1

60K 2.4K 142
                                    

Hai..Saya kembali dengan cerita baru

Dan.

Selamat membaca!!

















Namanya Jeon Jungkook, anak kedua dari pasangan nyonya Jeon dan Tuan Jeon pastinya.

Jungkook anak kelas tiga SMK yang baru saja naik kelas minggu lalu.

Yah..namanya juga SMK beda sama SMA. Kalau di SMA tiga tahun ganti-ganti teman, kalau di SMK tiga tahun bareng terus.

Bayangin gimana kesal nya temen-temen Jungkook harus tiga tahun bersama dia.

Loh kenapa?
Jelas! Jungkook meskipun tampan dan imut, dia salah satu anak yang berandal . Sering wira-wiri di kantor polisi karena kasus sepelenya.

Bahkan dia juga pernah dipenjara karena sudah membuat anak orang luka sampai harus dirawat di rumah sakit. Beruntunglah hanya satu Minggu dia disana, tapi masalah lain ada disekolah. Dia di skors satu Minggu juga oleh guru BK,padahal itu kesempatan untuk Jungkook .

Jungkook berangkat sekolah saja karena terpaksa dan juga karena ada seseorang yang dia suka disana. Mau di skors berapa lamapun Jungkook tak masalah, yang menjadi masalah adalah ,dia tidak bisa bertemu orang itu.

Baru satu Minggu awal masuk saja semua sudah tak suka dengan keberadaan Jungkook. Benci? Mungkin itulah definisi mereka pada Jungkook.

Baiklah akan saya ceritakan bagaimana Jungkook itu.

Dia tinggi sedang, tak terlalu tinggi di banding dengan anak laki-laki lainnya.

Mukanya judes tapi sebenarnya manis. Omongannya pedas dan penuh dusta. Tangannya yang putih mulus beda dengan laki-laki lain dan hobi memukul orang. Gayanya yang tak sesuai aturan sering menjadi buronan guru,terlebih BK.Suka membolos dan rajin memalak.

Ya seperti itulah Jungkook.

Namun siapa sangka, jika dia disekolah sangat urakan dan petakilan,lain halnya dirumah,dia sangat pendiam meski tetap nakal.

Seperti saat ini. Jungkook baru saja pulang kerumahnya dan langsung disambut oleh ibunya.

"Langsung ganti baju!"perintah ibunya.

Jungkook mendengus sebal, dia sudah besar dan tak perlu diatur-atur lagi, tapi ibunya sungguh menyebalkan.

Dia pergi begitu saja melewati ibunya yang terus meneriakinya dengan banyak kata umpatan. Dia langsung menutup keras pintu kamarnya dan melempar begitu saja tasnya.

"Laper , makan apa ya?"

Jungkook terdiam sejenak memikirkan makanan apa yang akan ia makan.

Sampai akhirnya dia bangkit dan pergi kedapur. Membuka kulkas dan mengambil dua wortel yang sudah dicuci bersih.

Yup..Jungkook memakan wortel itu , ditambah susu pisang yang selalu dibelikan oleh pembantunya. Ibunya mana mau.

Drrrrt..Drrrt...

Ponsel miliknya bergetar, panggilan dari Jimin-sahabatnya, namun beda sekolah.

Tanpa ganti baju terlebih dahulu Jungkook langsung melesat pergi ketempat yang sudah Jimin beri tahu.

"Ada apa kamu menyuruh ku kemari??"tanya Jungkook cuek. Dia kesal, seharunya ini jam tidurnya tapi harus digangggu oleh sahabat bantetnya ini.

"Anak kelas dua belas disekolahku mengajak balapan nanti malam. Kau harus datang,"jelas Jimin.

Ngomong-ngomong Jimin masih kelas dua, pemuda itu pernah tinggal kelas waktu di SMP.

Jungkook mengangguk paham.
Bukan masalah besar baginya, ini terlalu gampang,dia yakin pasti menang.

"Apa yang kau bawa itu??"tanya Jimin yang penasaran dengan apa yang  dipegang Jungkook.

"Oh ini? Wortel,"jawabnya enteng.

Jimin mengangguk paham.
Setelahnya mereka pergi lagi kesuatu tempat,katanya ingin jalan-jalan mencari gadis untuk Jimin kencani. Jungkook? maaf dia zigzag.

Sebenarnya dulu Jungkook pernah bahkan sering memacari perempuan,tapi nahas..semua berakhir begitu cepat.
Bahkan berakhir dengan dia sendiri yang tersakiti.

Padahal kalau di lihat Jungkook itu tampan dan tipe boyfriend material. Tapi kebanyakan perempuan tidak hanya menginginkan ketampanannya saja, melainkan juga isi dompetnya.
Terlebih Jungkook yang sering membuat onar membuat siapa saja enggan berteman dengannya.

Jimin?
Mereka sama saja, juga mereka sudah berteman sejak mereka masih menggunakan popok.

Kenapa beda sekolah?
Ya,ini karena ibu dan ayahnya Jimin mau anaknya menjadi lebih baik lagi. Sama halnya dengan yang lain, orang tua Jimin juga tak menyukai Jungkook. Karena mereka yakin,sikap anaknya yang berandal ini karena Jungkook.

Meski berandal, Jimin tak sesering Jungkook yang suka di hukum guru. Bahkan Jimin tak pernah sekalipun mendatangi kantor polisi. Kenakalannya ini masihlah wajar ketimbang kasusnya Jungkook. Meski dia tertinggal satu tingkatan dengan Jungkook.

Jimin juga masih straight,karena memang dia tidak pernah berpacaran sebelumnya. Semua pendekatannya selalu gagal. Alasannya karena dia pendek dan sedikit berlemak.

Eits..tapi itu dulu!
Sekarang Jimin sudah berbeda.

Dia tinggi,meski tak melebihi Jungkook. Putih,berotot,tampan dan intinya dia sudah menjadi sosok yang berbeda sekarang ini.

Sebenarnya banyak yang mendekati Jimin, namun rasanya dia sungkan untuk berkenalan ataupun lebih dari itu.
Karena tipe ideal Jimin sangatlah susah. Dia masih mencari yang sangat cocok untuknya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC!

Jan lupa Voment
Dan maaf jika untuk chapter ini atau selanjutnya ada typo/ kata² kurang jelas (gaje)

Kelinci Nakal [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang