Sembilan

7.2K 700 48
                                    

Menurut Pakar Jomlo, ketika kamu berada pada tempat yang sama dengan dia yang kamu suka, maka akan  ada frekuensi getaran dalam hati, peristiwa itu di namakan Baper dan akan menimbulkan suara dag-dig-dug.

•Assalamualaikum a new City•



Biasakan Vote sebelum membaca•

Happy Reading 🌹

"Ali?"

Seketika Ka Ali, Aku, Rafi, dan juga Sarah menoleh secara bersamaan.

Kedua mataku membola saat menatap si pemanggil, segera ku lirik Ka Ali dan dia tersenyum riang menyambut si pemanggil.

"Azizah?" ucap Ka Ali.

"Iya Ali, aku Zizah. Aku pulang," balasnya.

Aku hanya bisa mengerjapkan mataku sambil melihat pemandangan yang pernah aku lihat beberapa tahun silam.

"Sini duduk." Ka Ali menggeser duduknya dan memberi ka Azizah ruang, lantas aku langsung berpindah tempat dan duduk di samping Sarah.

"Kamu kapan sampai? Kenapa gak bilang mau pulang hah?"

"Tadi pagi, ya Abi kan sakit, jadi aku putuskan untuk pulang sebentar," jawab Ka Azizah.

"Oh iya, aku belum sempat menjenguk abimu."

Ka Azizah menatap ke arah Aku, Rafi, dan Sarah secara bergantian.

"Kalian di sini juga?"

"Menurut lo ka?" jawab Rafi sambil mengambil segelas jus jeruknya.

"Hehe, galak banget kamu Raf."

Rafi tak menanggapi.

"Apa kabar ka?" tanya Sarah

"Alhamdulillah baik."

"Atha gak ikut pulang ya?" tanya Rafi.

"Enggak, dia nolak di ajak pulang bareng."

"Oh." Rafi berohria.

"Setelah ini ke rumah sakit ya li?"

"Iya zah," jawab Ka Ali.

Sudahlah Asma, sadar! Sampai kapan pun ka Ali gak akan pernah sadar akan kehadiranmu. Yang dia lihat hannyalah Ka Azizah, jadi untuk apa berharap lebih padanya.

Dan untuk apa kamu mengemis cinta pada makhluknya, lebih baik mengemis cinta kepada-Nya.

🍃🍃🍃

*Author'Pov


Asma mencatat data sumbangan yang masuk untuk acara baksos oraganisasi Formasi.

"Perlengkapan sekolah udah, pakaian udah, makanan pokok udah, selimut juga udah masuk," Asma menconteng satu persatu data yang dia tulis sebelumnya.

"Emm apa lagi ya yang belum masuk?" tanyanya sambil mengetukan ujung boloin yang tertutup di dagu runcingnya.

"Aku."

"Hah?" Asma menoleh. "Ka Ali?"

Ali tersenyum sambil menaruh satu kardus besar yang bertuliskan makanan ringan.

"Tadi kamu tanya kan, apa yang belum masuk?" lantas Asma mengangguk.

"Aku."

Kau Tempatku Pulang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang