#18

5.1K 216 34
                                    

ekekeke

Yo! Saya kembali
Eheq:v

Udah ga perlu basa-basi langsung saja baca

Happy Reading^.^

___________________________________

Sampainya di tengah Lapangan, tubuh Laureen didorong hingga jatuh. Carol bersama para teman-temannya langsung membuat lingkaran mengelilingi tubuh Laureen.

Banyak murid yang keluar dari kelas hanya untuk menonton bukannya menolong. Laureen sampai heran dengan mereka, bukannya manusia itu makhluk sosial, tetapi saat melihat orang lain diinjak-injak mereka hanya malah membuatnya sebagai topik pembicaraan bahkan hanya sebagai hiburan semata.

"Laureen, Laureen, gue kasihan deh sama lo. Lo menderita disini dan temen-temen lo malah nonton di sana." ujar Carol sambil menggelengkan kepala dan menatap prihatin ke arah Laureen.

Yeah, memang saat Laureen di seret kesini, ia sempat berpapasan dengan para sahabatnya, namun Laureen sudah memberi kode bahwa ini urusannya. Dari wajah teman-temannya nampak tak rela, namun akhirnya membiarkannya dan melihat rencana apa yang tengah dipikirkan Laureen.

Laureen berdiri, lalu menatap datar Carol. "Gue lebih kasihan sama lo, hidup di keluarga berada namun seperti tak dianggap ada." Perkataan itu tepat mengenai Carol.

Carol menatap nyalang  dan langsung menampar pipi kiri Laureen. Membuat Laureen menoleh ke kanan, mengakibatkan kaca matanya jatuh dan beberapa helai rambut menutupi wajahnya. Tak selesai sampai disitu, Carol juga menginjak kaca mata Laureen hingga patah menjadi dua.

Bukanya terlihat kesakitan, Laureen malah tersenyum. Ternyata Carol mudah terpancing emosi dan perlahan rencana yang ia pikirkan berjalan lancar.

"Sekarang!" Carol berteriak lantang memerintah teman-temannya.

Tiba-tiba Laureen dilempari tepung, disusul lemparan telur busuk. Tak sampai disitu dirinya juga diguyur seember air. Lengket sudah badannya. Lalu Carol maju selangkah mendekati Laureen.

"Ini akibat jika lo berani ngelawan gue," ucapn Carol dengan angkuhnya.

Saat Carol dan teman-temannya hendak meninggalkan Laureen, namun terhenti saat mendengar ucapan Laureen.

"Lo salah pilih lawan."

Mereka semua berbalik menatap bingung Laureen, bahkan murid lainnya pun juga menampakan hal yang sama. Laureen mengangkat tangan kirinya tinggi, beberapa murid dari kelas 11-12 mulai mendekat, dan semuanya lelaki. Hanya belasan orang yang dikumpulkan oleh Laureen.

Carol dan teman-temannya nampak sedikit bingung dan gugup saat melihat murid yang dikenal nakal di sekolah ternyata juga berteman dengan Laureen.

Dengan gerakan cepat para murid itu membentuk lingkaran mengelilingi Carol dan tujuh temannya. Semuanya masih bingung dengan situasi ini.

Laureen juga mulai memasuki lingkaran. "Carol, lo itu cupu banget sih, beraninya kok kroyokan," ucap Laureen sambil mengelus pipi Carol. Dan langsung ditepis dengan kasar oleh Carol. Hal itu tentu saja membuat para teman Laureen dari geng Black Dragon menggeram dan langsung saja membuat nyali Carol dan teman-temannya ciut seketika.

"Lo sadar gak sih, hal yang lo lakuin ke gue itu udah kelewat bates. Sebagai sesama murid, lo itu sok berkuasa. Berkuasanya kaga, soknya iya, ups."

Setelah mengatakan itu, Laureen menampar pipi Carol sama yang dilakukan Carol terhadapnya beberapa menit yang lalu.

Carol meringis sembari memegang pipinya yang terasa berdenyut, ternyata tenaga yang dikeluarkan Laureen tidak main-main.

"Dari pertama lo ngebully gue, masih gue ampunin dan gue masih bersikap biasa. Tapi lama-lama lo ngelunjak ya. Pantes saja murid di Sekolah gue pada takut ama lo yang beraninya main rame-rame nindas kalangan rendah."

Semua terkejut mendengar penuturan Laureen saat menyebut bahwa ini sekolahnya.

"A...Apa mungkin lo.."

Belum selesai Carol berbicara sudah dipotong saja oleh Laureen. "Ya, gue Laureen. Laureen Berylia Xandrian!" lantang Laureen membuat semua murid yang belum mengetahuinya tercengang. Ternyata yang mereka hina selama ini adalah orang pemilik sekolah ini.

"Ma...mafkan kami Laureen," ujar salah satu tenam Carol.

Laureen menatap sinis orang itu, "terlambat!"

Laureen kembali berujar, "kalian, bukankah kalian sudah paham dengan peraturan tertulis di sekolah ini bahwa pembullyan dilarang adanya? Oh atau kalian belum bisa baca? balik sana ke tk. Kalian ini kalau ga bisa dibina mending dibinasakan aja deh." Kata-kata pedas keluar dari mulut Laureen.

"Dan sekarang kalian harus menanggung akibat atas perbuatan kalian. Dan jangan salah kan gue kalau gue balas dendam."

"Sekarang," teriak Laureen membuat para teman atau bisa disebut Anggota Black Dragon, langsung melempari Carol dan teman-temanya dengan tepung, telur busuk dan disiram dengan air bekas pel lantai. Dan ditambah dengan kecap yang di taruh di rambut mereka masing-masing, lengket-lengket sono dah tu rambut.
Dan Laureen, ia hanya menyaksikannya saja, ia terlalu malas untuk mengotori tangannya hanya untuk hal seperti itu.

"Dan kalian boleh pergi." Laureen menyuruh para lelaki itu pergi.

"Dan untuk kalian berdelapan, sekarang kita impas yah, dan urusan kita kelar," ujar Laureen yang meninggalkan Carol and the geng yang dipastikan mereka semua malu karena baru kali ini, Ratu bullying terkena bully.

Murid yang mengelilingi lapangan perlahan mulai membubarkan diri, namun dalam hati mereka masih saja tak percaya dengan kejadian tadi.

Teman-teman Carol nampak lesu dan menahan malu. Tetapi tidak dengan Carol, ia masih saja terlihat menggeram. Dan sepertinya ia ingin membalas kembali perbuatan Laureen. Dan kali ini apa yang ia rencanakan?

__________________________________

KANGEN MA GW KAGA?
GA

YAUDA

:v

Nis_Arian

FAKE NERD IS BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang