3.

830 91 12
                                    

Gun mengernyit saat menyadari Joss sama sekali tidak merespon ciumannya. Gun mendengus kesal dan kembali mendudukkan dirinya dikursi kemudi.

Kejadian tadi membuat Joss merasa canggung pada Gun. Ia merutuki kebodohannya sendiri saat ia tidak membalas ciuman Gun. Ia hanya takut jika ia mencium Gun, gairahnya sebagai lelaki akan naik dan akan menyakiti bibir Gun. Itu saja.

“ Sudah sampai, turunlah ” Ucap Gun , tanpa terlihat canggung sedikit pun.

“ Er.. P' ” Jawab Joss, mencoba untuk tenang.

“ P' Gun.. ”

“ Huh ? ”

“ Saat dimobil.. ”

“ Sebentar Joss, Papii menelponku ”

Joss hanya mengangguk , sembari berjalan disamping Gun yabg tengah berbicara dengan Off ditelepon.

“ Ada pii ? ” Tanyanya setelah menerima panggilan Off.

“ Sudah makan ? ” Tanya Off dari seberang sana.

“ Aku baru saja sampai dikafe ”

“ Joss ? Masih bersamamu ? “

“ Eumm, dia berada disampingku. Apa yang sedang papii lakukan ? Papii sudah makan ? ”

“ Aku sedang menunggu mie ku matang ”

“ Papii, jangan terlalu banyak mengkonsumsi mie. Kemarilah, makan bersamaku ”

“ No Ja , jika kau khawatir padaku ? Kau saja yang kemari ”

“ Baiklah , aku akan kesana ”

“ Oi , Gun aku hanya bergurau ”

“ Aku akan kesana, titik. Apa yang ingin kau makan pii ? ”

“ Benarkah ? Apapun itu , aku akan memakannya  ”

“ Baiklah, tunggu aku papii. Jam 9 malam nanti aku akan sampai ”

“ Oho, aku pasti sudah tertidur nanti ”

“ Tunggu aku , na papii , na.. Na ?? ”

“ Er..er , hati - hati saat mengemudi, mengerti ? ”

“ Krub , papii. Bye ”

Gun menutup panggilannya, dengan senyuman lebar. Gun sangat bahagia karena Papiinya itu mau menuruti semua kata - katanya. Ia berlari memasuki kafe, meninggalkan Joss yang masih memperhatikannya dengan cemburu.

Saat di kafe Joss dan Gun duduk saling berhadapan.  Gun menatap Joss  dan tersenyum tetapi Joss memilih untuk melihat kearah lain.

“ Joss ? Maafkan aku ”

“ Huh ? ”

“ Kau pasti sekarang merasa geli saat bersamaku ”

“ Ah, tidak P' . Aku.. ”

“ Menyukai Mild ? ”

“ Mild ? ”

“ Kau akan berkencan dengannya bukan ? ”

“ Huh ? Ah Mild ? Iya P' ”

“ Gadis yang cantik , Shu shu na , Nong ”

“ Nong ? ”

“ Eum, Nong Josss ” Ucap Gun dengan mantap sambil tersenyum. Joss menghela nafasnya dengan berat, sulit sekali baginya untuk sekedar mengatakan bahwa ia menyukai Gun dan ingin mengajaknya berkencan. Terlebih saat melihat Gun yang sangat bahagia bahkan hanya karena melihat nama ' Papii ' dilayar ponselnya beberapa menit yang lalu.

A Story ( OffGun , Complete )Where stories live. Discover now