VII

4.2K 672 22
                                    

Ibunya selalu berkata padanya kalau ia akan menemukan pasangan hidup yang akan melengkapi sebelah darinya. Dan ia pun akan melengkapi sebelah dari orang itu seperti kepingan puzzle.

Sering kali Ibunya bercerita mengenai manik matanya yang dulu berwarna hitam dan biru gelap, kini kedua warna matanya berwarna biru setelah ia bertemu dengan ayah. Setelah mereka bertemu dan terikat sebuah benang tak kasat mata yang biasa mereka sebut cinta.

Hal itu adalah keajaiban. Jung Jaehyun lahir dengan sepasang mata berwarna hitam dan biru. Biru yang mengingatkanmu pada samudera, laut, langit dan pantai.

Tapi, secantik apa pun mereka katakan tentang mata samuderanya. Ia hidup dengan dicap aneh. Karena itulah, Jaehyun —yang tidak terbiasa dengan pertanyaan juga perhatian— menutupinya dengan lensa kontak berwarna hitam. Karena ia selalu menganggap kalau matanya adalah malapetaka yang harus disembunyikan dan ditutupi.

Terlebih ketika ia mengetahui kalau ia tidak bisa menyukai perempuan, Ibunya kecewa. Menurutnya kepingan puzzle milik Jaehyun pastilah seorang wanita, sepasang sepertinya dan suaminya. Hal itu membuat Jaehyun tertekan, ia memutuskan untuk tidak begitu mempedulikan matanya. Karena perasaan bersalah akan terus menumpuk di sudut hatinya, jika memang benar pasangannya adalah seorang wanita seperti yang ibunya katakan, ia tidak bisa menyayanginya sepenuh hati sebagai pasangan.

Lucunya, takdir berkata lain.

Ketika pertama kali melihat matanya,  Jaehyun tahu, bahwa Johnny Seo lah orang itu.

Orang yang menjadi kepingan puzzlenya. Warna biru di mata kiri Johnny dan biru di mata kanan Jaehyun adalah buktinya.

Namun, ketakutan dan rasa bersalahnya berubah ketika ia bertemu dengan Johnny Seo.

Rasa takut itu berubah.

"Kenapa kamu menyembunyikan hal ini padaku?"

Jaehyun terdiam saat mendengar pertanyaan Johnny. Keduanya tengah duduk di sofa, tangan Johnny dengan erat menggenggam tangannya, seakan tidak ingin dilepaskan. Tatapan teduh ia layangkan pada Jaehyun.

Perlahan, Jaehyun menghela napas sebelum memuntahkan kejujuran yang selama ini tersimpan rapi di sudut kecil hatinya.

"Banyak hal, sebenarnya." Jaehyun menunduk, jarinya bermain di atas ujung kaus. "Banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku sejak pertama kali aku melihat matamu.

Bagaimana kalau kau akan kecewa kalau akulah pasanganmu? Bagaimana kalau kau kecewa kalau pasanganmu adalah seorang laki-laki? Bagaimana kalau kau malah akan membenciku pada akhirnya?

Selama ini, aku pecaya kalau kau bukanlah seseorang yang dapat jatuh cinta dengan laki-laki, terlebih semenjak kau pergi dengan perempuan itu beberapa hari yang lalu. Aku ingin sekali kau tahu kalau aku menyimpan perasaan berlebih padamu, tapi, membayangkan reaksimu benar-benar membuatku merasa takut."

Johnny ikut terdiam, mungkin tidak tahu harus merespon apa, tapi beberapa saat kemudian ia kembali bersua. Ia menarik Jaehyun dalam dekapannya, menyandarkan kening Jaehyun di bahunya.

"Tidak, kamu salah, Jaehyun," ujarnya. "Aku tidak pernah membedakan antara laki-laki dan perempuan. Dan ketika kamulah orang itu, kenapa aku harus marah? Aku tidak tahu kenapa kau tahu aku pergi dengan seseorang beberapa hari yang lalu, tapi ia bukan siapa-siapa melainkan teman kecilku.

Lagipula, sejak kau memasuki apartemen ini. Aku sudah merasa memilki ikatan denganmu. Aku ingin terus-terusan memberimu afeksi, menyayangi, dan kau mungkin tidak tahu, tapi aku benar-benar bersyukur karena kaulah bagianku yang hilang itu."

Jaehyun memilih keheningan sebagai respon. Bibirnya ia gigit keras-keras, berusaha menahan lesakan perasaan lega berbentuk cairan bening di sudut matanya.

Ia merasa lega. Ia merasa lega karena kini ia tahu kalau semua ketakutannya hanyalah ketakutan semata. Terlebih, ia bersyukur karena Johnny memiliki perasaan yang sama dengannya.

Jaehyun merasakan jemari Johnny mengusak rambutnya. "Kau pasti merasa kesulitan karena aku, maafkan aku."

Isakkan Jaehyun semakin keras, tapi aku tidak peduli.

Karena ini air mata kebahagiaan.

"Aku mencintaimu, Jung Jaehyun."

"Aku juga, Johnny Seo. Aku juga..."

— TBC

Maaf lama updatenya... Aku sedang banyak kegiatan, hiks. ㅠㅠ

Semoga tidak mengecewakan, ya...

Epilog lalu tamat!! Yeaaay!

Deep Blue Eyes || Johnjae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang