Off terkejut ketika membuka pesan line yang masuk dan mendapati foto Gun dan Joss yang terlihat sangat intim , dengan Gun yang saat itu sedang duduk dipangkuan Joss dan bibir mereka yang sedang bersentuhan.
“ Shit! ” Off melempar ponselnya dengan kasar dikasur, tangannya mengepal dan sedetik kemudian memukul dinding apartemen miliknya.
“ Sudah , cukup! Aku tidak bisa membiarkan ini ” Ucapnya . Ia kemudian meraih ponselnya kembali, mencoba menelpon Gun , dan berharap bahwa pria kecil itu masih berada tidak jauh dari apartemennya. Namun Gun tidak mengangkat telponnya , Off menjadi kesal dan berencana untuk mencari Gun, ia berharap Gun masih ada diparkiran.
“ Sial ! ” Teriak Off ketika ia sampai, ia sudah tidak lagi menemukan mobil Gun disana. Raut wajahnya benar - benar marah, sampai - sampai ia merasa gemetar.
Off berjalan dengan malas untuk kembali keapartemennya. Ia akan menemui Gun besok. Dan mengatakan perasaan yang ia miliki pada pria kecil itu. Setelah sampai, Off mengirim pesan pada Gun, namun sebelum mengirimkannya , beberapa kali Off harus menghapus dan mengetik ulang pesan - pesan lewat line berisi perasaannya. Tapi bodohnya hanya ucapan “ Apa kau sudah sampai ? Beristirahatlah. Selamat malam dan selamat tidur , Gun ” Bodoh ? Tentu saja.
Off mencoba untuk memejamkan matanya, agar besok saat ia terbangun dipagi hari , ia bisa bergegas menjemput dan menemui Gun , serta menjelaskan seluruh perasaannya pada pria kecil itu. Setelah beberapa menit memaksakan matanya untuk terpejam, akhirnya Off berhasil tidur dengan pulas. Sesekali ia mendengkur , dan berganti posisi tidurnya.
Dilain sisi...
Seorang pria kecil sedang sibuk menyetir, matanya sedikit menoleh ketika ponselnya menyala dan memunculkan nama Off dan pesan - pesan dari pria sipit tersebut. Namun sedetik kemudian Gun memfokuskan dirinya untuk kembali menyetir. Sesekali terlihat ia membiarkan tangannya menyeka air mata dipipinya. Tanpa disadari kini Gun sudah menangis dengan terisak. Membuat pandangannya memudar.
Ia memutuskan untuk memberhentikan mobilnya dipinggir jalan , menarik nafas sebelum akhirnya ia terkejut mendapati bahwa Joss kini sudah mengetuk - ngetuk kaca mobilnya dengan wajah khawatir.
“ Joss ? ”
“ P' Kau menangis ? ”
“ Tidak, aku hanya mengantuk ”
“ Biarkan aku menyetir ”
“ Aku baik - baik saja , sungguh. ”
“ P'Gun ”
“ er..er ” Gun dengan terpaksa menuruti perintah Joss , karena ia terlalu lelah untuk protes pada pria kekar dihadapannya ini. Sebelum Gun berjalan menuju kursi penumpang , Joss menarik tangannya dan mengatakan pada Gun “ Katakan padaku jika ia menyakitimu ” Gun tetlihat bingung dengan ucapan Joss.
“ Bagaimana... ? ” Sebelum Gun menyelesaikan pertanyaannya , Joss menempelkan jari telunjuknya dibibir Gun.
“ Bagaimana aku mengetahuinya ? PNook. Dia sempat menghubungi P'Nook dan bertanya dengan emosi , P'Nook begitu khawatir dan kami memutuskan untuk mencarimu dan menghentikan makan malam kami semua. Aku menyetir dengan sangat cepat dan melihat bahwa mobil putihmu melaju begitu menyedihkan sama seperti orang yang sedang mengendarainya. ”
“ Bagaimana kamu menemukanku begitu cepat ? ” Tanya Gun , Joss tersenyum.
“ Dia berkata kamu baru saja pergi beberapa menit yang lalu, jadi aku mengira - ngira jalanan serta berapa lama waktu yang kamu tempuh dan aku tempuh untuk segera menemukanmu ” Jawab Joss dengan bangga.
“ Waw , hebat sekali. ” Ucap Gun tersenyum kecil
“ Kalau begitu , ayo pulang ” Ucap Joss lagi.
“ er.. ” Jawab Gun tak semangat. Joss menuntun Gun untuk masuk kedalam mobil. Gun sempat melihat mobil P'Nook, serta P'Nook yang tersenyum kepadanya dari dalam mobil, Gun membalas senyuman itu dan melambai pada P'Nook serta mengisyaratkan bahwa ia baik - baik saja, P'Nook mengangguk dengan lega.
Joss mengendarai mobil dengan pelan, membuat Gun tampak nyaman sehingga pria itu jatuh tertidur. Sesekali Joss meliriknya, mengelus kepala Gun lalu tersenyum.
“ P'Gun , jangan sampai terluka . Sungguh itu menyakitkan bagiku melihatmu menangis seperti tadi ” Ucap Joss .
“ err... ” Jawab Gun, sepertinya ia hanya berpura - pura tidur. Joss terkejut , namun ia tetap fokus menyetir.
Joss berhasil mengantar Gun pulang dengan selamat, dengan P'Nook yang mengawasi mereka dari belakang.
“ P' kita sudah sampai , Oh itu N'Pim ” Ucap Joss pada Gun ketika melihat Pim , adik Gun yang berada diluar dan sepertinya sedang menunggu Gun.
“ Aw P' Joss , apakah P'Gun mabuk ? ” Tanya Pim ketika melihat Joss yang sedang memapah Gun yang terlihat gontai.
“ Tidak, N' . P' Gun hanya mengantuk ” Jawab Joss.
“ P'Joss , biarkan aku yang membawa P'Gun kekamarnya. P'Joss pasti lelah, ah dan bagaimana caranya P' pulang, mau aku pesankan taksi ? ” Tanya Pim dengan begitu sopan , sambil memapah kakaknya itu.
“ aw, tidak perlu, P'Nook sudah menjemputku ” Ucap Joss, tersenyum .
“ Ah , begitu , baiklah. Tolong titipkan salamku untuk P'Nook juga ya P'. Terima kasih dan hati - hati dijalan ” Ucap Pim tersenyum , Joss mengangguk, kemudian berlalu pergi.
“ P'Gun ? ”
“ Pim, hatiku sakit sekali ”
“ P'Gun , ingin menceritakannya ? ”
“ Eumm, tapi bisakah aku mandi dulu ”
“ Tentu , aku akan menyiapkan air hangat untukmu ”
“ Terima kasih adikku , yang manis ”
“ eheheh, P'Joss menyukaimu bukan ? ”
“ Pim... ”
“ Eiiii, P'Gun apakah P' sedang malu ? ”
“ Jangan menggodaku , Pim ”
“ Bagaimana P'Off ? ”
“ Dia tidak pernah menyukaiku ”
“ Dia menyukaimu , P. Tapi maksudku , bagaimana bisa bukan P'Off yang mengantarmu pulang ? ”
“ Sudah kukatakan dia tidak pernah menyukaiku lebih dari sekedar partner kerjanya ”
“ P'Gun , ada banyak yang mencintaimu . Jangan khawatir dan apapun itu. Aku akan terus mendukungmu P'Gun ”
------- Tbc ----
27/10/2019
Yang haus moment OffGun mohon bersabar, next chapter baru ada lagi heheh. Aku mau masukin interaksi Gun sama Pim , soalnya mereka imut ehehehe. Hope u like it, babiis.
YOU ARE READING
A Story ( OffGun , Complete )
FanfictionA story, about how we always together no matter bad or good things will happen. Because, when I'm with you , I'm only seeing a good things and it's always been you, for the rest of my life.