#15

5.4K 252 19
                                    

Aku nulis part ini pas malem,
Jadi mun maap kalu agak gaje

Sekian,

Happy Reading

_______________________________


"Maaf, saya terlambat" Ucap formal Laureen pada seseorang yang memakai hoodie hitam, topi hitam dan juga masker hitam.

Lelaki di depan nya merasa terpanggil dan langsung mendongak menatap Reen.

"Tidak masalah, silakan duduk nona"
Orang itu sambil berdiri dan mempersilakan Laureen duduk dengan sangat sopan.

Laureen langsung mengiyakan ajakan lelaki di depan nya. Yang menyebutkan bahwa diri nya beranasial 'D'.

Laureen memberi isyarat lewat mata agar lelaki itu segera mengutarakan maksud dari keinginan untuk bertemu dengan nya. Sungguh sangat to the point.

Lelaki itu mengangguk mengiyakan lalu ia melirik sekitar dengan pandangan waspada begitu juga yang dilakukan oleh Laureen.

"Baik begini nona BE, ada masalah peralatan dalam rumah, jika anda memiliki waktu luang, bisakah anda berkunjung."

Ucap lelaki itu dengan wajah serius

Rumah yang di maksud lelaki di depan nya adalah markas The Danger.
The Danger, merupakan sebuah mafia yang terkenal dengan kekejaman nya juga kesadisan nya dalam membunuh musuh yang berani mengusik ketenangan nya. The Danger sendiri berdiri di bawah pimpinan BE. Anggota-anggota nya pun di sedia kan fasilitas yang memadai.

BE atau Blue Eagle, seorang yang membangun mafia The Danger. BE ini sangat misterius, sikap nya yang dingin tak tersentuh dan sangat tegas membuat nya patut di jadikan seorang pemimpin.
Jarang ada yang mengetahui bahwa The Danger ini ternyata di pimpin oleh seorang gadis.

Bebarapa mafia-mafia dari yang kecil sampai mafia yang besar juga berada di bawah naungan The Danger.

Peralatan disini dimaksudkan adalah senjata-senjata yang baru saja di beli kemarin.

"Damian, apakah kita mendapat kerugian besar?"

Ya, orang di depan Laureen adalah Damian Re Lous. Damian merupakan orang kepercayaan Laureen setelah Jonathan. Jonathan yang merupakan orang yang memimpin Markas The Danger bagian Indonesia bekerja sama dengan Damian yang merupakan wakil pemimpin juga. Masi ingat Damian?

Flashback on

Sepuluh menit sebelum bel sekolah, Laureen sudah mendahului keluar kelas. Yah, karena sekarang dia juga free class.

Ia pergi menuju taman belakang sekolah dan duduk di salah satu bangku di situ.

Ia memejamkan mata nya menikmati silir-semilir angin yang berhembus pelan menerpa wajah nya.

"Rosella"

Batin nya menyebutkan nama sseorang yang beberapa tahun terakhir menghinggapi pikiran nya.

Ia mulai membuka mata nya. Mengeluarkan Handphone nya dan mencari nomor seseorang.
Setelah ketemu, ia langsung menekan tombol panggilan.

"..."

"Taman belakang sekolah, sekarang"

"..."

"Hm.."

"..."

Tut tut

Panggilan terputus secara sepihak oleh Laureen.

Tak lama terdengar orang berlari menuju kearah nya.

"Kam- "

Belum sempat orang itu melanjutkan omongan nya sudah di sela terlebih dahulu oleh satu orang lagi di samping nya.

"LAUREENN!!"

Kaget orang itu setengah berteriak. Untung keadaan di sana masih sepi.

"Brisik deh" Saut Laureen.

"Hehe.. Peace. Wuih, buk bos, penyamaran yang bagus" Salut orang itu sambil bertepuk tangan kecil layak nya anak kecil.

"Bahkan gue aja nggak tau kalu Laureen nerd tadi ternyata Laureen Buk Boss" Ujar Damian sambil nyengir. Dan Laureen hanya menatap malas Damian yang memang tingkah nya kurang sopan pada atasan nya. Hemmm, untung Laureen tidak terlalu ambil pusing akan hal itu.

"Damian stop, sekarang saat nya serius" Ujar laki-laki yang ada di samping orang yang di panggil Damian itu. Siapa lagi kalau bukan si Jonathan.

"Gini, kalian tau mafia Red Lizards. Aku ingin kalian cari tau semua data tentang mereka. Kalau perlu anggota-anggota yang penting di mafia itu kalian cari tau. Paham kan Jo?, Damian?"

Dua lelaki di depan Laureen hanya mengangguk patuh.

"Baiklah, kalian bisa kembali"

Ujar Laureen yang sebenar nya merupakan sebuah usiran tersirat dalam kalimat itu. Karena memang Jo dan Damian nya yang ngga peka atau pura-pura bego, mereka berdua malah seenak jidat duduk di sebelah kanan dan kiri Laureen. Mengertilah, saat itu Laureen masih butuh asupan ketenangan nan kedamaian.

Flashback end

"Kalau di lihat dari data nya, mungkin kita mengalami kerugian yang lumayan besar"

Laureen mengangguk-angguk paham.

"Jadi apakah anda bisa berkunjung?"

Tanya Damian sekali lagi.

"Hm, saya usahakan. Tangkap, bawa ke ruang"

Ucap Laureen. Dan Damian mengangguk mengiyakan, ia paham apa yang di maksud Laureen.

Laureen segera pamit dan beranjak pergi.

Saat telah keluar dari kafe ia bergumam kecil.

"Kau ingin bermain-main dengan ku. Mari kita liat hasilnya"

Seringaian kejam terbit di wajah cantik pemimpin mafia The Danger ini.

Ia segera pergi ke parkiran sekolah sebelum gerbang nya di tutup. Kalian tau kan Laureen ke kafe tadi dengan berlari dan sekarang ia akan mengambil mobil nya.

Sesampai nya di rumah ia langsung memasuki kamar nya bahkan kakak nya sendiri pun heran dengan tingkah nya yang tak seperti biasa nya.

Ia segera menyalakan laptop dan mengoperasikan nya.

"Kau sudah terlalu banyak berbohong dan sekarang saat nya membongkar semuanya....

Rosella "

FAKE NERD IS BAD GIRL

________________________________

Hai Hai Hai

Thor kombek nih,
Ada yg nunggu in?
Kalu ngga ada yawda.

Rossela?
Siapa dia?
Hayu tebak?

Oke lah cukup segitu,

Votment jan lupa.

YanisaRian
2019,

FAKE NERD IS BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang