Dua

11.1K 868 41
                                    

Aku hanya takut jika Allah cemburu tentang perasaanku padamu, yang seharusnya tidak pernah ada.

Assalamualaikum a new City •

Asma membuka kedua bola mata cokelatnya, beberapa kali dia mengerjapkan mata dan melihat ke arah jam dinding.

Tepat pukul tiga dini hari, Asma beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudu untuk menunaikan ibadah Shalat tahajud.

Rutinitas yang tidak pernah dilewatkan oleh Asma salah satunya adalah Shalat sunah tahajud. Karena di sepertiga malam adalah waktu mustajab dan Allah akan memberikan apa pun yang hambanya minta saat berdoa di sepertiga malam.

Bukankan Shalat tahajud itu perintah Allah SWT . Yang juga terdapat pada Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 79.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya :
Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Dan doa di Shalat tahajud itu umpama panah yang tepat mengenai sasaran.

Masya Allah.

Asma menengadahkan kedua tangannya, seraya meminta kepada Sang Illahi Robbi.

Asma memohon ampun atas semua kesalahan dan dosa-dosanya serta dosa dan kesalahan kedua orangtuanya dan saudara kembarnya.

Saat Asma memanjatkan doa, tiba-tiba wajah laki-laki itu muncul.

“Astagfirullahaladzim” desis Asma. Kemudian segera Asma menyelesaikan doa-doanya.

“Ya Allah, kenapa wajah Ka Ali muncul tiba-tiba? Astagfirullahaladzim.” Asma menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Wajah Ali kembali muncul saat Asma tengah meminta pada sang Illahi, di sinilah dia merasa takut, takut jika nantinya Allah cemburu atas rasa yang muncul di hati Asma untuk Ali.

Setelah selesai Shalat tahajud, Asma mulai Muroja'ah Qur’an sampai waktu subuh tiba.

🍃🍃🍃

*Asma'Pov


Ali Khairi Rasyid. Laki-laki yang dengan lancangnya masuk dalam hatiku. Parasnya yang begitu menawan tak cukup membuatku jatuh dan hanyut dalam rasa yang tak semestinya hadir. 

Justru Akhlaknya lah membuatku enggan untuk berpaling dari laki-laki yang memiliki  wajah secerah  rembulan, dan senyumnya yang sekilas namun terlihat menawan.

Astagfirullahaladzim! Asma! Kenapa jadi memikirkan laki-laki itu, Ya Allah maaf.

Oh Allah, ampuni hamba yang telah lancang memikirkan laki-laki yang bukan mahramku.

Aku harap rasa ini hanya sementara, Aku yakin Aku hanya kagum saja, tidak lebih. Iya tidak boleh lebih.

Plak!

Kau Tempatku Pulang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang