5

2.7K 413 1
                                    


Malam ini Jaemin mengundang Haechan dan Renjun untuk makan malam bersama di rumahnya. Bukan tanpa alasan memang, jika biasanya mereka hanya bermain di rumah Jaemin dan ikut makan disana, kali ini mereka benar – benar diundang oleh kedua orang tua Jaemin.



Setelah menyapa kedua orang tua Jaemin, Renjun dan Haechan pergi ke sudut ruangan menuju meja besar yang menyediakan banyak makanan manis kesukaan keduanya. Sibuk terpesona dengan jajaran kue – kue coklat manis dengan beragam jenis itu tanpa disadari keduanya Jaemin memperhatikan keduanya dan tersenyum simpul.



'dasar bocah...' gumam Jaemin dalam hati.



"Ren, bisakah kita bicara?" Renjun sedikit tersentak dan memandang Jaemin bingung.



"ada apa Jaem?"



Jaemin menarik pelan pergelangan tangan Renjun meninggalkan Haechan yang bahkan tidak sadar jika ditinggal keduanya.



Di taman belakang rumah Jaemin, mereka berdua duduk di bangku taman menghadap ke kolam. Sekitar 10 menit mereka saling bungkam.



Merasa canggung, Renjun bergumam untuk menarik perhatian Jaemin. "Ada apa Jaem?"



"a-aah.... i-itu.... b-besok..." Jaemin tergagap, ia tak yakin untuk melanjutkan kalimatnya. Renjun memiringkan kepalanya menatap Jaemin bingung.




"hmmmmm..?"




Jaemin menghela napas panjang, kapan lagi kalau tidak sekarang. Kesempatannya hanya malam ini, ia harus memberitahu Renjun sebelum sahabat kecilnya itu tau dari orang lain.




"Ren, besok aku akan ke London ikut Papa," ucap Jaemin sedih.




"Hah? BESOK??"




"uuuum.... Papa membuka cabang baru disana, dan sebenarnya malam ini adalah pesta perpisahan Papa dengan karyawannya di kantor."




"terus, sekolah?"




"aku akan pindah, semua surat kepindahanku sudah diurus dari satu minggu lalu," jawab Jaemin lirih.





Sejujurnya Renjun terkejut mendengar kabar kepindahan mendadak sahabatnya ini. jaemin tak pernah mengatakan apapun padanya, tentu saja Renjun sedih. Selama ini dirinya, Jaemin, dan Haechan selalu bersama, bermain bersama, bahkan selalu satu sekolah.





Jaemin menarik pelan tangan Renjun mendekap tubuh kecil sahabatnya dan memeluknya sayang. Jaemin sendiri tidak ingin meninggalkan Korea, terutama kedua sahabatnya itu.




Haechan yang melihat kedua sahabat itu lantas ikut berhambur memeluk keduanya. Sisa malam ini biarkan dihabiskan mereka bertiga berbagi canda tawa,sebelum mereka berpisah esok.

My Bestie [JaemRen] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang