Voted dulu! Nanti lupa.
Kau menikah, Chagiya? (Sayang dalam bahasa Korea). Kata Hilda, kau menikah dengan pria kaya.
Arini membaca ulang isi chat itu lalu diam untuk waktu yang lama. Sebulan yang lalu, dirinya hancur. Menangis menghiba di depan pria itu karena dirinya positif hamil. Namun, Jayson Malvis, pria yang selama ini menjadi kekasihnya malah tidak sudi memperistrinya. Pria itu beralasan kalau mereka masih muda dan Arini belum selesai kuliah. Lalu kemudian pria itu meragukan dirinya adalah pemilik janin yang dikandung Arini.
Arini pulang ke Medan begitu pria itu menolak dirinya dan memintanya agar gadis itu tidak perlu mengganggunya lagi. Arini tahu kalau Jayson takut kalau sampai keluarganya tahu maka orang tuanya tidak akan membiayai hidupnya lagi. Bisnis utama keluarga Malvis adalah pabrik kelapa sawit dan kemudian memiliki banyak bisnis lainnya. Jayson memiliki dua saudara dan ketiganya dikirim ke Singapura untuk kuliah. Jayson sendiri adalah putra kedua. Pria itu memiliki wajah tampan dan mirip dengan anggota boyband K-Pop. Dulu, Arini sangat mengagumi Jayson. Namun sekarang, mengingatnya sudah membuatnya ingin muntah. Arini bingung juga, bagaimana perasaannya bisa secepat itu berubah. Ia pikir janin yang di dalam kandungannya itu merasa tertolak lalu ketika dirinya berpikir tentang Jay, menyebabkannya muntah.
Mengingat bayi yang akan dilahirkannya ini membuat Arini tersenyum. Suaminya baru melakukan USG lagi kemarin dan hasilnya bagus. Janinnya berkembang sempurna. Max bahkan mencetak hasil USG-nya untuk disimpan Arini. Dalam hati wanita itu merasa kalau andai saja ia membuang janinnya, ia pasti menyesal. Padahal waktu Arini kembali ke kota kelahirannya, tujuan utamanya adalah menemui satu-satunya dokter kandungan yang dikenalnya yang adalah tetangganya sendiri, yang justru menawarkan solusi baginya, yaitu menikahinya. Hal yang tak bisa diberikan Jay kepadanya.
Ponselnya bergetar lagi tanda chat masuk.
Pria itu tahu kau hamil?
Arini menggigit bibir bawahnya sampai terasa sakit. Membaca chatting-an pria brengsek itu hanya membuat kesehatannya terganggu. Sebaiknya ia memblok nomor lelaki itu dari ponselnya.
"Lihat apa, sih, Say?"
Arini tersentak. Jarinya dengan cepat menutup aplikasi WA dan aplikasi yang terbuka sekarang adalah foto yang kebetulan adalah fotonya dengan Kiki, Siberian Husky milik Max. Foto itu Max yang mengambilnya. Waktu itu, Arini pulang untuk liburan Imlek di rumah dan menjadi pertemuannya yang terakhir dengan Kiki. Siberian Husky berwarna putih abu-abu itu meninggal beberapa bulan kemudian. Max menghubungi Arini secara langsung melalui telepon untuk mengabarkan hal itu. Gadis itu sedang bersama teman-temannya, menangis mendengar berita itu.
"Kangen Kiki?"
Arini berdusta dengan mengangguk dan ia merasa bersalah.
Max menarik nafas panjang.
"Aku juga. Aku merasa bersalah karena tidak menjaganya dengan baik," tukas pria itu sambil memeluk Arini dari belakang. Dagunya menempel di bahu istrinya. Arini menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼Istri Pilihan Max🌼
RomanceSudah dibukukan! Tersedia ebook. Bacaan ini tidak cocok untuk yang belum cukup umur. Bacalah cerita sesuai umur. Di sini umur yang disarankan adalah 21 tahun. Arini Putri Primarastri. Sejak kecil Arini benci paman itu. Pria yang beberapa tahun lalu...