1 September 2013
Canda dan tawa terdengar dengan meriahnya, tak ada bosannya mereka-ulang adegan yang terjadi 70 menit yang lalu terus menerus. Jeongguk baru saja selesai mengganti pakaian miliknya setelah menghapus make-up hasil syuting, berjalan menjauhi kerumunan hyungnya yang masih membereskan barang bawaan mereka sambil terus tertawa mendengar cerita satu sama lain.
Terdengar handphonenya yang berdering, Jeongguk meraihnya dari saku celananya, menatap layar handphone miliknya yang kini bersinar. Sambil tersenyum, ia berjalan meninggalkan ruang rias dan menekan tombol hijau.
"Hei Haru" kata Jeongguk sambil menatap kru film yang sedang membereskan beberapa kabel dan lampu yang tersisa.
"Hei Jeongguk!" suara Haru terdengar dengan begitu hebohnya. "Apa kabarmu?" tanya Haru kembali. Jeongguk hanya terus tersenyum, perlahan menyandarkan badannya didinding.
"Baik baik saja" kata Jeongguk sambil menundukkan kepalanya, menatap ujung sepatunya dengan penuh harapan.
"Bagaimana syutingnya? Lancar?" tanya Haru kembali. Jeongguk terkekeh dengan pelan, teringat surprise party yang diadakan oleh semua orang di studio. "Kenapa kau tertawa??" Haru kembali bertanya.
"Lancar sih lancar, hingga mereka mengerjai aku" kata Jeongguk kembali.
"Bagaimana bisa?" tanya Haru dengan nada penasarannya.
"Sementara syuting untuk wide-shot dancenya aku dibilang salah posisi, kurang tengah kata papamu" kata Jeongguk lalu kembali mengarahkan pandangannya ke set yang tadi mereka gunakan, yang kini tertinggal beberapa barang dari departemen artistik.
"Lalu?"
"Ketika dicoba, kata mereka salah juga. Dan akhirnya kita meeting sama manager diruang rias" kata Jeongguk kembali. Haru tetap diam, menunggu kelanjutan cerita Jeongguk. "Diomelin selama 10 menitan dari manager. Namjoon-hyung juga mulai mengomel" Jeongguk menarik nafas dengan pelan. "'Apa karena ini hari ulang tahunmu dan kamu santai santai begini? Ya Jeongguk, apa kamu merajuk karena ulang tahunmu tidak kita selenggarakan?'" kata Jeongguk, mencoba menyerupai Namjoon saat itu. Haru tertawa dengan lepas mendengar suara Jeongguk yang dibuat-buat dan terdengar begitu lebay.
"Saat mau syuting lagi, tahu tahunya Yoongi-hyung sudah berdiri dengan cake di depan pintu" kata Jeongguk lalu mengacak-ngacak rambutnya.
"AHAHAHA, Kau pasti menangis ya!?" tanya Haru setengah berteriak, terdengar begitu yakin dengan apa yang barusan dia katakan.
"Heh, tentu saja tidak" kata Jeongguk lalu terbatuk. Haru hanya terus tertawa, membuat Jeongguk tersenyum mendengarnya.
"Ohh ya benar juga, kau harus ke rooftop studio sekarang juga" kata Haru tersadar akan tujuan utamanya menelepon.
"memangnya kenapa?" tanya Jeongguk.
"Sekarang aku lagi baringan karena break, dan wahhh, langitnyaaa. Kau harus melihatnya sendiri" kata Haru. "Sekarang ya!"
"iyaa" Jeongguk perlahan mengangguk, membiarkan kakinya menuntun dirinya ke rooftop.
"Jeongguk-ah" sebut Haru dengan pelan. Jeongguk hanya bergumam, menanggapi panggilan Haru. "Kau tahu kau berharga kan?" tanya Haru dengan pelan kembali.
"Kenapa begitu tiba-tiba" kata Jeongguk lalu terkekeh dengan pelan. Ia sedang menaiki tangga, semakin dekat dengan atap.
"Tidak..." kata Haru terhenti dengan pelan, "yahhh, aku hanya ingin mengingatkannya kepadamu" kata Haru kembali. Jeongguk tersenyum mendengar perkataan Haru. Perlahan ia memegang gagang pintu dan memutarnya.
Angin malam yang begitu segar berhembus, membuat Jeongguk menutup matanya tanpa ia sadari.
"Selamat ulang tahun" suara Haru bergema ditelinga Jeongguk. Seperti bertumpuk, suara Haru berada di sumber yang berbeda.
Jeongguk perlahan membuka matanya dan menemukan Haru yang kini sedang berdiri didepannya. Ia sedang memegang kue kecil dengan satu lilin yang tertancap diatasnya.
"Heii, kenapa kau ada disinii. Bagaimana dengan syutingnya?" tanya Jeongguk sambil berjalan mendekati Haru dengan senyum yang merekah di wajahnya.
"Entah mengapa wrapnya lebih cepat dari pada yang dijadwalkan. Jadi yaahhh, kenapa tidak sekalian merayakan hari ulang tahun sahabatku, begitu pikirku" kata Haru sambil tersenyum.
Haru menatap mata Jeongguk dengan dalam dan terkejut ketika menyadari sesuatu. "Katamu tidak menangis, lalu kenapa matamu bengkak?" kata Haru dengan nada bercandanya.
Dengan refleks, Jeongguk memegang matanya, menyembunyikan mata bengkaknya. Haru tertawa dengan kecil, terus menggoda Jeongguk. Tawanya berhenti ketika Jeongguk tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke lilin dan meniupnya, tidak ingin membicarakan hal tersebut lebih lanjut. Haru terkejut saat menatap mata Jeongguk yang begitu dekat dengannya. Tidak menyadari situasi yang dialaminya saat itu, Jeongguk hanya menatap Haru dengan lembut.
"Terima kasih" kata Jeongguk.
Dalam hati Haru, ia berterima kasih pada rooftop yang gelap. Jika tidak, ia tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang kini memerah.
****
UGH HAPPY BIRTHDAY TO OUR JEONGGUK!
Saya tahu ini terlambat. And I'm so sorry.Anyway!
HA
PPY
BIR
TH
DAY
JEONG
GUK
AH
!
!
!
YOU ARE READING
begin. [Jeon Jungkook]
RomanceWings Series: Begin Sinopsis: Sang lelaki memulai perjalanannya mengejar impian miliknya dikota besar yang ia tidak kenali, melawan rasa takutnya sebagai seorang yang masih sangat muda. Sang gadis terus memandang punggung orang-orang didepannya. In...