Keesokan harinya, seperti biasa, Renjun akan memeriksa lokernya terlebih dahulu sebelum duduk di bangkunya. Dan betapa terkejutnya dirinya saat mendapati di loker Renjun kini bukan lagi ada bunga atau surat, melainkan boneka moomin kecil.
Seingat Renjun, hanya kedua sahabatnya lah yang tau ia suka salah satu karakter dari kartun satu itu. Tidak ada yang tau lagi karena Renjun malu jika diolok –olok seperti anak kecil karena suka kudanil putih gendut itu.
"moomin?" Haechan yang juga kaget melihat ada boneka moomin di loker Renjun mengambil boneka itu, melemparkan lagi ke dalam loker dan langsung menyeretnya ke bangku mereka.
Renjun masih terdiam, ia mencerna kejadian demi kejadian mulai dari surat misterius yang selama ini ia dapat hingga hari ini ia mendapatkan boneka moomin.
Dan lagi, ia semakin yakin siapa pelaku yang mengirim itu semua, ketika Jeno keluar dari kelasnya dan tersenyum simpul kepadanya saat berpapasan di depan pintu kelas Renjun.
Renjun tak ingin terus dihantui rasabpenasarannya sendiri, ia meyakinkan diri jika nanti waktu istiirahat tiba ia akan menemui Jeno dikelasnya, finalnya.
Apa yang diucapkan Renjun tadi pagi benar adanya. Terbukti saat ini ia berada di depan kelas Jaemin dan Jeno. Melihat Jaemin tidak ada di kelas, ia lantas menghampiri Jeno yang untungnya masih di kelas dan sibuk mengerjakan sesuatu.
"Jen, apa kamu yang memberikanku boneka moomin?" tanyanya langsung.
"haah? Kamu suka moomin Njun? Kalau kamu mau, aku akan memberikan satu untukmu, kap—"
Jeno belum menyelesaikan kalimatnya tapi sudah dipotong oleh Renjun, "tidak perlu...!" Renjun yakin jika bukan Jeno. Lantas siapa? Jaemin? Dia kan selalu bersama setiap datang dan juga pulang sekolah. Tidak mungkin Jaemin bukan?
_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie [JaemRen] ✔
DiversosTentang Renjun dan secret admirer nya .. short story.. 190924 🍃