Bagian 11

34 1 0
                                    

"Ken...Ken...Kenzie..."Renata menyebut nama Kenzie sambil sesenggukan,

"Kenzie kenapa Ren?"tanya Nisya,

"Anjing emang ya cowo itu tuh,gapunya perasaan,"kesal Renata sambil menghapus air matanya,

Tiba-tiba saja Farel menghampiri Renata dan menariknya keluar kelas.

"Woy anjer,Renata mau elo apain lagi sih?!"teriak Vinka dari dalam kelas,

"Mau gue sayangin"teriak Farel dari luar kelas,

"Sayangin?"ucap Nisya,Vinka dan Fira bersamaan,

Lagi-lagi Renata hanya pasrah dirinya ditarik oleh Farel,karena ia sedang tak ingin ribut dengan siapapun apalagi sampai berteriak.

Farel membawa Renata ke lapangan basket,disana ada bang Bagas bersama tim nya yang sedang berlatih,serta ada Kenzie yang juga ikut berlatih.

"Ngapain elo bawa gue kesini?"tanya Renata bingung,

"Duduk"jawab Farel singkat yang sudah duduk dipinggir lapangan,

"Ngapain?"tanya Renata ulang,

"Liat itu?"telunjuk tangan kanan Farel tertuju kepada Kenzie yang sedang berlatih bersama bang Bagas,

"Kenzie?sama bang Bagas?kenapa?"tanya Renata semakin bingung,

"Kenzie baik sama elo,tau kenapa?"tanya Farel lagi,

"Ga"jawab Renata singkat,

"Ya karena dia mau deket sama abang lo,dan dia mau jadi bagian dari tim abang lo supaya bisa ikut turnamen,jadi dia cari muka dengan cara berbuat baik sama elo,masa gitu aja gatau sih,"jelas Farel,

"Jangan asal ngomong deh rel"Renata tak percaya dengan ucapan Farel itu,

"Percaya sama gue"Farel berusaha meyakinkan Renata,

"Apa yang bikin gue bisa percaya sama elo?"tanya Renata,

"Pulang sekolah sama gue,gue mau ngobrol sama elo"ajak Farel sambil berdiri,

"Gamau"tolak Renata,

"Mau ya sayangg"setelah itu Farel langsung meninggalkan Renata dilapangan,

☆☆☆

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi,tanpa fikir panjang,Renata akhirnya langsung menghampiri Farel dan menagih janjinya untuk pulang bersama.

Akhirnya Renata menuju ke parkiran bersama Farel,sebelumnya Renata sudah izin ke bang Bagas untuk pulang bersama Farel,dan bang Bagas pun mengizinkannya,

"Elo mau ajak gue kemana?"tanya Renata dengan suara yang dikencangkan agar terdengar oleh Farel,

"Ke tempat yang seram menurut elo tapi engga menurut gue"jawab Farel lalu langsung meningkatkan kecepatan motornya,yang membuat Renata memeluk tubuh Farel

Sampailah mereka di cafe yang dipenuhi remaja-remaja dengan rokok dan vape di tangannya,sebuah cafe yang beda dari sebelumnya,tapi model pelanggannya sama seperti sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang