02 || A Piece Of Serendipity

3.9K 169 6
                                    

- PREVIEW -

[ ]

Suasana kantor hanya tersisa beberapa orang ketika Heeyoung datang kembali. Sesuai janjinya, Heeyoung bertanggung jawab untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya malam ini.

Lagi pula Jungkook tengah merayakan pesta kemenangan bersama teman-temannya. Heeyoung yakin, Jungkook akan menginap di salah satu rumah temannya.

Jadi tak masalah jika dirinya akan pulang larut malam ini.

Dan Heeyoung benar-benar menghilang dalam dunianya. Menyelesaikan hitungan untuk laporan progress kala satu persatu temannya mulai pulang. Heeyoung masih menetap ketika rasa kantuk masih belum menguasainya.

Setidaknya jika pekerjaannya selesai lebih awal, Heeyoung akan memiliki waktu luang di akhir pekan nanti.

Jam menunjuk angka 9 ketika perlahan Heeyoung mulai menyadari jika malam semakin larut dan laporannya telah selesai.

Merenggangkan otot sejenak, Heeyoung bergegas merapikan perlengkapannya dan segera pulang.

Namun belum genap Heeyoung berdiri dan melangkah pergi, suasana kantor yang sepi mendadak berubah ketika Heeyoung menangkap suara pecahan dari dalam ruangan di seberang ruangannya. Heeyoung mengerjap takut, tapi ketakutannya mendadak menghilang bersama suara yang terdengar setengah berteriak.

"Tidak! Aku tidak mau! Aku tidak mau meneruskan perusahaan ini! Aku tidak mau menjadi boneka Appa!"

Tubuh Heeyoung membeku seketika, mendapati pria yang siang tadi ditemuinya. Pria yang sama dengan yang dikatakan Namjoon adalah penerus pimpinan perusahaan.

Ada napas yang tersengal di sana. Pada pria yang baru saja menampakkan pandangan terkejut ke arahnya.

Mendadak Heeyoung merasa dirinya berada pada keadaan yang tidak baik. Tepat ketika pria itu berjalan mendekat dengan seringai yang sama dengan yang dilihatnya ketika di lift pagi tadi.

"Woa, aku tidak menyangka kau staf yang rajin."
Suaranya begitu tenang, namun entah bagaimana ketukan langkah kakinya terdengar begitu mengancam. Membuat Heeyoung mendadak merasa dirinya benar-benar dalam keadaan bahaya.

"Aku hanya menyelesaikan pekerjaanku. Dan sekarang aku harus pulang."

Heeyoung segera bangkit. Ingin secepatnya meninggalkan ruangan itu. Namun nyatanya tidak semudah perkiraannya. Karena tepat tiga langkahnya, pria itu kembali menghadang tepat di depan mata.

"Tidak semudah itu jika kau mendengar semuanya."

Dalam detik yang tak sanggup dipekirakan, tubuh Heeyoung disentak dari belakang oleh tangan pria itu yang entah sejak kapan telah merengkuh pinggangnya dan membawa tubuh mereka saling menempel erat.

Heeyoung memberontak, namun nyatanya sia-sia kala tubuh Heeyoung di tarik semakin mendekat.

"Lepaskan aku! Apa yang kau inginkan?"
Heeyoung memberontak kuat. Mendorong tubuh pria yang sama sekali tidak melepaskannya. Heeyoung terus memberontak hingga seketika berhenti memaku ketika pria itu menjatuhkan kepalanya di bahu Heeyoung. Bernapas begitu kacau kala tangannya masih memenjara tubuh Heeyoung.

Heeyoung total tak sanggup bergerak kala seluruh tubuhnya meremang hanya karena napas hangat pria itu menyetubuhi lehernya. Panas dan mendadak membuat hati Heeyoung kacau balau.

Dan seketika respirasinya terjerat semakin sesat ketika Heeyoung merasakan bagaimana partikel lembut menyentuh lehernya. Rasa basah yang menyeret hingga berhenti di rahangnya. Dan mengakhiri dengan satu kecupan penutup tepat di sudut bibirnya.

"Jimin, Park Jimin. Ingat namaku!"

Maka satu langkah mundur Jimin membebaskan Heeyoung bersamaan dengan tangan Heeyoung melayang yang menghajar pipi mulus Jimin. Dan satu makian yang sarat emosi.

"Bajingan gila!"

Heeyoung mendorong Jimin dan berlari secepat mungkin. Meninggalkan Jimin yang tersenyum kemenangan bersama tangan yang mengusap lembut pipinya.

[ ]


PO sudah dibuka sampai tanggal 25 Desember 2019 jam 21.00 malam.
Jangan sampai ketinggalan, gengs!!

EBOOK BY ADOREYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang