ENMESHED - Preview

10K 443 34
                                    

"Seobi Eonni, kau terlambat bangun!"

Aku menoleh, menatap perempuan yang tengah tersenyum lembut ke arahku. Menjadikan senyuman balasan tercipta sebelum mendadak rasa nyeri menghampiri kepalaku. Muncul banyak pertanyaan kala aku merasakan tengah berada di tempat yang asing.

"Kita ada dimana Eunbi-ya?"

Eunbi mendekat, membawa segelas air dan membantuku bangkit dari tidur.

"Dikamar Eonni, Eonni lupa?"

Kepalaku refleks mengangguk, karena memang baru kali ini aku merasa berada di ruangan ini, meski terasa sedikit familiar tapi aku merasa tak mengenali ruangan ini sama sekali.

Eunbi membantu menghabiskan beberapa tegukan air sebelum kembali menaruh gelas yang isinya tinggal setengah itu ke nakas. Aku anya mengamati bagaimana Eunbi yang tengah menyibukan diri pada sebuah gawai kecil. Kuperhatikann, wajah Eunbi sedikit berubah dari terakhir aku mengingatnya, "Eunbi-ah, wajahmu- kau terlihat berubah."

Eunbi terdiam sejenak, sebelum kembali tersenyum dan menoleh padaku, "Kenapa Eonni? Aku terlihat sedikit lebih tua bukan?"

Seketika kepalaku mengangguk karena memang Eunbi terlihat jauh lebih tua dari yang terakhir aku ingat. "Tapi aku lebih cantik bukan?"

Walaupun terlihat semakin tua, Eunbi memang terlihat semakin dewasa dan matang. Dan semakin cantik, tentu saja. Wajah cantik dari ibu menurun untuk ami berdua. Aku terkekeh mendengar jawabannya, Eunbi masih sama. Adik kecilku dengan kadar percaya diri yang tinggi.

Eunbi meletakkan gawai di pangkuanku, sembari membantuku duduk dengan nyaman dengan menaruh bantal di belakang pinggangku. Sedikit bingung, mataku menatapnya tak mengerti untuk apa yang ditunjukkan padaku, "seseorang mengirimimu hadiah. Ayo kita tonton bersama!"

Aku mengalihkan fokusku pada gawai, memunculkan wajah seseorang. Jungkook, Jeon Jungkook.

"Hei, Seobi sayang. Aku merindukanmu."

Aku tersenyum menatap Jungkook yang tersenyum hangat dari layar gawai. Jungkook sangat manis dan tampan. Dan aku yakin siapapun akan mudah jatuh cinta padanya.

"Aku mempunyai hadiah untukmu, aku ingin kau mengingat tentang kita."

Tayangan beralih ke sebuah pesta meriah. Kali ini tak ada wajah Jungkook yang menyapa. Mataku memicing mencari-cari dimana keberadaan Jungkook. Sepertinya Jungkook tak ada dimanapun.

Layar menyorot ke arah depan, di altar dengan sepasang pengantin. Aku melihat Jungkook di sana, berbusana pengantin pria dan berdiri menghadap pengantin wanita. Mendadak jantungku berdenyut antusias untuk mengetahui siapa pengantin perempuan yang mendampinginya. Hanya ada diriku di saat itu yang ada di pikiranku, aku tak akan sanggup membayangkan jika ada wanita lain yang menjadi pengantin Jungkook.

Hingga ketika tangan Jungkook membuka tudung putih transparan yang menutupi wajah pengantin perempuan yang sedari tadi menunduk. Maka ketika satu tangan Jungkook membawa wajah pengantinnya mendongak, aku sanggup merasakan degupan jantung yang luar biasa bergairah kala mendapati sosok sempurnaku di sana. Jungkook telah menikahiku dengan luar biasa.

Bahkan janji suci yang kami ucapkan berdua di altar sana terdengar begitu menakjubkan. Aku tahu bahwa saat itu aku tengah menikahi pria yang tepat. Aku telah menjadi istri dari seorang Jeon Jungkook.

Aku tersenyum dan kembali fokus ke layar gawai, dimana tayangannya berubah ke Jungkook yang nampak duduk dan merekam diri sendiri. Ada wajah sendu di sorot matanya.

EBOOK BY ADOREYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang