Til when? - Baekhyun

25 2 0
                                    

Angin sejuk berhembus memanjakan mahasiswa-mahasiswi yang sedang duduk santai ditaman kampus. Ya, taman yang baru di resmikan lagi setahun yang lalu setelah mengalami kegersangan di awal akibat kurang terurus itu sekarang menjadi destinasi menarik bagi para mahasiswa.

Di sana mereka bisa melakukan relaksasi ataupun sekedar berbincang bersama teman membahas bermacam hal, namun tak jarang pula di jadi kan tempat untuk belajar, tempat untuk berkonsentrasi penuh menyerap segala materi yang tercetak di buku tebal milik mereka.

Hal itu pula yang dilakukan oleh gadis yang tengah duduk di kursi taman tepat di bawah pohon maple. Gadis berwajah sedikit oriental itu sesekali merapikan rambut sebahu nya yang tertiup angin tanpa melepaskan pandangan nya dari buku ilmu kejiwaan yang sejak 30 menit yang lalu menemani nya. Seketika gadis itu berdecak sebal ketika seseorang tiba-tiba berbaring di sampingnya, menjadikan paha nya sebagai bantal.

"Jangan ganggu aku, Baekhyun," Ucap sang gadis tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan nya.

"How do you know me?"

"No one dare to do such thing like you are doing right now but you. So get off, don't bothering me anymore." Gadis itu berdecak sebal.

"Tapi aku gak merasa ganggu kamu kok," sanggah si cowok yang bernama lengkap Byun Baekhyun itu.

"Elo emang gak pernah sadar. Ngapain kesini sih? Asli ganggu gue banget," sungut sang gadis.

"Hey sweety, remember the rules. First, jangan pakai kata gue-elo saat bicara sama aku. We're couple, aren't we? Then second, aku pacar kamu. Listen Y.O.U.R.B.O.Y.F.R.I.E.N.D! Jadi aku berhak ngelakuin apa aja ke kamu asal gak menyalahi kodrat dan aturan yang berlaku. Dan ketiga..."

Gadis itu hanya memutar bola mata nya jengah dan tanpa sadar melepas kan buku yang berjumlah 922 halaman yang tadi ia pegang tepat di wajah Baekhyun. Sontak cowok itu langsung mengaduh kesakitan seraya mengusap hidung nya yang memerah.

"Kamu itu ya kalau lagi marah jangan nimpa aku pakai buku setebal itu juga. Kamu pikir wajah aku rak buku?"

"Aduh maaf, aku benar-benar gak sengaja. Ku pikir emang rak buku, tapi isi bukunya yang porno semua. Kebaca dari wajah kamu."

Sang gadis terkiki geli sementara Baekhyun hanya mendengus kesal.

"Yasudah, aku pergi aja.," Ucap Baekhyun seraya bangkit dari posisinya.

"Loh mau kemana?"

"Katanya kamu terganggu sama kehadiran aku? Sebagai cowok yang baik, aku cuman pengen ngertiin keadaan kamu doang kok." Baekhyun kembali duduk disamping gadisnya.

"Maksud aku, kamu boleh duduk disini tapi jangan ganggu konsentrasi belajar aku." Sang gadis pun menatap Baekhyun dengan intens.

"Kamu tau kan ujian sebentar lagi dan aku gak mau kehilangan beasiswa gara-gara IPK-ku jelek."

Baekhyun hanya mengelus gemas pipi gembil gadisnya.

"Iya aku tau, tapi kamu bukan robot yang bisa di program buat belajar terus. Kamu cuman manusia biasa, yang butuh kesenangan juga. Bukan malah berkutat dengan soal-soal setiap hari dan bermesraan setiap waktu dengan buku-buku kamu itu. Aku cemburu tau!"

Sang gadis tersenyum simpul seraya menggamit tangan kiri Baekhyun.

"Makasih Baekhyun, kamu udah baik banget sama aku. Tapi satu motto yang selalu aku pegang dalam hidup aku, bekerja keras untuk mencapai semua yang aku impikan baru setelah itu aku bisa bersenang-senang. Ngerasain apa itu kebahagiaan sebenarnya. Lagipula aku gak yakin aku bisa melibatkan keduanya sekaligus. Aku takut, usahaku jadi gak maksimal dan malah aku terjebak dan hanyut dalam kesenangan manusiawi. Aku takut cita-cita yang selama ini aku harapkan hilang hanya karna kebahagiaan sesaat. Loh kok aku jadi ngomong serius gini ya?"

Baekhyun hanya mengusap kepala gadisnya, bangga dengan kata-kata yang diucapkan gadis sepolos dia. She's so naive!

"Kamu orang yang paling ambisius dan keras kepala yang pernah ku kenal. Well selain ayah aku."

Baekhyun beranjak dari tempat duduknya dan berdiri menghadap gadisnya, menatapnya dengan lembut.

"Oke, aku gak bakal ganggu apa yang udah menjadi proritas untuk masa depan kamu. Well selamat bersenang-senang y/n."

Baekhyun memasukkan jarinya kekantung celana jeans depannya sambil beranjak, menjauh dari taman tersebut. Kebiasaanya yang telah mendarah daging itu rupanya tak pernah bisa dia tinggalkan.

"Dan satu hal lagi Baekhyun..." Langkah Baekhyun pun terhenti.

"Ada yang ingin aku tanyakan sama kamu."
Baekhyun berbalik, menatap gadis yang ternyata bernama y/n itu.

"Sampai kapan kita seperti ini... maksudku sampai kapan aku jadi pacar pura-pura kamu??"

Baekhyun terdiam. Dia baru menyadari fakta yang satu itu. Karena selama ini dia memang sengaja menjadikan y/n sebagai pacar pura-pura nya hanya untuk membuat Taeyeon cemburu. Ya, awal nya dia berniat membuat Taeyeon, sang mantan pacar menyesal karena telah meninggalkannya demi Nathan, si pria berkebangsaan Jerman yang baru ditemuinya saat berlibur ke eropa tahun lalu. Tapi lama-kelamaan rencana busuknya itu berubah.

Entahlah, Baekhyun merasa ada secuil perasaan berbeda saat dia bersama y/n. Saat dengan senangnya dia membuat y/n kesal bahkan marah. Dia merasa bahwa y/n bukan hanya sekedar sosok yang dia manfaatkan untuk urusan pribadinya namun juga sebagai sosok pelarian cinta nya yang pernah dicampakkan oleh Taeyeon. Memang ini terdengar jahat, dia telah menjadikan gadis polos seperti y/n terjerumus dalam lingkaran sakit hatinya dan malah mempersulit dengan memenjara gadis itu dalam hatinya yang sekarang sudah benar-benar terpatri disana.

"Entahlah mungkin sampai aku bosan berpura-pura."



Mau buru-buru nyelesein biar gaada utang lagi :"

Chat with You; EXO, BTS, SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang