Dan, aku kembali...
Halo, teman-teman pembacaku. Ada satu kisah ajaib yang ingin aku ceritakan kepadamu. Saat aku mengunggah Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta di Wattpad, pada beberapa bab tertentu, aku sering berkata sesuatu seperti,
"Suatu saat nanti, buku ini akan melegenda, menduduki rak best-seller di toko buku, dan, kamu... akan menyimpannya di rak bukumu."
Dan, itu sungguhan terjadi. Masyaallah, ini semua terjadi atas kehendak Allah semata.
Ketika aku menuliskan baris ini, Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta telah masuk cetakan kesembilan. Dan, sebagian besar dari kamu telah menyimpannya di rak bukumu, di spot favoritmu. Terima kasih, terima kasih banyak. Terima kasih telah antusias; terima kasih telah menyematkan bintang di setiap babnya; terima kasih telah memberi komentar-komentar yang selalu buat aku senang membacanya; terima kasih telah membawanya pulang.
Sesuatu yang tadinya kutulis di sini, di sebuah komputer yang telah tumbuh lama bersamaku, lewat jemari-jemariku yang kurus, sekarang sudah tiba dengan selamat di rumahmu.
Sekarang, mari kita mulai petualangan baru.
Tak ada lagi cinta di sini. Sebab, di Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, aku sering bilang,
"Ada yang lebih penting dari cinta. Ada yang lebih penting dari cinta."
Sekarang, mari kita fokus pada sesuatu selain cinta.
Tentang masa depanmu.
Cita-cita yang mungkin terlalu tinggi.
Mimpi-mimpi yang belum tercapai.
Harapan yang masih melambung tinggi.
Pertanyaan-pertanyaan seperti,
"Lalu, bagaimana kalau aku nggak jadi apa-apa di masa depan?"
"Tapi, aku nggak tahu mau jadi apa."
"Kenapa aku selalu gagal?"
"Kenapa mereka selalu membandingkanku? Kenapa pilihanku selalu direndahkan?"
Selamat datang di Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa.
Jika di Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta aku sering bilang, "Ada yang lebih penting daripada cinta." Di Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa, aku ingin bilang, "Ada yang lebih penting daripada kesuksesan di sini."
Lantas, apa?
That's the reason I wrote this book.
Saat baris ini dituliskan, Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa sedang diproses oleh redaksi GagasMedia. Tetapi, seperti ritual yang sudah biasa kita lakukan, aku akan mengunggahnya di Wattpad dulu. But I want to make it a little different now. Aku ingin kamu juga punya andil dalam menentukan bab-bab apa saja yang pantas dibagikan di Wattpad. Akan ada 45 bab di buku, tetapi hanya 20-25 bab yang diunggah di Wattpad. Di bawah ini, aku akan menuliskan 45 bab tersebut, dan tugasmu adalah mengomentari setiap bab yang kamu ingin aku taruh di Wattpad. Blok bab yang kamu inginkan, bubuhkan komentarmu di baris tersebut, sertakan pula alasannya. Boleh lebih dari satu. Tetapi, tak bisa semua, hehe.
Silakan memilih:
1. Saat Usiamu 25 Nanti
2. "Bu, Aku Gagal Masuk Universitas Negeri."
3. Terjebak Gap Year.
4. "Tapi, Aku Nggak Tahu Mau Jadi Apa..."
5. Jurusan yang Bakal Membuatmu Sukses dan Kaya
6. Apa Perlunya Belajar di Sekolah Kalau Ujung-Ujungnya....
7. Pengin Cepat-Cepat Lulus Aja.
8. Apakah Kuliah Itu Penting?
9. Belum Bisa Kuliah...
10. Saat Mereka Merendahkanku
11. Mereka Lolos SBMPTN. Aku Tidak.
12. Mengapa Pendidikan di Indonesia Begini Banget?
13. Hanya Murid Rata-Rata yang Tak Penting
14. Aku Cuma Pengin Orangtuaku Bangga
15. Orangtuaku Terlalu Banyak Menuntut
16. Salah Jurusan: Haruskah Aku Pindah?
17. Bagaimana Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat?
18. Jurusanku Selalu Dipandang Sebelah Mata
19. Nasib Mahasiswa Kupu-Kupu
20. Terlambat Lulus
21. Apakah IPK Menjamin Kesuksesan?
22. Tekanan Anak Pertama
23. Surat untuk Anak Rantau
24. Hari Wisuda & Orangtua yang Berharap
25. Pengusaha vs Karyawan vs PNS: Mending Mana?
26. Susahnya Mencari Pekerjaan
27. Dear Pejuang Beasiswa...
28. Jangan Kuliah di Luar Negeri. Titik.
29. Mimpi-Mimpi yang Tak Tercapai
30. Ciri-Ciri Orang Sukses
31. Setelah Kamu Kaya Nanti...
32. Fenomena Kesuksesan di Usia Muda
33. Ingin Keluar dari Zona Nyaman
34. Jangan Kejar Passion-mu. Titik.
35. Aku Cuma Ingin Hidup Tenang.
36. ...
37. Selalu Saja Dibandingkan
38. Takdir
39. Lupa
40. Penenang Hati
41. Aku Ingin Resign
42. Yang Perlu Disiapkan untuk Masa Depan
43. Suatu Saat Nanti
44. Memangnya, Kamu Sudah Sukses?
45. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa
Jadi, bagaimana kesanmu setelah lihat bab-babnya?
Apakah kamu ingin membawa pulang buku ini, menyimpannya di rak buku favoritmu?
Lalu, kapan akan diunggah? Segera, sebentar lagi. Mungkin akhir September. Mungkin awal Oktober. Mungkin lebih cepat dari itu. Mungkin sedikit lebih lama. Tetapi, waktunya akan datang, dan aku tak sabar bertemu kamu di buku kedua ini.
Sungguhan tak sabar.[]
*
Oh, omong-omong, ada satu bab yang sudah bisa kamu baca secara gratis. Lanjut saja ke halaman berikutnya.[]
- Alvi Syahrin
| temukan pula aku di Instagram dan Twitter dengan username yang sama: alvisyhrn
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa
Non-FictionDia diterima di jurusan kedokteran. Dia yang lain lanjut kuliah di luar negeri. Dia yang lain lagi mendapatkan pekerjaan di perusahaan ternama. Dan, kita ingin menjadi mereka. Namun, apakah kesuksesan sedangkal itu? Mari telusuri buku ini dan patahk...