Part 4

1.6K 185 28
                                    

Hyujin duduk termenung disalah satu kursi cafetaria kantor. Pikirannya melayang mengingat kejadian di restoran tadi.

Sedari tadi tangannya hanya mengaduk-aduk minuman di hadapannya dengan tatapan kosong. Berbagai spekulasi buruk muncul di otak cantiknya, apakah ia akan berakhir pengangguran gara-gara baju sialan mahal itu? Atau mungkin Kyuhyun akan menagih biaya ganti rugi? Lantas bagaimana caranya ia membayar? Setengah uang gajinya sudah ia targetkan untuk keperluan ibunya yang sedang sakit.

Kepalanya menoleh menatap goodie bag yang berisi baju pemberian Kyuhyun tadi pagi, ah ralat baju pinjaman! Sehabis dari restoran, Hyujin sempat meminta ijin pada Kyuhyun untuk mencuci pakaian tersebut. Berharap noda makanan itu hilang dan ia tidak perlu repot-repot ganti rugi.

Namun dewi fortuna sepertinya tidak memihaknya saat ini, noda itu sangat sulit dibersihkan bahkan laundry pun tidak mampu membersihkannya.

Helaan nafas berat keluar dari mulut Hyujin, ia sudah pasrah dengan segala konsekuensinya. Apalagi saat melihat ekspresi Kyuhyun tadi, membuat nyalinya semakin menciut.

Tak lama kemudian deringan ponsel menyentak lamunan Hyujin.

'Bos pemarah'

Itulah nama yang tertera di ponselnya, Hyujin merapalkan do'a kemudian mengangkat teleponnya sambil menahan debaran jantungnya yang menggila.

"Ya Tuan?"

"Kau tidak sedang melarikan diri kan?"

Sebuah pertanyaan langsung terlontar dari mulut Kyuhyun, membuat nyali Hyujin semakin menciut.

"Tidak, sekarang saya sedang berada di..."

"Kuberi waktu 5 menit, kau harus sudah ada di ruanganku!"

Plip!

"Mati kau Shin Hyujin!" Batin Hyujin mengerang. Dengan cepat ia menuruti perintah bosnya yang pemarah itu, tanpa menghabiskan minumannya Hyujin lekas menuju ruangan Kyuhyun.

#

Hyujin menelan ludahnya gugup saat Kyuhyun menatapnya dengan raut dingin dan tajam. Seperti sebuah panah yang bisa menusuk kepalanya kapan saja. Syukurlah disana tidak ada Aerin, sepertinya wanita itu sudah pulang. Ini jauh lebih baik, karena jika ada Aerin sudah pasti harga dirinya semakin diinjak-injak oleh wanita itu dan ia menjadi bahan cibiran mulut tajamnya sama seperti kekasihnya, Cho Kyuhyun.

Kini Kyuhyun duduk di atas meja kerjanya dengan tangan bersedekap. Mengamati penampilan Hyujin yang kembali seperti semula, gadis itu tidak memakai pakaiannya lagi.

"Bagaimana nodanya? Apa kau berhasil membersihkannya?"

"Nodanya sangat sulit dibersihkan" jawab Hyujin jujur.

Kyuhyun tertawa mengejek, ia sudah menduganya. "Jadi hukuman apa yang pantas atas kesalahanmu?"

Hyujin semakin merundukan kepalanya begitu mendengar kata 'hukuman'. Ia siap dihukum apapun asal jangan dipecat, mau makan apa keluarganya nanti?

"Saya benar-benar minta maaf" sesal Hyujin.

Tanpa gadis itu sadari Kyuhyun tampak tersenyum menyeringai, apalagi melihat wajah ketakutan sekretarisnya menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Mau aku pecat?"

"Tidak mau!" Hyujin otomatis mengangkat wajahnya, kepalanya menggeleng dengan cepat. Wajahnya berubah pucat pasi.

"Kau tahu kan berapa harga baju itu? Aku tidak memberinya secara cuma-cuma"

"Sa saya tahu, tapi saya mohon jangan pecat saya." Hyujin menatap Kyuhyun memelas. Sungguh ia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Jika pada akhirnya seperti ini, seharusnya Kyuhyun tidak perlu repot-repot memijamkannya baju. Dan apa katanya tadi?

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang