Mood

18 6 0
                                    

Sepanjang jalan Aili terus menyerocos. Gilang memberhentikan motornya di tempat dimana samalem kesini bersama Aili.

"Gue tau lo pasti lagi badmood kan, jadi gue ajak lo kesini kita makan es criem latte" ucap Gilang sambil tersenyum yang membuat Aili speechless.

"Ko tau si kalo Gue lagi badmood" ucap Aili sambil mencubit cubit pipi Gilang. Mereka tertawa bersama.

"Soalnya dari tadi gue liat lo cembrut muluu jadi pasti kalo cewe lagi cemberut trus marah marah sama orang yang dia sayang..." Ucapan Gilang tiba tiba di potong Aili.

"Hah sayang? Siapa juga yang sayang sama lo" ucap Aili

"Serius lo ga sayang sama gue" rayu Gilang sambil menaik turunkan alisnya.

"Ihhh apaan si udah ayoo ahh". Ucap Aili sambil menarik tangan Gilang agar segera masuk ke cafe itu.

"Li gue mau ngomong sama lo" ucap gilang dengan serius.

Deg... Dada Aili langsung tidak tenang saat melihat tatapannya yang begitu serius.

"Ngga jadi deh" Gilang membuat Aili kebingungan dan membuat hatinya semakin tidak tenang.

"Apaan si ngomong aja, kenapa?" Aili semakin kebingungan pikirannya kemana mana tentang gilang apakah Gilang akan menembaknya, pikiran itu segera Aili tepis karna tidak mungkin baginya untuk menjadi pacar Gilang.

Es crime vanilla latte akhirnya di hidangkan mereka memakannya dengan canggung.

***

Saat perjalan pulang Dannis membuka handphondnya karena suara nada dering teleponnya berbunyi dan Dannis langgsung mengangkatnya.

"Hallo"

"....."

"Oke nanti kita ketemuan di last drop cafe aja"

"....."

"Okee".

Setelah sampai rumah, Dannis langsung bergegas mengganti pakaiannya dan pergi ke cafe untuk menemui seseorang

Akhirnya Dannis sampai di last drop cafe, handphond dannis bergetar tertera nama Farah di kontak Wattsapnya.

Farah : 'Nis gue udh di dalem lo tinggal masuk aja'

Dannis : 'oke'

Dannis langsung masuk ke dalam cafe itu, Dia melihat ke segala ruangan tapi belum melihat Farah,saat tangan farah melambai lambai barulah dannis berjalan ke arah farah.

Tak sengaja mata dannis melihat Aili dengan Gilang di cafe itu. Untuk meyakini dannis terus melihat ke arah meja Aili, dan ternyata benar Aili dan gilang ada di sana. Saat merasa ada yang memperhatikan Aili menengok ke arah depan paling kiri. Jelas saja ternyata Dannis sejak tadi memperhatikannya.

Saat Aili melihatnya pandangan danis langsung berganti arah. 'Ngapain si mulut rombeng di sini, ko dia bisa kenal Gilang' batin dannis.

"Dannis, nis hey, hello,," ucapa Farah sambil melambaikan tangannya di depan wajah Dannis. Dannis yang menegtahui hal itu langsung tersadar dari lamunannya.

"Eh kenapa kenapa?" tanya dannis

"Lo tuh kenapa si?" tanya farah balik.

"Ga gapapa, kenapa lo ngajak kesini?"

"Gapapa si gue pengen ketemu ajaa, salah yaa?"

"Ehh ngga ko" ucap danis yang di susul dengan tawa canggungnya.

Mereka asik mengobrol dengan sesekali danis melihat ke arah Aili. Tidak terasa hari mulai meredup akan berganti dengan langit yang hitam dengan cahaya rembulan dan bintang bintang yang menemani.

Dannis dan farah keluar dari cafe itu, Dannis mengantarkan farah pulang ke rumahnya. Setelah mengantarkan pulang Dannis pergi lagi ke rumah sakit untuk menjenguk adiknya yang akan pulang besok dari rumah sakit.

***

Aili yang mengetahui keberadaan dannis mendadak moodnya berubah dan meminta Gilang untuk segera pergi dari cafe itu. Gilang yang tidak tau kenapa Aili ingin pergi dari cafe itu hanya mengiyakan saja dan mencari tempat lain untuk mengobrol.

Sampai di tempat makan yang tak jauh dari cafe itu. Hanya berjarak sekitar 100 m dari last drop cafe. Sama seperti di cafe sebelumnya setelah mereka duduk ada rasa rasa canggung di antara mereka.

"Mau pesen apa?" tanya Gilang untuk mencairkan suasana.

"Eh.. A..apa aja dehh" jawab Aili terbata bata.

Gilang memanggil pelayan cafe itu dengan melambai lambaikan tangannya. Dan hanya memesan beberapa makanan dan minuman berasa latte.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang