Prolog

288 26 0
                                    

Hening. Satu kata yang menggambarkan keadaan perpustakaan saat ini. Hanya ada beberapa anak saja yang membaca buku, dan ada juga yang ingin menumpang tidur secara diam-diam.

Terlihat gadis cantik dengan wajah dinginnya sedang membaca sebuah novel. Gadis berambut hitam pekat itu terlihat sangat fokus membaca novelnya. Kulit putih bersih, hidung yang sedikit mancung, serta warna bola mata berwarna coklat menambah kesan cantik jika dilihat dari sisi manapun.

Imelda Rachelia namanya. Gadis berwajah dingin yang sering di sebut 'kutu buku'. Dia tidak mempunyai teman satupun, karena tidak ada yang mau bertegur sapa dengannya. Bagaimana bisa? Melihat wajahnya yang dingin dan tatapannya yang tajam pun sudah membuat aura di sekitar mencekam.

Tidak terasa, jam istirahat akan berakhir dalam lima menit lagi. Imelda pun mengembalikan novel tadi ke tempatnya.

Imelda berjalan santai tidak memperdulikan tatapan murid sekitar. Menurut para murid, Imelda adalah sosok yang sombong dan tidak ingin bergaul sesama. Imelda tidak menanggapi, karena dia juga merindukan sosoknya yang dulu, sosok yang ceria dan murah senyum.

Tapi, sekarang sosok yang dulu telah lenyap dan digantikan oleh sosoknya yang sekarang. Dingin, dan tidak peduli terhadap sekitar.

Imelda berjalan dengan tatapan kosong, entah sedang memikirkan apa. Sampai akhirnya dia menabrak sesuatu yang membuat jidatnya sakit.

"Jalan pakai mata dong!." sungut seorang cowok yang telah ditabrak oleh Imelda.

"Jalan pakai kaki. Mata digunakan buat melihat." ketus Imelda.

"Yeee bukannya minta maaf malah ketusin cogan, awas jatuh cinta loh." kata cowok itu dengan tingkat percaya diri yang tinggi.

Imelda hanya mengendikkan kedua bahunya tak peduli, lalu berjalan meninggalkan cowok tersebut.

Cowok tersebut menatap punggung Imelda yang semakin lama semakin mengecil.

"KITA BELUM SEMPAT KENALAN LOH!." teriak cowok itu tanpa malu sedikit pun.

Ketus banget tuh cewek, awas aja cinta sama gw.

Cowok tersebut terkikik geli.

🍂🍂🍂

Bel pulang telah berbunyi nyaring seantero sekolah. Dengan bergegas, semua murid membereskan barang mereka masing-masing.

Seperti halnya sekarang, terlihat tiga cowok yang baru saja keluar dari kelasnya sambil bercanda gurau.

"BAGAIKAN LANGIT."

"DI SORE HARI."

"BERWARNA BIRU."

"SEBIRU KUTANGMU, ehh."

Sontak para murid yang mendengarnya pun tertawa melihat tingkah konyol ketiga cowok tersebut.

Iya, mereka adalah Most wanted SMA Rajawali. Yang sangat di idam-idamkan oleh semua siswi. Memiliki sifat konyol yang dapat membuat orang tertawa.

Argani Sivan Waratmaja, salah satu Most wanted SMA Rajawali. Playboy cap kaki tiga, soalnya kalau cap badak sudah mainstream. Cowok genit dan tidak tahu malu tapi tampan serta pintar, eumm siapa yang tidak tertarik?!. Memiliki rambut yang berwarna coklat kehitaman, serta bibir agak tebal berwarna merah muda membuat siapa saja yang melihatnya tergoda.

Keynando Putra Adhyatsa, salah satu most wanted kedua setelah Arga. Tidak terlalu memikirkan tentang yang namanya 'pacar' tapi dia masih normal, alias masih menyukai lawan jenis. Memiliki gengsi yang besar, orangnya juga moody-an. Wajah asia-nya dapat membuat siapa saja jatuh cinta!.

Airlangga Byanthara, most wanted ketiga setelah Arga dan Nando. Cowok super kepo yang ada di dunia. Lambe turahnya SMA Rajawali. Sering mengaku mirip iqbal ramadhan tapi kalau lagi bahas 'nurrani' pasti minggat. Wajahnya yang manis saat senyum dapat membuat hati semua cewek terpikat.

Sekarang mereka bertiga sedang duduk diatas motor mereka masing-masing. Sambil sesekali menggoda cewek yang lewat dihadapannya.

"Uhukk." batuk Arga yang disebabkan oleh asap dari rokok milik Nando. Ya, memang seorang Arga tidak kuat dengan yang namanya 'Asap Rokok'.

"Ckk, nyebat mulu dah." geram Arga sambil melirik tajam Nando.

Yang dilirik pun hanya cengengesan.

"Kenapa lo? Lagi ada masalah?." tanya Angga.

"Enggak, lagi pengen aja." kata Nando.

"Gw duluan ye." ucap Arga.

Kedua sahabatnya yang sudah paham hanya mengangguk.

"Titi DJ."

Saat sedang menjalankan motornya, kedua mata Arga tidak sengaja melihat seorang cewek yang sedang duduk di halte. Arga pun menghampirinya.

"Mau gw anterin?." tawar Arga.

Imelda berdecak kesal, kenapa harus cowok ini lagi?.

Imelda menghiraukan tawaran Arga, dia memilih berjalan meninggalkan playboy sialan itu.

Arga pun menjalankan motornya dengan pelan, agar menyeimbangi langkah Imelda.

"Cuek amat si." ucapan Arga bagaikan angin yang berhembus, hanya lewat.

Tidak lama kemudian, Imelda menghentikan sebuah angkot untuk menuju ke suatu tempat.

Unik, semoga kita ketemu lagi.

🍂🍂🍂





Halo, makasih udah mampir.
Maaf kalo ada typo.
Lanjut?

ImeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang