The Girl, Sorted Into

12K 1.5K 383
                                    

Disclaimer

Harry Potter dan teman-temannya milik JK Rowling sepenuhnya. Ini hanyalah imajinasi yang muncul karena menginginkan sesuatu yang lebih dari sebuah adegan di film Harry Potter.

Enjoy!

-o-

Seluruh siswa tahun pertama berkumpul di luar The Great Hall sesuai instruksi. Meski Eva bukanlah siswa tahun pertama, dia tetap harus menunggu di luar karena ia belum melewati seleksi Sorting Hat. Beberapa saat kemudian, seorang wanita keluar dari dalam ruangan tersebut. Eva mengagumi perawakan wanita yang berstatus sebagai guru di sekolah sihir Hogwarts.

"Selamat malam semuanya. Aku adalah Professor Minerva McGonagall dan aku adalah kepala asrama Gryffindor. Seperti yang sudah kalian ketahui, kalian akan melewati proses penyortiran ke asrama kalian sebelum bergabung di meja makan. Nama kalian akan dipanggil dan topi itu akan memilihkan asrama yang cocok untuk kalian." Ujar Profesor McGonagall panjang lebar. Beberapa siswa terlihat sedang membicarakan saudara maupun kenalan mereka yang sudah melewati proses seleksi asrama itu.

"Baiklah, ikuti aku semuanya." Titah Profesor McGonagall.

Pintu besar itu terbuka, menunjukkan ruang makan yang sangat besar dan megah. Terdapat ratusan lilin melayang-layang di angkasa dan langit-langit ruangan tersebut terlihat seperti observatorium. Mata Eva tak berhenti menatap lilin-lilin melayang yang menerangi ruangan. Di tempatnya, ia tak pernah melihat langit-langit ruang makan yang memiliki dekorasi indah nan memukau sedemikian rupa.

Pandangan Eva sekarang beralih ke sebuah topi yang terletak di depan meja hidangan para guru. Kemudian langkah para siswa berhenti di depan topi tersebut. Beberapa saat kemudian topi tersebut menyanyikan sebuah lagu. Para siswa terlihat terkejut namun Eva menikmati nyanyian topi tersebut. Memang tidak lama, akan tetapi cukup menghibur bagi Eva yang jarang menikmati kesenangan.

"Baiklah, aku akan memanggil nama kalian satu persatu." Ujar Profesor McGonagall lalu mengeluarkan sebuah gulungan di tangannya.

"Ginevra Weasley."

Ginny berjalan ke depan dan duduk di kursi yang telah disediakan. Profesor McGonagall meletakkan topi yang menyanyi itu di kepala gadis berambut merah itu. Setelah terdiam selama beberapa detik, topi itu menyerukan nama Gryffindor dengan lantang.

Beberapa siswa sudah dipanggil namanya dan sudah disortir ke asrama mereka masing-masing. Kini hanya tinggal Eva yang belum dipanggil.

"Evangeline Ackermann."

Gadis yang namanya baru saja dipanggil melangkah pelan ke depan. Topi tersebut telah diletakkan di kepalanya dan Eva sudah sangat khawatir dengan keputusan topi tersebut. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan untuk mengurangi rasa gugupnya. Betapa senangnya Eva ketika ia menemukan seseorang yang ia kenal di meja ujung kanan. Sayangnya, orang itu sedang tidak menatap ke arahnya.

"Prince." Gumam Eva lirih.

"Nona Ackermann.. dari sifatmu, kau berani, cerdik, dan bijaksana. Aku bingung untuk menempatkanmu di mana." Topi tersebut berbicara dengannya.

Eva mendongak untuk melihat siapa yang berbicara. Namun gadis itu langsung menyadari bahwa topi itulah yang berbicara. "Tempatkan aku dimanapun yang menurutmu cocok. Aku tidak keberatan."

Kekehan kecil terdengar dari topi tersebut. "Tidak keberatan, eh? Tapi aku menangkap getaran samar di suaramu, seakan kau sedikit ragu dengan kalimat itu. Apakah ada asrama yang kau inginkan?"

Pandangan Eva langsung menoleh ke meja makan asrama Slytherin. "Yang di ujung sana."

"Oh, dear girl, Slytherin." Ucap topi tersebut. Eva sangat berharap kalau ia ditempatkan di asrama yang sama dengan Prince.

Her, Riddle ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang