsung terjun bebas kebawah karena lukanya, dan menghentikan pendarahan dari sang Gubernur tersebut.

" hahaha....tau rasa kau gagak tua. Sekarang akan ku habisi kalian semua dengan kekuatan yang ku dapatkan dari 'Dia' !" Kateerea segera melafalkan mantra sebuah mantra sihir kuno yang memiliki tekanan kekuatan yang cukup mematikan.

Sebelum Kateerea menembakan serangan sihir mematikannya, Vali lebih dahulu membagi dua kekuatan tersebut dengan kemampuan Sacred Gearnya hingga menjadi kecil.

[Divine!]

[Divine!]

Melihat serangan terkuatnya berhasil di bagi oleh sang renkarnasi Hakuryuuko tersebut, membuat Kateerea mendecit tak suka, dan kemudian menyerang Vali dengan laser-laser sihirnya. Sebelum laser-laser tersebut mengenai Vali, lebih dulu Sirzech membloknya dengan kemampuan sihirnya.

" kau tak apa-apa, Hakuryuuko?" Tanya Sirzech kepada Vali.

" hmm. Maaf kalau merepotkan anda" sahut Vali bereterima kasih.

Sirzech segera maju ke arah Kateerea, kemudian menerangnya dengan kekutan 'Power of Destruction' yang sudah cukup sempurna. Namun dengan cepat di hindari oleh gadis tersebut dan membalas serangan sang Lucifer dengan sihir-sihirnya.

" Duuaaar...!"

" Duuaaar...!"

Suara benturan kedua serangan yang cukup kuat membumbung di atas langit. Tidak ketinggalan Vali yang turut membantu dengan terus membagi serangan Kateerea dan juga menghadapi para Majutsu yang kian lama kian banyak berdatangan.

Begitu juga dengan Sona, Tsubaki, dan Grayfia yang juga menghadapi para Majutsu yang datang mengeroyok mereka.

" kalian tidak apa-apa?" Tanya Irina cemas dengan sesekali menebaskan pedang Excalibur Mimicnya dan kadang merubahnya menjadi bentuk-bentuk pedang yang lain.

" kami tidak apa-apa, Shidou-san. Konsentasi saja dengan lawan." Sahut Grayfia sambil menciptakan tombak-tombak es yang bermunculan dari tanah yang sengaja ia bekukan dan menusuk para Majutsu yang terlambat menyadari serangan sang istri Luficer tersebut.

Sona dan Tsubaki tidak kalah dengan Grayfia, dan Irina. Sona yang juga memasteri sihir es turut menciptakan hujan-hujan tomabk es dari pola Hexagram yang diciptakan olehnya, sementara Tsubaki yang memegang senjata Nagitananya terus menebaskannya ke setiap para Majutsu yang menryerang, juga memakai Sacred Gearnya yang bernama 'Mirror Alice' yang dapat mengembalikan semua serangan apapun yang di terima oleh cermin tersebut. Ia juga memadukan kemampuan dari Sacred Gearnya dengan kemampuan istimewahnya yaitu 'Reverse' yang hampir serupa dengan kemampuan Sacred Gearnya, hanya saja sifat dari 'Reverse' dapat membalikkan objek, atau kekuatan apapun menjadi sesukanya. Dan itu terbukit dengan kekuatan tersebut, setengah dampak yang di terima oleh 'Mirror Alice' di jadikannya sebagai pengsis kekuatannya sendiri.

Spirit WalkersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang