Shinta yang terhormat
Bersamaan dengan surat cinta yang aku semat
Di amplop yang kau pegang di tangan kananmu, ia membawa kejujuran di dalam perutnya
Menyimpan ungkap yang sekarang sedang kau baca, namun bersiap sakit jika kau tak menghiraukannya.
Demi empat nama yang melekat pada dirimu
Nama terakhirku bertugas menjadi pujangga untuk warkat ini
Aku menaruh hati pada cahaya selayaknya nama depanmu
Kendati aku belum tahu apa balasanmu, biar aku susun menjadi kalimat penyampai rasa ini.
Empat kali tengah tahun sudah kita saling tahu
Di tengah tahun kedua gambar bergerak itu untukmu; ingatkah?
Harapku kau baca tulisanku ini...
Balaslah selagi waktu masih menjadi jembatan yang kuat, karena bisa saja ia runtuh saat aku ditengah jalan.
Selatan, 2018
YOU ARE READING
KAMAR.
PoetryKumpulan Puisi Kamar Karya Pujo Warsito Tidak ada yang perlu diterangkan, puisi kamar hanyalah kata-kata yang tersembunyi di remang-remang kamar kala kau terlelap.