Hari-hari yang aku lalui di paris sangat menyenangkan sehingga tidak teras hari ini aku sudah mulai memasuki masa perkuliahan, tadi Hani berangkat terlebih dahulu karena kelas pertemanya dimulai pukul delapan pagi sedangkan kelas pertemaku dimulai pukul sepuluh. Aku berjalan menyusuri pertokoan lalu berbelok di pertigaan setelah itu kembali berjalan gedung kampusku sudah terlihat nerdiri megah di tengah kota mode ini.
Saat akhirnya aku menginjakan kakiku di halaman kampus kesan pertama yang aku dapat adalah kampus ini sungguh indah dengan arsitekrutnya yang bergaya Victoria lalu di tambah dengan taman berada tepat di tengah kampus aku lihat banyak anak yang sedang bersantai di bawah pohon, mereka bercengkrama dengan teman lainnya, aku melanjutkan langkahku menuju kelas pertamaku tapi karena aku belum mengenal letak kelasnya aku berniat bertanya pada anak yang kebetulan lewat di depanku.
“pemisi miss, bolehkan saya bertanya dimana letak kelas M2?”
“…” gadis yang aku Tanya hanya melihatku sejenak kemudian dia berjalan meninggalkanku setelah itu aku mendengar dia tertawa kencang dengan temanya entahlah apa yang lucu aku hanya bisa mengurut dada. Aku tau keberadaanku tidak semua orang bisa menrimanya terutama di negara yang mayoritas penghuninya beragama katolik ini.
Akhirnya aku putuskan untuk mencari sendiri, setelah akhirnya menemukan kelas itu Alhamdulillah belum telat langsung saja aku memasuki kelas itu banyak tempat duduk yang sudah terisi dan ketika aku mulai berjalan masuk banyak anak yang memandangku aneh tapi aku mencoba acuhkan saja, sampai akhirnya da seorang gadis yang mendatangiku.
“hey aku Jeanete, kau siapa?” tanyanya ramah
“hallo aku Shifa”
“hey kau tidak perlu memerdulikan mereka oke? Mereka memang belum terbiasa dengan wanita muslim” kata Jeanete sepertinya tau isi pikiranku
“yeah aku juga bisa memahaminya”
“jangan bersedih begitu aku akan jadi temanmu oke?”
“oke thanks Jeanete”
“welcome. Hey aku kembali ke bangkuku dulu ya”
“ya, sekali lagi terima kasih”
“yup santai saja”
Saat akhirnya kelas mulai di mulai aku ebrnafas lega kerena bisa memulai pelajran karena sedari tadi aku merasa risih jadi tontonan anak-anak, saat kelas selesai aku segera keluar kelas bergegas ke kelas kelanjutnya saat itulah Jeanete berpamitan padaku, lalu ada seseorang yang menepuk pundakku aku terpekik kaget dan langsung mengucap istighfar, setelah menengok aku melihat Gaby yang sedang nyengir padaku dasar.
“hehe sorry Fa. Ga ada niat sumpah. Hey habis ini kelasmu dimana?”
“mm M5” jawabku setelah mengecek jadwalku
“wah sama bareng yuk”
“ayoo”
“mm Fa tadi aku lihat kamu berbicara dengan Jeanete”
“kamu kenal dengan dia?”
“yeah dia satu sekolah denganku, hati-hati dengan dia Fa”
“hah apa maksud kamu?”
“ah gak papa, hanya saja saya berharap kamu lebih berhati-hati terutama pada orang yang baru kamu kenal”
“kenpa dengan Jeanete memangnya? Dia baik terhadapku, dia yang menyapaku terlebih dahulu tadi”
“yeah semoga saja dia memang sudah baik, tapi saya berharap kamu tetap berhati-hati oke?”
“baiklah, sudah ayo jalan ke kelas”
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Asyifa
Romance“saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Zahranita binti Kemal Akbar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai” “bagaimana para saksi? Sah?” “sahhhh” Aku menghembuskan nafas dengan lega saat mendengarkan kata sah dari ruang tengah tempat ijab qobul bar...