05 || FLAWSOME

1.8K 188 42
                                    

Ini adalah karya fiksi dan ditulis hanya untuk tujuan hiburan. Nama, karakter, bisnis, tempat, acara, lokal, dan insiden adalah sepenuhnya imajinasi penulis atau digunakan dengan cara fiktif. Buku ini tidak dimaksudkan sebagai penggambaran nyata dan akurat dari karakter hidup yang digunakan.
Penyebarluasan tanpa tanggung jawab dalam bentuk apa pun tidak diperbolehkan tanpa ijin tertulis dari penulis.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



[ ] PAGI milik Seoul yang masih dingin.

"Yoora, maaf."

Yoora mendengus kesal, menatap ke arah Hwang Jimin, sang kakak yang tengah menampakkan wajah bersalahnya. Mereka baru saja turun di bandara Seoul ketika Jimin harus kembali merayu adik cantiknya yang tengah merajuk dari semalaman. Aturan berpegian mereka bukan seperti ini. Yoora dan Jimin akan ke Seoul bersama dan Jimin telah berjanji akan menemani Yoora mengurus semua perpindahannya ke Seoul.

Ya, Yoora diterima kerja di Seoul dan harus secepatnya pindah kesana. Hari sabtu di awal bulan April, seharusnya Jimin mengantar adik kesayangannya. Namun nyatanya ada urusan lain yang tidak bisa ditinggal.

"Aku harus segera terbang kembali ke Jepang. Perusahaan membutuhkan aku besok pagi karena adalah masalah besar."

Yoora mencoba mengerti. Sang Kakak telah mengambil cuti seminggu untuknya, bahkan Yoora sendiri telah melihat surat ijinnya. Namun nyatanya ada halangan lain yang tak bisa di hindari. Atasan Jimin menghubungi Kakaknya semalam dan meminta Jimin untuk pergi ke Jepang mengurus masalah internal yang ada di kantor Jepang. Dan sialnya berhubungan dengan kantor cabang di Seoul yang dipegangnya.

"Lalu aku tinggal dengan siapa di Seoul?"

Jimin menarik kopernya menjauh, mengosongi jarak antara dirinya dan Yoora. Mencoba mendekat dan menarik tubuh Yoora menghadap ke arahnya. Memastikan jika Yoora akan baik-baik saja. "Kau akan tinggal bersama housemate oppa. Satu-satunya orang yang Oppa percaya untuk menjagamu selama beberapa sampai Oppa kembali dari Jepang. Dan setelahnya, Oppa akan menemanimu lagi. Mengerti?"

Yoora menyerah, karena nyatanya tanggung jawab Jimin terhadap perusahaan pun sangat besar. Lagi pula hanya beberapa hari Jimin pergi ke Jepang. Setelahnya nanti Jimin akan kembali ke Seoul bersamanya. Maka tanpa perlawanan lagi Yoora segera merasuk ke depan, menenggelamkan tubuh kecilnya ke pelukan sang kakak. Membiarkan bagaimana tangan Jimin mengusap belakang kepalanya penuh sayang tatkala anggukan kepalanya menjadi persetujuan akan rencana mereka.

"Jadi selama beberapa hari ini menurut dulu ya? Teman Oppa yang akan membantu mengurus keperluanmu." Yoora masih meredakan kecewanya, masih mengangguk dan mengeratkan pelukan ketika vokal Jimin masih berlanjut kecil. "Teman Oppa akan segera menjemputmu sebentar lagi. Sebelum panggilan terakhir untuk check-in."

Yoora melepaskan pelukannya, merapikan kerah kemeja Jimin dan berkata lirih. "Lekas selesaikan pekerjaan Oppa di Jepang dan pulang kemari untuk menemaniku. Oppa tahu sendiri jika aku tidak mudah berbaur dengan orang baru."

Jimin mengangguk mengerti, mengulurkan tangan untuk merapikan puncak rambut adik kesayangannya. Yoora tak pernah keluar pergi dari Busan. Dan kali ini adalah pengalaman pertamanya tinggal di luar dan sendirian tanpa siapapun yang dikenalnya.

"Ya, oppa akan secepatnya kembali." Pada akhirnya senyum Yoora terkembang tatkala Jimin masih terus membujuknya untuk tak lagi merajuk. Wajah mereka mirip, dengan tulang pipi yang menonjol dan mata yang hampir hilang ketika tersenyum. Gempalan bulat di pipi membuat pesona keduanya terlihat begitu menggemaskan.

Jarak umur 9 tahun dengan Jimin membuat Yoora bersikap begitu manja. Jimin telah hampir menyentuh umur 30 tahun ketika Yoora baru saja lulus dari universitas di usia 21 tahun.

Selama ini ketika Jimin bekerja di Seoul, pria itu akan pulang ke Busan setidaknya dua minggu sekali. Hanya untuk menemui Yoora dan orang tua mereka. Jimin hampir tidak pernah absen pulang mengingat sang adik akan terus mencercanya dengan pertanyaan akan alasannya ketika sekali saja Jimin tidak pulang. Yoora selalu mengatakan jika dia ingin menyusul Jimin ke Seoul. Dan pada akhirnya sekarang gadis itu mendapatkan kesempatannya.

"Teman Oppa sudah datang." Vokal Jimin terdengar, menjadikan Yoora segera menarik diri dan menghadap ke arah yang ditunjuk Jimin. Dan disana, Yoora melihatnya. Bagaimana sosok sempurna itu berjalan cepat ke arahnya.

Yoora membeku dengan sorot mata yang terkunci pada pria dengan sweater hijau yang dibalut coat abu yang terpasang dengan rapi. Sebuah masker putih menutupi hampir setengah dari wajah pria itu. Namun Yoora merasakan bagaimana hatinya mendadak berdebar hanya karena tatapan mata pria itu.

Tidak, hatinya berdebar karena antusias bertemu dengan pria asing. Bukan karena hal lain.

Hingga ketika langkah kaki pria itu tiba di hadapan mereka. Tepat setelah memberikan sebuah pelukan pada sang Kakak dan membuka masker yang menutupi wajahnya, Yoora kembali merasakan jantungnya membuncah semakin menggila ketika senyum pria itu mengarah ke arahnya bersama sebuah uluran jabatan tangan.

"Halo, Yoora. Aku Lee Taehyung, teman Jimin yang akan menjagamu dalam beberapa hari. Senang berkenalan denganmu."

Angin dingin di awal musim semi terhembus dari luar, membawa aroma segar dari pohon sakura yang mulai berkembang. Namun aroma lain mengambil alih atensinya, mint yang samar berbaur dengan segarnya chamomile dan sedikit scent manis yang menenangkan, aroma yang dibawa angin dari tubuh pria yang berdiri di hadapannya. Membuat hati Yoora seketika riuh penuh antusias tatkaa senyum pria di hadapannya adalah bukti ketenangan yang alami.

Maka tatkala tangannya terulur membalas jabatan tangan oleh pria yang berumur jauh di atasnya, Yoora tahu beberapa hari kedepan akan menjadi hari yang luar biasa baginya.

Lee Taehyung adalah pria yang sangat mempesona. [ ]

 [ ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EBOOK BY ADOREYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang