“Assalamualaikum Han” sapaku saat bertemu Hani yang sedang menungguku di depan butik saat pulang kerja
“waalaikumsalam Fa, woa lo kerja di butik ini? Gila keren banget ini kan salah satu butik yang jadi trendsenter di paris? Keren banget sumpah”
“bisa aja kamu Han, Alhamdulillah aku emang beruntung banget karena ketrima magang di butik miss Ailee. Udah lama nunggu Han?”
“gak kok tadi gue abis jalan-jalan juga, jadi dimana kita tinggal?”
“Cuma sekitar dua blok dari sini sih, tapi kamu capek ya? Yaudah kita naik taksi aja”
Aku memberhentikan taksi yang pertama kali lewat, sepanjang perjalanan Hani selalu berceloteh tentang betapa kerennya kota paris lalu betapa beruntungnya aku yang bisa magang di butik miss Ailee yang aku tanggapi dengan mengucap syukur.
Setelah sampai di flat Alhamdulillah Hani langsung suka, karena juju raja aku bingung kalo sampe Hani gak suka karena dia termasuk orang yang gak bisa tidur sembarangan, sampe di flat dia langsung pamit tidur katanya capek banget yang aku iyain aja, aku membantu menata barang bawaannya, kasian juga pasti dia masih jetlag.
Setelah menata semua barang-barang Hani aku keluar dari kamarnya dan menyiapkan makanan untuk makan malam. Setelah makanan tersedia di meja makan aku langsung mengambil air wudhu dan langsung menunaikan sholat maghrib, saat akan membaca al-qur’an aku mendengar suara bel berbunyi, aku menanggalkan mukenahku dan memakai kerudung lalu beranjak ke pintu.
“Assalamualaikum Shifa” sapa kak Nurul
“waalaikumsalam kak Nurul, masuk kak” kataku menawarkan kak Nurul masuk ke dalam Flat
“gak usah Shif, ini aku ada makanan kebetulah hari ini aku masak banyak, semoga kamu suka ya”
“wak terima kasih kak. Kebetulan banget sodara saya baru datang dari Jakarta”
“sodara kamu sudah datang? Yaudah saya pamit pulang dulu ya, oh ya salam buat sodara kamu”
“iya kak nanti saya sampaikan salamnya. Terima kasih sekali lagi kak”
“iya sama-sama Wassalamualaikum Shifa”
“waalaikumsalam kak Nurul”
Aku kembali masuk ke dalam flat lalu menyimpan makanan yang diberikan kak Nurul ke meja makan, jam masih menunjukan settengah tujuh, Hani belum bangun juga aku putuskan untuk menonton berita terlebih dahulu. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat sekarang jam di dinding sudah menunjukan pukul delapan malam, aku langsung bergegas megnambil air wudhu dan menunaikan sholat isya.
Setelah menunaikan sholat isya aku berusha membangunkan Hani, tapi dia seperti terlalu capek, tapi aku harus tetap membangunkannya selain karena dia belum makan malam juga kerena dia harus mandi terlebih dahulu sebelum melanjutkan tidur.
“hoam, jam berapa emang sekarang Shif?” kata Hani setelah usaha yang cukup keras untuk membangunkannya
“udah setengah Sembilan Han, makanya buaruan bangun terus mandi”
“hem yaudah deh” lalu dia beranjak ke kamar mandi, sementara itu aku menunggunya di meja makan.
Diantara sahabatku yang lain memang Hani yang paling susah saat dibangunkan dari tidur, pernah saat kita liburan kebetulan mereka menginap di rumahku saat yang lain sudah selesai berolah raga Hani malah masih terlelap di kamarnya, sampe jam hampir menunjukan jam Sembilan pagi karena dia belum turun juga akhirnya kita bertiga serempak membangunkannya dan karena dia gak bangun juga akhirnya Mila yang memang dasarnya paling jail diantara kita berempat mengambil air untuk membangunkan Hani, dan yup berhasil tapi setelah itu kita malah kena amukan Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Asyifa
Romance“saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Zahranita binti Kemal Akbar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai” “bagaimana para saksi? Sah?” “sahhhh” Aku menghembuskan nafas dengan lega saat mendengarkan kata sah dari ruang tengah tempat ijab qobul bar...