Tapi sayang

13 5 0
                                    

Setelah sampai di rumah Aili, Gilang langsung pamit untuk pulang.Gilang pergi dari hadapannya, Aili langsung masuk kedalam rumahnya. Seperti istana megah yang tak berpenghuni pikirnya. Jelas saja rumah itu tidak ada siapa-siapa hanya dirinya dan simbo. Orang tuanya yang sibuk dengan bisnis mereka masing-masing.

"Mbo mama sama papa belum pulang?"  Aili.

"Belum non, non kalo mau makan bibi udah siapin di meja makan" ujar simbo.

"Ngga mbo tadi Aili udh makan di luar, Aili ke kamar aja"

"Iya non"

Aili masuk kedalam kamarnya dan meletakan slingbagnya dan menghempaskan badannya di kasur. Aili membuka handphonenya lalu mengetikan nama di kontaknya dan menekan tombol telepon.

Aili : 'ka udah sampe rumah?'

Ka Gilang : 'udah Li'

Aili : 'ouh hehe'

Ka Gilang : 'kenapa?'

Aili : 'gpp hehe'

Ka Gilang : 'kangen tah? kan baru ketemu'

Aili : 'ihhh apaan sii ngga jugaa'

Ka Gilang: 'iya dah terserah. Lo lagi ngapain?'

Aili : ' biasaa... Rebahan hahahah'

Ka Gilang : 'ko serem si'

Aili : 'apanya yang serem?'

Ka Gilang : 'ketawanyaa hahaha (tertawa renyah)

Aili : 'Dihhh gituu ya ngeselin'

Ka Gilang : 'canda canda. Udah sana tidur udh malem'

Aili : 'yaudah dah. Jangan mimpiin aili yaaa'

Ka Gilang : ' yang ada kamu mimpiin kaka.'

Aili mematikan handphonenya dan beranjak tidur

****

Gilang menutup handphonenya dan memasukan motornya ke dalam bagasi karena saat teleponan dengan Aili gilang duduk di atas motor.

Gilang berjalan ke dalam rumah dan menjumpai seorang lelaki tua yang menurutnya sangat hebat dalam segala hal. Ya... Dia adalah Indra hermansyah ayah Gilang.

'Pah ko belum tidur?' tanya Gilang

'Kamu dari mana?' pertanyaan indra sontak membuat Gilang mengangakat satu halisnya.

'Biasa ngerjain tugas sama temen kenapa?'

'Ngerjain tugas ko sampe larut pasti pacaran? Yakan?'

'Kepo deh' di sertai dengan gelak tawanya yang khas.

'Papah Serius Gilang'

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang