7

2.7K 393 5
                                    




"Ren... Jaemin?"


Belum sempat Haechan bertanya, Renjun sudah melesat meninggalkan Haechan. Sedangkan Haechan hanya bisa melongo, mengambil surat yang tadi dibaca Renjun lantas mengumpat menyadari kebodohannya sendiri, 'shit...! sudah ku duga Jaemin suka Injun, tapi surat dan hadiahnya...'


Haechan menarik rambutnya kasar, ia tau Renjun kemana, tapi saat ingin menyusul Renjun guru sudah ada di depan kelas. Akhirnya dengan berat hati ia mengikuti pelajaran sambil terus meracau tak jelas.


'kalau mau kabur kelas, ajak – ajak dong, Renjun sialan.! Awas aja nanti.!'





.

.

Disinilah Renjun kini berada, di bandara, menyusul Jaemin. Menurut Jaemin kemarin dia akan berangkat jam 10 dan sekarang sudah jam 9.45.


Renjun merutuki dirinya sendiri, dengan badan kecilnya ini bagaimana ia menemukan Jaemin di kerumunan orang sebanyak ini.


Kepala cantik Renjun sibuk menoleh ke kanan kiri, matanya fokus mencari keberadaan Jaemin. Saking fokusnya, ia bahkan terkejut saat ada suara familiar yang memanggil namanya.


"Renjun...?" seketika Renjun menolehkan kepalanya ke sumber suara, "Jaemin.....!" Renjun berhambur memeluk Jaemin erat.


Jaemin yang mendapat perlakukan tiba – tiba dari sahabatnya terpaku tanpa membalas pelukan sahabatnya itu. Samar Jaemin mendengar isakan dari sahabatnya, lantas ia melepaskan pelukan Renjun menatapnya bingung.


"J-Jaem..."


"kamu kenapa Ren.?"


"jangan pergi Jaem.."


"huh?"


"jangan pergi, aku.. aku juga suka.."


Jaemin menyunggingkan senyum manisnya. Aah sahabat kecilnya ini memang sangat imut. Lantas Jaemin mulai menggoda Renjun, tidak salah bukan?


"apa? Aku tidak dengar Ren?"


Renjun mendongak menatap tepat di manik sahabatnya, seketika wajahnya memanas melihat Jaemin dari jarak sedekat ini, dengan gugup Renjun memberanikan diri mengungkapkan apa yang ia rasakan pada pemuda tampan di hadapannya ini. "a-aku juga suka kamu, aah tidak, a-aku juga cinta kamu Jaem..!"


Jaemin terdiam, mengernyitkan keningnya bingung. Renjun yang melihat wajah bingung Jaemin sontak menunduk. Merutuki mulutnya yang sembarangan berbicara. Bisa jadi kan Renjun salah mengartikan perasaan Jaemin. Bisa saja bukan Jaemin punya perasaan yang berbeda dengan dirinya.


Melihat Renjun yang menunduk malu, Jaemin tersenyum lebih lebar. Sudah cukup dirinya menggoda si manis.  "aku tau Ren.. " Jaemin lantas terbahak mengacak surai gelap Renjun.


"JAEMIN......!" tangan kecil Renjun mulai memukul dada Jaemin brutal,merasa dipermainan oleh sahabat yang sialnya ia cinta itu.



~

My Bestie [JaemRen] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang