Part 5

2.1K 219 30
                                    

"Hati-hati"

Hanya satu kata itu saja berhasil membuat Hyujin berbunga-bunga. Seperti ada sejuta kupu-kupu berterbangan di perutnya.

"Ah ada apa denganku" Hyujin menyentuh pipinya yang terasa memanas. Bibirnya terus tersenyum layaknya gadis remaja yang sedang kasmaran. Bahkan orang-orang yang tidak sengaja berpapasan dengan Hyujin menatapnya aneh, karena gadis itu senyum-senyum tidak jelas seperti orang gila.

"Kenapa rasanya sebahagia ini" gumamnya pelan. Bagaimana jika Cho Kyuhyun mengatakan kata-kata romantis? Mungkin Hyujin sudah mimisan detik itu juga.

Suara deringan ponsel menghentikan aksi senyum-senyumnya. Disana tertera nama Sung Rin, wanita itu menelponnya.

"Ya hallo?"

"Hyujin kau masih dimana?"

"Aku sedang diperjalanan pulang. Ada apa? Suaramu terdengar cemas".

"Hyujin entah aku salah lihat atau tidak, aku melihat seseorang berdiri di depan rumahmu"

"Siapa?"

"Dia terlihat mirip dengan ayahmu"

DEG!!

Seketika Hyujin terdiam mendengar Taerin menyebut ayahnya. Entah kenapa ia merasakan firasat buruk, seharusnya ia senang bukan ayahnya kembali?

"Tae Rin apa kau tidak salah liat?"

"Entahlah, aku tidak begitu yakin. Pria itu sedari tadi diam saja di depan rumahmu, tapi sekarang dia sudah pergi"

"Baiklah, aku akan segera sampai. Tolong temani ibuku dulu".

"Ya Hyujin hati-hati di jalan" Hyujin menutup teleponnya. Ia pun langsung menghentikan taxi agar bisa sampai rumah dengan cepat.

*

Sementara itu di suatu tempat terpecil yang jarang sekali diketahui banyak orang. Seorang pria terlihat mengacak rambutnya frustasi, penampilannya terlihat sangat kacau. Tidak hanya pria itu ada juga beberapa pria lainnya tampak tertawa puas sambil menarik beberapa lembar uang yang terkumpul di atas meja. Pesta perjudian sedang terjadi disana, tidak hanya hari ini tetapi setiap hari.

"Hey Shin Jae Woo lebih baik kau tidur saja di rumah. Sudah 5x kau kalah dariku, dasar payah hahaha".

"Sial!" Pria yang di panggil Jae Woo tersebut tampak mengumpat kesal. Kesialan selalu menimpanya, sudah beberapa kali ia kalah berjudi hingga uangnya habis tak tersisa.

"Lebih baik kau pulang dan kembali jika kau sudah memiliki banyak uang" titah pria yang mengejek tadi.

Pria yang bernama Shin Jae Woo itu mendengus, lalu beranjak dari tempatnya sambil menendang meja perjudian tersebut dengan kesal.

"Sial! Bagaimana aku bisa mendapatkan uang jika aku pengangguran seperti ini." Jae Woo keluar dari tempat perjudian tersebut, ia terus memutar otaknya agar bisa mendapatkan uang yang banyak dan kembali melawan temannya yang sombong itu.

Perjudian sudah menjadi makan sehari-hari bagi pria itu. Disaat usianya tidak muda lagi, Jae Woo justru semakin menggila dengan hal-hal laknat seperti itu. Dulu ia tidak pernah seperti ini sebelumnya, namun semenjak usaha yang ia rintis  bangkrut, Jae Woo menjadi frustasi dan berfikir perjudian adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang secara instan, tentu saja dengan bermodalkan keberuntungan.

Tentu saja di dalam perjudian itu ada yang menang dan ada yang kalah, Jae Woo sering kali mendapatkan kesialannya. Bahkan Jae Woo beberapa kali mentaruhkan barang-barang miliknya hingga tak tersisa. Namun pria itu tidak merasa kapok, Jae Woo bahkan nekat melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang