Ketika Seokjin bangun dan bergegas keluar dari rumah Namjoon keesokkan harinya, dia tidak melihat pria itu di sekitar rumah. Seokjin tidak tahu apakah Namjoon memang sudah pergi ataukah dia sengaja tidak keluar dari kamarnya untuk menghindari Seokjin. Seokjin bergegas pergi ke rumah sakit dan memutuskan untuk menutupi mark di tangannya dengan menggunakan kain kasa serta perban, Seokjin tidak bisa melakukan apapun untuk matanya sehingga dia memutuskan untuk membiarkannya saja.
Sebenarnya Seokjin tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan, ketika Jungkook menceritakan bahwa Namjoon dan dirinya sendiri adalah anggota sebuah organisasi yang sungguh rumit untuk dijelaskan dan berbahaya, Seokjin tidak tahu harus bersikap seperti apa. Dia sangat terkejut melihat Jungkook yang ceria dan ramah ternyata salah satu dari assassin yang ada di organisasi itu.
Yah, jika dilihat dari kekuatan Jungkook yaitu cryokinesis, Seokjin bisa mengerti bahwa Jungkook mampu melakukan semua pekerjaan itu. Namun dia tetap tidak menyangka seseorang dengan pembawaan ceria seperti Jungkook sanggup melakukan hal itu.
Ketika Seokjin bertemu Namjoon untuk pertama kalinya, Namjoon membakar dua orang tanpa ampun di hadapannya. Seokjin mengingat betul seluruh kejadian itu dan bagaimana itu membuatnya bergidik jika mengingatnya seperti saat ini. Saat itu Seokjin merasa Namjoon sangat mengerikan, bahkan Seokjin yakin dia akan ikut dibunuh seperti dua orang itu.
Namun Seokjin juga tidak bisa menyangkal bahwa saat itu Namjoon benar-benar menolongnya, jika tidak tentunya Seokjin tidak akan ada di sini, duduk di ruangannya dan bersiap-siap untuk bekerja. Akan tetapi sebagai dokter yang hidup untuk menolong orang lain, Seokjin juga tidak bisa membenarkan tindakan Namjoon.
Kekuatan pyrokinesis milik Namjoon sangat mengerikan dan Seokjin sangat takut untuk terlibat lebih jauh. Namjoon bisa membunuhnya kapan saja, satu-satunya hal yang membuat Namjoon belum juga melemparkan api padanya adalah karena Seokjin selalu menahan kekuatan Namjoon di dalam kepalanya. Walaupun itu juga menghabiskan banyak energi Seokjin, tapi menurutnya jauh lebih baik jika dia berjaga-jaga daripada dia terluka karena lemparan api Namjoon.
Seokjin menghela napas pelan dan menunduk, dia masih tidak yakin mengenai apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Seokjin tidak ingin terlibat lebih jauh dengan Namjoon, tapi Namjoon adalah soulmatenya dan jika mereka sudah bertemu seperti ini, Seokjin akan merasa selalu khawatir karena jika Namjoon mati, maka dia juga akan kehilangan dirinya.
Pekerjaan Namjoon pastinya sangat berbahaya dan Seokjin mungkin akan merasa cemas setiap waktu karena membayangkan bahwa mungkin saja Namjoon akan terbunuh dan mati. Seokjin khawatir, namun disaat bersamaan dia juga tidak ingin berurusan dengan seorang assassin seperti Namjoon.
Seokjin mengacak rambutnya dengan frustasi, dia menghela napas pelan seraya menunduk dan kepalanya segera terangkat saat mendengar pintu ruangannya terbuka. Seokjin melihat seorang perawat di sana dan perawat itu tertegun sebentar saat melihat Seokjin, Seokjin yakin itu karena rambutnya yang berantakan.
"Ada yang bisa kubantu?" tanya Seokjin seraya tersenyum ramah.
"Kami akan mulai memanggil pasien." Perawat itu tersenyum ragu-ragu, "Apa anda sudah siap, Dokter Seokjin?"
Seokjin mengangguk, dia menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan. "Ya, tentu saja. Kita tidak boleh membiarkan para pasien menunggu, bukan?"
Perawat itu mengangguk, dia menutup pintu ruangan Seokjin sementara tangan Seokjin bergerak ke rambutnya untuk merapikannya. Dia memiliki tanggung jawab besar sebagai dokter dan Seokjin tidak boleh tidak konsenstrasi.
Seokjin rasa dia akan membahas ini lagi dengan Jimin saat makan siang nanti.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Opposite
Hayran KurguMereka berbeda, namun mereka diciptakan untuk satu sama lain. Ketika Seokjin, seorang dokter dengan kemampuan psychokinesis ternyata menjadi soulmate dari seorang pembunuh dengan kemampuan pyrokinesis bernama Kim Namjoon, Seokjin hampir yakin Dewa...