"I have a soulmate." ujar Namjoon tiba-tiba seraya menerobos masuk ke dalam sebuah ruangan, tanpa peduli untuk mengetuk pintu atau lainnya.
Seisi ruangan itu langsung hening, dua orang yang sebelumnya duduk di sana dan tengah membicarakan sesuatu mendadak terdiam dengan ekspresi tidak terbaca.
"Congratulations, Namjoon." Keheningan itu dipecahkan oleh salah satu dari dua orang yang berada di ruangan itu, dia tersenyum tipis. "Siapa?"
Namjoon menghela napas, dia mengangkat tangan kirinya, menunjukkan sesuatu yang dikenal oleh mereka sebagai 'mark' atau tanda, bentuk tanda itu seperti tato, dengan lambang dari kekuatan sosok pasangannya disertai inisial namanya di bawah lambang tersebut. Tanda itu terletak di punggung tangan Namjoon, di antara ibu jari dan telunjuknya. "Tanda ini muncul di tempat yang sangat mencolok. Aku dalam masalah, Taehyung."
Dalam dunia mereka, tiap orang memiliki satu soulmate, atau pasangan sehidup-semati, pasangan itu ditentukan oleh Dewa dan biasanya memiliki kemampuan yang berlawanan dengan kemampuan pasangannya. Disebutkan dalam kepercayaan sebagian besar orang bahwa Dewa akan mengirimkan pasangan dengan kekuatan yang sebanding untuk mengendalikan kemampuan pasangannya dan begitu juga sebaliknya. Tanda itu akan muncul di waktu yang tidak tentu, dan di tempat yang tidak tentu pula, biasanya setelah tanda itu muncul, diikuti dengan perubahan warna mata pada salah satu pihak, biasanya warna mata mereka akan berubah mengikuti pasangannya yang lebih kuat.
Taehyung, seseorang yang tadi mengucapkan selamat pada Namjoon, mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?"
"Pasanganku adalah psychokinesis." Namjoon membawa tangan kirinya ke depan wajahnya, memperhatikan tanda yang tercetak di tangannya, "Inisialnya K.S.J."
Taehyung mengangguk paham, "Yah, kurasa ada sedikit masalah di sini."
"Huh? Kenapa?" tanya Jungkook yang duduk di sebelah Taehyung dan sejak tadi hanya diam memperhatikan mereka.
"Tidak ada psychokinesis di fasilitas ini." Namjoon menjawab, "Dan itu berarti dia bukan bagian dari organisasi kita."
Jungkook masih memasang wajah bingungnya, "Aku masih tidak mengerti."
Taehyung menarik napas, "Baby, itu artinya dia adalah warga biasa, dia tidak sama seperti kita."
Jungkook mengerjap dan akhirnya dia mengerti, "Oh!" pekiknya seraya menutup mulutnya dengan sebelah tangan.
Namjoon menghela napas pelan, "Dan sialnya tanda ini muncul di tempat yang sangat mencolok. Aku tidak bisa menutupinya, aku tidak bisa bekerja dengan baik jika menutupi tanganku dengan sesuatu." Namjoon menggeleng pelan, "Padahal ketika aku memutuskan untuk masuk dan menjadi bagian dari tempat ini, aku sudah mengatakan pada mereka bahwa aku tidak mau memiliki pasangan."
"Ya, tapi Namjoon, pasangan ini bukan sesuatu yang kita bisa kendalikan sesuka hati." Taehyung melirik Jungkook, "Maksudku, kau tahu bagaimana peraturannya, Dewa akan memberi kita pasangan saat dia merasa kita sudah terlalu diluar kendali dan membutuhkan seseorang untuk 'mengendalikan' kita."
Jungkook mengangguk pelan, "Dan kurasa psychokinesis adalah pasangan yang tepat." Jungkook terdiam sebentar, "Maksudku, kau pyrokinesis, tidak ada yang sanggup menghentikanmu, bahkan Taehyung yang hydrokinesis saja tidak bisa." Jungkook menipiskan bibirnya, "Jangan tersinggung, tapi kemampuan pyrokinesismu sangat diluar batas wajar."
Taehyung tersenyum, "Dia benar." Taehyung terdiam sebentar, "Dan kurasa ini memang saat yang tepat bagimu untuk mendapatkan seseorang, Namjoon. Kau sangat.." Taehyung terlihat mencari kata-kata yang cocok, "..tidak terkendali."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Opposite
FanfictionMereka berbeda, namun mereka diciptakan untuk satu sama lain. Ketika Seokjin, seorang dokter dengan kemampuan psychokinesis ternyata menjadi soulmate dari seorang pembunuh dengan kemampuan pyrokinesis bernama Kim Namjoon, Seokjin hampir yakin Dewa...