8.

1.1K 75 12
                                    

Off dan Gun memasuki ruang meeting. Disana masih ada Mae Godji dan juga P'Yui. Mae Godji menyuruh Gun duduk disampingnya, memeluk pria mungil yang sudah ia anggap anak sendiri itu.

" Gun, aku berharap hal ini tidak akan terjadi lagi. Sungguh aku tidak mengapa jika kamu memang menjalin hubungan dengan Joss. Tapi kalian adalah seorang publik figur. Kalian tidak bisa seenaknya menunjukan hal semacam ini. Untuk kali ini aku akan memaafkan dan menganggap tidak terjadi hal serius tapi jika ini terjadi lagi , kamu benar - benar harus mengadakan pers untuk itu. " Ucap P'Yui, Gun mengangguk lemas. Ia benar - benar merasa bersalah karena melakukan hal bodoh itu pada Joss. Ia meminta maaf pada P'Yui dan P'Yui pun memaafkan dan memeluknya. Ia bisa kembali lagi menjadi Gun Atthaphan yang ceria seperti biasanya.

Mereka pun membicarakan jadwal OffGun untuk beberapa hari kedepan. Setelah selesai, Off meminta ijin untuk pergi karena ia harus meeting dengan Tay Tawan perihal bisnis yang akan segera ia mulai.

" Papi.. " Panggil Gun manja , Off menoleh dan tersenyum pada Gun. P'Yui serta Mae Godji menatap kedua pria itu dengan bingung.

" Hm ? " Jawab Off, Gun menggerakkan tangannya , mengisyaratkan agar Off mendekatinya. Dan pria sipit itu mengangguk dan berjalan mendekati Gun tanpa protes sedikit pun.

" Kirimkan pesan atau telepon aku jika kamu sudah sampai nanti na ? " Pinta Gun, Off tersenyum dan mengangguk , ia mendekatkan wajah dan leher pada wajah Gun. Gun tersenyum , memeluk Off dan mencium leher Off. Mae Godji tersenyum, saling melempar pandang pada P'Yui yang juga kini menatap Off dan Gun dengan bahagia.

" Mae.. P'Yui , aku duluan " Ucap Off , Mae Godji dan P'Yui tersenyum lalu melambaikan tangannya. Tak lupa Gun mengantar Off sampai keparkiran milik GMMTV.

" Sudah kukatakan aku bisa pergi sendiri , tempat parkir tidak sejauh itu hingga kamu harus mengantarku Gun. " Ucap Off. Gun menggeleng.

" Aku hanya ingin lebih lama bersama papi " Ucap Gun lembut, Off terkekeh mendengar ucapan Gun yang begitu manis didengarnya.

" Aku cemburu " Ucap Off, Gun menoleh pada Off.

" Cemburu ? Pada siapa ? " Tanya Gun bingung dengan wajah polosnya.

" Joss " Jawab Off, Gun tersenyum , ia lalu menggenggam tangan Off.

" Aku tidak menyukainya " Ucap Gun masih menoleh pada Off.

" Benarkah ? " Tanya Off berpura - pura cemberut.

" Papi.. Saat itu aku hanya frustasi mengingat caramu menciumku saat kamu sudah memiliki seseorang. Kupikir aku bisa sepertimu. Tapi itu malah membuatku sakit, menyakitimu membuat hatiku sakit sekali " Jelas Gun, Off berhenti lalu menatap Gun. Ya, Tuhan . Untung saja mereka kini sudah berada dilorong perusahaan yang sepi.

" Hubungan kami , sudah berakhir " Ucap Off, Gun terkejut saat mendengar fakta lain dari mulut Off.

" Apa yang terjadi ? " Tanya Gun, Namun Off malah menatap pria mungil itu dengan bingung.

" Harusnya kamu bahagia mendengar hal ini " Ucap Off bingung. Gun memegang kedua pipi Off.

" Aku tidak bisa bahagia, jika hal itu membuatmu terluka. Sudah kukatakan Papi, aku akan sakit jika Papi sakit " Ucap Gun, Off memegangi kedua tangan Gun yang masih memegang pipinya.

" Hari pertama setelah aku melepasnya, itu seperti sesuatu telah menabrak hatiku dan membuat memar karena aku merasa sangat sakit dan perih. Namun, setelah aku melihat diberbagai sosial media fotomu dan Joss saat itu juga bukan hanya hatiku, tapi seperti seluruh tubuhku tak bertulang karena tiba - tiba badanku lemas, rasanya juga seperti seseorang menutup hidungku karena aku tak mampu bernafas. Dan aku pikir ini buruk " Jelas Off, Gun hendak mengucapkan sesuatu, namun bibir Off dengan cepat membungkam mulut Gun, melumatnya dalam - dalam , bahkan sekejap membuat pria mungil itu sulit bernafas , saat Off menyadari nafas Gun yang teratur , ia mengontrol ciumannya, perlahan kakinya melangkah maju membuat Gun mau tak mau harus memundurkan langkahnya namun tetap bibir mereka bertaut dan saling mengulum satu sam lain, mereka terlalu terhanyut sampai tak sadar bahwa punggung Gun menabrak dinding dibelakangnya , namun Off dengan sigap melindungi kepala Gun agar tak terbentur kedinding. Sedetik kemudian tangan Off memegang dan menekan tengkuk milik Gun , membuat Gun mau tak mau semakin membuka mulutnya dan kini mulut Off bisa menemukan lidak milik Gun, ia mengemut lidak pria kecil itu dan Gun mencengkram punggung Off. Tangan kiri Off kini memeluk pinggul Gun, membuat Gun semakin terhimpit , Gun hendak mendorong Off ketika ia merasa dirinya sudah semakin sulit bernafas, Off menyadari hal itu dan memberikan ruang bagi mulut Gun untuk menghirup udara yang keluar dari mulut Off “ Bernafaslah sebentar, karena aku akan melanjutkan hal ini ” Ucap Off dengan smirknya.

A Story ( OffGun , Complete )Where stories live. Discover now