15°•°

19.3K 1.7K 131
                                    

Seperti biasa, jangan lupa vote









Brak!

Taehyung melempar Jungkook. Membuat pemuda itu mengaduh kesakitan karena punggungnya terbentur meja yang ada disana.

"Kau memang menyusahkan! Kenapa kau tak enyah saja huh?!"

Jungkook diam. Dia berusaha menahan tangis yang sedang ia bendung.

"A-aku juga memiliki hak hidup,"ucap jungkook dengan menundukkan kepalanya.

Taehyung berdecih mendengar penuturan Jungkook. Hak hidup? Lalu kelakuannya selama ini apa, dia sudah membuat orang-orang kesusahan akan dirinya, dan melanggar hak asasi.

"Aku ada pertanyaan untukmu Jungkook."

Jungkook menatap Taehyung penasaran. Apa yang akan Taehyung katakan padanya, apakah penting?

"Bagaimana ibuku bisa mau menampung mu? Atau jangan-jangan, kau berniat mengambil semua milik ibuku dengan merayunya terlebih dahulu ?"

Jungkook membelalakkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa Taehyung berfikir seperti itu.

"Oh.. atau kau membutuhkan dana untuk membayar hutang judi mu, itulah kenapa kau selalu mendapatkan luka-luka itu"

Pemuda itu masih diam. Mau seberapa jauh Taehyung merendahkannya seperti ini.

"Huh...licik."

Jungkook bangkit.
"Apa sudah pidatonya kim Taehyung?"

Taehyung mengepalkan tangannya. Jungkook benar-benar tak sopan padanya!

"Bedebah miskin!"

"Yah..aku memang si bedebah miskin tuan Kim yang terhormat. Karena ini pula, orang tuaku menjual diriku pada nyonya Jennie"

"Kau di jual?" Taehyung terkekeh.
"Itu mungkin saja karena kau menyusahkan,"ucapnya dengan tangan terlipat didada dan senyum pongahnya.

"Kau benar tuan, aku menyusahkan. Appa selalu mengatakan itu bersamaan dengan dia memukuliku.
Kau penasaran bukan luka-lukaku ini dari mana?"

Jungkook menceritakan semuanya. Semua yang ia alami selama ini tanpa ada yang mengetahuinya.

Dia memang anak berandal, selalu keluar masuk kantor polisi. Tapi, ini bukan karena kasus yang dialaminya,melainkan dia hanya penolong untuk orang-orang yang mengalami perilaku kekerasan dijalanan.

Seperti waktu itu, jungkook baru saja pulang dari sekolahnya. Dijalan dia bertemu seorang wanita terlihat sedang dikelilingi tiga orang pria berbadan kekar.

Wanita itu berteriak meminta tolong, karena hanya ada jungkook disana, dia langsung menghajar ketiga pria itu. Dia memang sempat kalah, namun karena ada beberapa orang yang membantunya ,dia selamat.

Mereka membawa tiga pria itu ke kantor polisi, sayangnya Jungkook masih menggunakan seragam sekolahnya dan karena hal itu ada salah satu murid yang bersekolah sama dengannya melihat dia dan beranggapan Jungkook akan dipenjara karena telah berkelahi. Berakhirlah Jungkook selalu dianggap tak benar oleh teman-temannya.

Dan untuk luka-luka waktu dimana Hoseok membawa Jungkook berangkat kembali setelah lama dia alfa, dan membuat dia hanya diam saja,sebenarnya dia baru saja disiksa oleh sang ayah - Jeon Sehun.

Sehun memang selalu melakukan kekerasan pada jungkook. Bahkan dia juga hampir membunuhnya jika saja Hoseok tak mencegahnya.

Permasalahannya sepele, Jungkook hanya mengeluh sakit pada ayahnya, dia ingin meminta diperiksakan agar tau apa yang sebenarnya terjadi.

Sehun murka, dia yang sedang duduk sambil mengopi langsung memukul kepala Jungkook dengan gelas ditangannya.

Darah mengucur deras dikepala Jungkook, namun ini tak membuat Sehun iba ataupun merasa bersalah.

Pria itu semakin tega melakukan kekerasan pada Jungkook dengan menyeret pemuda itu ke halaman belakang. Tak sampai disitu, Sehun mencambuk tubuh Jungkook dengan Gasper yang ia pakai.

Jungkook hanya bisa diam dan menangis, mengeluh pun ia akan tetap diperlakukan keji seperti itu.

Ibunya?
Jangankan perduli, memberinya sedikit kasih sayang saja Jungkook tak pernah merasakannya. Yang mereka selalu banggakan adalah kakaknya- Hoseok.
Jelas jungkook iri, dia yang tak tau apa-apa harus selalu disalahkan .

Inilah yang membuat Jungkook haus akan perhatian. Dia melakukan apapun agar orang melihat keberadaannya,namun mereka menganggapnya Jungkook adalah anak tidak benar/berandal.

Terlebih ibunya menjual dia pada orang yang awalnya tak ia kenal. Parahnya, orang itu adalah ibu dari sosok yang pernah dia sukai.
Kim Taehyung, guru bahasa Jepang yang entah kenapa dia bisa menyukai pria itu.

Jungkook tau dia lelaki dan orang yang dia sukai juga sama dengannya. Tapi namanya cinta, tak memandang siapa dia dan bagaimana dia.
Bahasa kasarnya,cinta itu picek.

"Jika kau tak percaya, tak apa. Untuk apa juga percaya pada orang seperti ku."
Jungkook menatap Taehyung dengan air mata terus saja menetes entah sejak kapan.

Sedangkan Taehyung hanya diam mendengar semua penjelasan pemuda didepannya.

"Hiks..a-aku pernah diam-diam mengambil uang Appa untuk berobat.... Hasilnya"
Dia menunduk, mencengkram ujung bajunya menahan sesak didada.

Air mata keluar semakin deras diiringi Isak tangis. Haruskah dia mengungkapkan semuanya, tapi untuk apa?

"Hasilnya?"
Taehyung mengulang ucapan Jungkook yang terakhir, dia sangat penasaran apa hasil dari dokter setelah memeriksa Jungkook.

"Akh...."

Jungkook memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit. Pandangannya juga sudah mulai mengabur.

Taehyung yang melihat itu terkejut dan langsung menghampirinya.

"Kau kenapa?"tanya Taehyung khawatir.

"A-aku b-baik"ucap Jungkook lirih.
Jelas dia berbohong. Keadaanya saja.menunjukan bahwa dia tak baik-baik saja.

Dan entah kenapa, untuk bernafas saja rasanya sakit.

"Hiks...a-appo,"rintihnya.

Bruk!

"Astaga!"



























===============TBC===========

Btw Jangan lupa Voment dan FOLLOW akun ini ya dek.

Kelinci Nakal [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang