Sebab mata kita beradu, bertemu. Memercikkan rindu yang sudah lama redup.
Sebab malam itu tawamu terdengar paling bahagia, membuat jantungku yang sudah lama tak bekerja kembali terpacu dengan kencangnya.
Sebab saat itu mendadak aku tak mendengar jalanan yang begitu riuh, karena isi pikiranku yang ricuh.
Sebab hatiku masih menyisakan debar; untukmu yang selalu kutunggu dengan sabar.
Sebab aku menyukaimu. Dulu dan mungkin takkan pernah berlalu.
1september2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Tanpa Suara
PoesíaAksara Tanpa Suara ~ Untukmu yang merasa namun tak sanggup berkata-kata. Kuharap kau akan bahagia, meski berulang kali kecewa. Karena kita sama, hanya seorang pecinta tapi selalu berakhir dengan luka. PLEASE DONT COPY MY WORDS ! FOR ALL THE READE...