Keesokan harinya Renjun dan Haechan berangkat berdua, keduanya sama – sama murung. Sepanjang jalan tidak ada yang membuka pembicaraan.
Sampai di kelas, seperti yang biasa ia lakukan, mengecek lokernya. Renjun kembali menemukan surat dan sebuah kotak kecil dihias pita.
"apa lagi Njun?" tanya Haechan mulai jengah.
Renjun hanya menunjukkan apa yang ada ditangannya dan membawa kedua barang itu ke bangkunya dan diikuti Haechan.
Saat membuka kotak berpita itu, Renjun mengernyit heran, "gelang?" gumamnya yang masih bisa didengar Haechan.
Tanpa menunggu lama, Renjun langsung membuka surat dan membacanya pelan.
Dear Injun..
Sejak kecil, kita bertiga bersahabat, berbagai satu dengan lainnya. Aku tak tau mulai kapan perasaan ini menjadi lebih dari seorang sahabat. Semakin aku menolak semakin aku yakin jika ini bukan rasa sayang kepada sahabat.
Semua surat yang kuberikan padamu adalah hadiah dariku. Saat ulang tahun mu minggu depan seperti yang kamu tau, kita tidak bisa merayakan bersama lagi.
Surat- surat itu mewakili semua hal yang belum pernah ku sampaikan langsung padamu. Bunga mawar putih itu sebagai tanda persahabatan kita. Dan kue coklat itu sebagai kue ulang tahun dariku untukmu. Yang terakhir, gelang yang saat ini ada padamu. Itu adalah kado ulang tahun dariku.
Aah, aku juga punya satu, gelang itu satu pasang. Memang sengaja aku membelinya satu pasang karena lucu juga untuk selalu mengingatkan mu, akan diriku.
I love you, Huang Renjun..
Sahabat kecilmu.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie [JaemRen] ✔
AcakTentang Renjun dan secret admirer nya .. short story.. 190924 🍃