11. End

33.2K 1.1K 14
                                    

Hari-hari berlangsung dengan cepat setelah aku menerima lamaran kak Hafiz semuanya begitu cepat niat awal yang seharusnya bapak dan ibu berada di paris hanya untuk beberapa hari kini harus diperpanjang untuk acara pernikahanku, dan hari itu datang juga, hari ini aku akan menikah dengan kak Hafiz tapi di tengah kebahagiaan ini aku sedih juga karena kak Aisyah gak bisa datang disebabkan kandungannya juga karena pekerjaan mas fadlah yang tidak bisa ditinggalkan.

Acara pernikahan ini hanya dihadirri oleh kerabat kami dan hanya acara ijab Qobul sedangkan untuk resepsi akan diadakan nanti saat aku sudah libur kuliah dan kembali ke jakarta, saat ini kita sudah berada di salah satu masjid yang ada di prancis tepatnya di masjid di Kota pantai d'Or, Perancis.

Tapi sayangnya hari ini temanku yang berada di butik miss Ailee tidak bisa hadir miss Ailee juga mengucapkan permintaan maaf langsung padaku karena ketidak hadirannya, aku gak pernah nyangka aku malah mendahului miss Ailee yang berniat menikah akhir tahun ini.

Ayah dan kak Hafiz berada di lantai bawah masjid ini sedangkan aku, ibu, Hani, juga kak Salwa berada di lantai atas masjid ini, aku mendengar acara sudah dimulai sedari tadi jantungku terus saja berdebar karena menantikan momen berharga ini.

"Saya nikahkan engkau Hafiz Ghani Azzam bin Ghani Azzam dengan ananda Asyifa Zahranita binti Kemal Akbar, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan seberat sepuluh gram dibayar tunai"

"Saya terima nikahnya Asyifa Zahranita binti Kemal Akbar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

"bagaimana para saksi?"

"sahhh"

"alhamdulillahirrobil alamin" lalu aku mendengar Penghulu membacakan doa setelah itu aku di tuntun oleh ibu dan kak Salwa menuju tempat ijab qobul saat berada tepat di depan kak Hafiz yang sekarang resmi menajdi suamiku dia mengucapkan salam.

"Assalamualaikum Ami"

"Waalaikumsalam Abi"

Lalu aku mencium tangan kak Hafiz dan kak Hafiz juga menciuk keningku lama setelah itu kami menyematkan cincin pernikahan kami pada jari kami, kak Hafiz memakaikan cincin itu padaku lalu aku juga memakaiakan cincin milik ka Hafiz. Setelah itu aku dan kak Hafiz sungkeman pada kedua orang tuaku dan ayah kak Hafiz, saat itulah akut tidak bisa menahan air mataku.

Aku menangis saat mengucapkan beribu terima kasih pada kedua orang tuaku yang sudah menjagaku selama ini dan sudah mendidikku dengan baik juga karena sabar selama ini menghadapi segala tingkahku. Aku juga melihat kak Hafiz meneteskan air mata saat dia sungkem pada ayahnya.

setelah itu semua orang yang mengikuti acara kami langsung di ajak makan di restaurant yang pernah aku datangi sebelumnya yang ternyata adalah restaurant milik kak Hafiz.

Lalu aku pulang dulu ke flat setelah selesai makan bersama untuk merayakan penikahan kami untuk mengambil bajuku untuk pindah ke aprtemen milik kak Hafiz awalnya aku berpikir bingung karena jika kita tinggal di apartemen bagaimana dengan Aziz dan ayah mertuaku tapi ternyata mereka mempunyai rumah sendiri di paris sedangkan kak Hafiz memang sudah lama tinggal di apartmen.

Sejujurnya aku bingung dan kasihan dengan nasib Hani karena setelah ini dia harus tinggal di flat sendiri, tapi tadi dia mengatakan dia akan baik-baik saja lagi pula dia bilang dia akan mengajak temannya untuk tinggal disana aku hanya berdoa dan berharap temannya adalah teman yang baik yang mampu menjaga dia.

Setelah sampai di apartemen kak Hafiz kak Hafiz langsung membimbingku masuk ke dalam salah satu kamar di apartmen itu yang aku yakin adalah kamar utama.

"Ami mandilah dulu biar Abi yang merapikan pakaian Ami"

"tidak papa Abi biar Ami saja yang memebreskan pakaian ini, Abi saja yang mandi terlebih dahulu" kataku

Jodoh AsyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang