Preview 02

2.6K 297 33
                                    

PO akan dibuka besok jam 10 pagi. Hanya 2 hari sampai tanggal 25 Desember 2019.
So, jangan sampai ketinggalan.
Bakal ada vibe Callously disini.

Sampai ketemu di Ebook.
Temenin Sunhi buat ketemu ayah nyaa..

***

Jam berdenting dua belas kali, menemani sang pemilik rumah yang masih belum terlelap. Suasana malam begitu tenang, namun tetap belum sanggup memberikan rasa kantuk pada Yoora.

Tubuhnya terasa begitu lelah, Yoora tidak tahu seberapa jauh dirinya berlari tadi sebelum Jimin menyusulnya dan segera membawa pulang. Dan keduanya berada di keheningan sepanjang perjalanan. Karena Jimin tahu Yoora butuh sendiri.

Sunhi ada di pelukannya. Putrinya sudah terlelap saat dirinya tiba. Membiarkan bibi Han pulang dan Yoora segera tidur menyusul Sunhi.

Tangannya mengusap kepala putri tercintanya. Membiarkan bidadari itu nyaman dalam tidurnya. Sambil sesekali mengecup pipi Sunhi yang begitu menggemaskan.

Beruntung ada Sunhi, semua putus asa Yoora menguap begitu saja saat dirinya sadar bahwa masih memiliki Sunhi untuk alasan tetap hidup dan bertahan.

Yoora memainkan tangannya di wajah Sunhi hingga telunjuk berhenti di bawah mata. Sekali lagi hatinya teremas kala Yoora mengingat jika mata itu adalah milik ayahnya. Setidaknya, Sunhi benar-benar menjadi alasannya bertahan dan satu-satunya bukti nyata jika rasa cinta dulu pernah ada.

"Matamu benar-benar mirip dengannya, baby."

Sebuah helaan bersama kecupan di wajah Sunhi. Yoora tidak bisa menghitung seberapa banyak dirinya mengecup Sunhi.

Yoora terus mengusap Sunhi, membutuhkan pelukan anaknya tanpa mau mengganggu tidur lelap itu. Dan kali ini, jari Yoora berhenti di lehernya. Tempat sebuah kalung berbandul huruf T dan Y terlihat begitu cantik. Yoora tersenyum perih saat menyadari arti huruf itu.

Namun sia-sia, karena rencananya tentang kalung dan pertemuan Sunhi dengan ayahnya sekarang menjadi sia-sia.

Dan perlahan pertahanannya kembali rubuh. Yoora kembai menangis dengan tangan yang memeluk Sunhi seutuhnya. Bersama lirihan kecilnya, "Sayang, kita hidup berdua ya. Kita hanya akan hidup berdua. Dan kita harus bertahan, Nak."

Maka semesta ikut menangis bersama Yoora malam itu.

***

EBOOK BY ADOREYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang