Chapter 03 - Cloudy

178 30 8
                                    


Author POV


Hari yang membosankan.

Begitulah yang ada di benak Mino. Terlebih Seungyoon tidak masuk sekolah hari ini.

Mino mendengus kesal karena kelas yang biasanya sudah membosankan kini lebih membosankan. Jujur saja, ia kini ingin melihat wajah wali kelasnya. Namun ketika mengingat kejadian semalam, membuat dirinya merasa canggung lagi. Itu karena Mino tidak dapat memahami reaksi Jinwoo.

Jam-jam pelajaran yang berlalu hanya Mino lalui dengan menggambar di buku catatannya. Memang tidak patut dicontoh, namun beginilah kebiasaan buruknya.

Ditambah hawa dingin dari luar jendela karena hujan sejak pagi tadi, membuat Mino semakin malas untuk mendengar gurunya menerangkan di depan kelas.

Saat bel istirahat berbunyi, Mino langsung mengambil peralatan melukisnya lalu beranjak dari bangku dan keluar kelas. Rencananya ia akan bolos kelas dan melukis di ruang klub seni.

Ruang klub seni berada di lantai tiga gedung lama. Untuk dapat kesana harus melewati lorong terbuka yang menyisir halaman belakang gedung baru.

Untuk kesana memang cukup jauh dari ruang kelas Mino yang berada dilantai empat dan juga cukup menguras energi karena harus turun dan naik tangga terus.

Mino melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk ke lantai dua gedung lama. Beberapa kali ia menyapa senior-senior yang dikenalnya.

Gedung lama memang tidak terlalu ramai karena hanya ditempati untuk ruang kelas tiga, ruang-ruang klub, dan gudang. Di jam istirahat terkadang lebih sepi karena kantin berada di gedung baru.

Saat Mino sudah menginjakkan kakinya di lantai tiga, barulah terasa suasana sepi yang sebenarnya. Sepanjang mata memandang memang hanya ada ruang klub mulai dari klub siaran, klub sastra, klub seni, dan lain-lain.

Cuma ada satu, dua, murid saja yang berpapasan dengan Mino.

Mino berhenti di sebuah pintu dengan tulisan 'Klub Seni'. Ia mengernyitkan dahinya ketika melihat pintu klub yang terbuka sedikit.

'Tumben di jam segini ada yang pergi ke klub,' ujarnya dalam hati.

Padahal Mino sedang ingin sendiri sekarang. Menurutnya, inspirasinya akan mengalir deras jika ia sendirian.

Dibukanya pintu itu dan kedua manik mata Mino membulat ketika mendapati seseorang berdiri membelakanginya.

Seorang pria dengan kemeja putih yang membalut tubuhnya, berdiri menghadap jendela terbuka yang berada di belakang sendiri.

Disitulah tempat favorit Mino saat sedang melukis karena dia bisa dapat melihat seseorang dari jendela itu.

Ingat halaman belakang gedung baru yang disebutkan tadi? Ya, disitu terdapat sebuah bangku diantara rimbunnya pohon dan tanaman-tanaman lainnya. Dan disitu adalah tempat yang biasanya ditempati oleh Jinwoo ketika ia menghabiskan waktu senggangnya.

Dulu Mino selalu melihat wali kelasnya dari jendela itu karena dulu, keberanian Mino hanya sebatas itu.

Sebenarnya Mino sedikit terheran-heran. Yang pertama adalah bagaimana Jinwoo dapat masuk ruang klub yang seharusnya terkunci dan mengapa Jinwoo berada di ruang klub seni?

Diphylleia Grayi [MINO x JINWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang