DuapuluhEmpat

12.7K 630 66
                                    

Cinta dan Obsesi itu beda tipis.
Mungkin ini yang kamu sebut cinta, tapi kenyataannya, hanya sebuah obsesi belakang.

•Assalamualaikum a new City•

🌹Happy Reading 🌹

Asma tak henti menangis meski Rafi telah di tangani oleh dokter.

Kejadian siang tadi juga membuatnya takut akan sosok Ali dan takut kehilangan Rafi.

"Rafi!!!! " teriak Asma. Detik berikutnya dia menggigit tangan Ali.

"Aaarg!" Refleks, Ali melepas genggamannya.

Asma berlari ke arah Rafi yang sudah tergeletak di atas tanah.

"Fi? Bangun Fi!" Asma mengangkat kepala Rafi dan menaruhnya di pangkuannya.

"Fi, aku mohon bangun!" Asma menggoyangkan tubuh Rafi berkali-kali, namun tak ada respon.

Ali yang melihat pun, langsung menghampiri Asma.

"Rafi! Jangan mati! Jangan tinggalin aku, Fi!" tetesan air mata Asma, jatuh membasahi pipi Rafi.

"Kita bawa ke rumah sakit," ucap Ali. Asma mengangguk dan membiarkan Ali menolong Rafi.

"Sabar nak, Rafi gak apa-apa kok," ucap Arini selaku mertua Asma.

Asma menatap mama mertuanya. "Asma takut ma..." detik berikutnya Arini memeluk Asma.

Ali menatap ketulusan wajah Asma saat dirinya mengatakan takut kehilangan Rafi.

"Astagfirullah! Ya Allah... Ampuni hamba yang terlalu buta akan cinta." ucap Ali dalam hatinya.

Detik berikutnya, dokter yang menangani Rafi keluar. Asma, Arini, dan juga Elang menghampiri dokter laki-laki separu baya itu.

"Bagaimana keadaan putra saya dok?" tanya Elang.

"Pasien mengalami anemia, dia tidak boleh terlalu lelah.  setelah pasien sadar, pasien diperbolehkan untuk pulang."

"Syukurlah bukan hal buruk," ucap Arini sambil mengelus bahu Asma.

"Alhamdulillah," balas Asma pelan.

Setelah itu, Asma masuk ke dalam kamar pasien, untuk menemani sang suami. Orang tua Rafi juga menyempatkan diri untuk masuk sebelum akhirnya pergi mengurus biaya administrasi.

Sedangkan Ali, hanya bisa menatap Asma dari cela pintu yang terbuka.

"Maafkan aku Asma, maaf. Aku hanya ingin membahagiakanmu, namun ternyata, cinta ini membunuh akal sehatku," ucap Ali sebelum akhirnya pergi dari rumah sakit.

Asma duduk di samping ranjang pasien sambil menggenggam tangan sang suami.

"Maafin aku ya Fi," ucap Asma pelan.

"Gara-gara aku kamu jadi sakit, maafin aku." Asma mengecup punggung tangan Rafi.

"Sayang?"

Kau Tempatku Pulang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang