Menghabiskan waktu hampir 3 hari, Alegra dan Tregon akhirnya menghentikan perjalanan mereka. Keduanya tengah duduk di atas kuda mereka yang tampak kelelahan karena berlari menempuh jarak yang cukup jauh.
Sebuah bangunan menyerupai kastil kini terpampang di hadapan mereka. Dimana di sepanjang kastil tersebut dikelilingi dengan banyak pegunungan. Tembok tinggi nan kokoh ikut melapisi sistem keamanan kastil itu. Dilengkapi gerbang berupa beton yang memiliki duri-duri tajam terbuat dari baja di bagian atasnya.
Untuk sesaat, Alegra dan Tregon saling berpandangan seolah meminta pendapat masing-masing untuk memutuskan langkah mereka selanjutnya.
Begitu Alegra menganggukan kepalanya, mereka pun memacu kuda yang mereka tunggangi untuk melangkah santai menuju gerbang.
Beberapa prajurit yang tengah berjaga di sekitar pintu gerbang tanpa komando membukakan pintu untuk mereka. Hembusan napas lega meluncur dari sepasang saudara ini, sempat berpikir mereka akan mengalami kendala saat mendatangi kastil ini. Tapi nyatanya tidak, kedatangan mereka disambut dengan baik.
" Keponakan-keponakanku ... selamat datang di Montville Castle."
Seorang wanita cantik dengan rambut hitam panjang yang bergelombang, kulit putih pucat serta tubuh kurusnya yang terbalut gaun mewah layaknya putri kerajaan, menyambut mereka dengan suka cita tepat di depan pintu utama kastil.
Tanpa pikir panjang Alegra melompat turun dari kudanya. Berlari dengan air mata yang telah tumpah, lantas menghamburkan dirinya dalam pelukan wanita tersebut.
" Bibi Aresta." Ucapnya dengan isak tangisnya yang semakin terdengar memilukan.
Wanita itu yang tidak lain merupakan adik kandung Raja Argon, mengelus lembut punggung keponakannya, memahami betul bagaimana hancurnya perasaan sang gadis.
" Ayahanda dan ibunda. Mereka ..."
" Bibi tahu, beritanya sudah menyebar di kastil ini. Kalian berdua masuklah."
Alegra melepaskan pelukannya, memberi kesempatan pada kakaknya untuk bergantian memeluk satu-satunya kerabat yang mereka miliki. Hanya Aresta lah yang bisa mereka percayai saat ini, membuat mereka memutuskan untuk meminta bantuannya.
Mereka melangkah masuk ke dalam kastil begitu Tregon melepaskan pelukannya pada sang bibi. Tak heran sedikit pun dengan kondisi di dalam kastil karena tak dipungkiri dulu mereka cukup sering mendatangi kastil tersebut untuk berlibur.
Montville castle merupakan salah satu kastil milik kerajaan Vincentius yang dibangun untuk digunakan sebagai tempat peristirahatan. Aresta yang menjadi putri bungsu Raja terdahulu menjadi satu-satunya orang yang menjadi penghuni tetap kastil tersebut. Berbeda dengan Reegon yang selalu serakah dan memiliki ambisi untuk merebut tahta Raja dari tangan kakak sulung mereka, Raja Argon, Aresta merupakan sosok adik yang selalu mendukung sepenuhnya kekuasaan Raja Argon. Dia pun sangat menyayangi kedua anak Raja Argon. Sesuatu yang wajar membuat kedua saudara itu memutuskan untuk meminta bantuan padanya.
Putri Aresta mengajak kedua keponakannya untuk beristirahat di ruang keluarga yang terletak di lantai dua. Memberi perintah pada para dayang yang melayaninya di kastil untuk menyiapkan makanan untuk mereka.
Aresta merasa miris sekaligus iba dikala makanan yang disiapkan para dayang sudah tersaji, dan kedua keponakannya tampak menyantapnya begitu lahap seolah sudah berhari-hari mereka tidak memakan apa pun.
" Makan lah pelan-pelan. Jangan sampai tersedak." Ucapnya memperingatkan.
Dia tatapnya dengan seksama penampilan kedua keponakannya, semakin merasa iba saat menyadari betapa menyedihkan penampilan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF SNAKE QUEEN [COMPLETED]
FantasyChapter sudah dihapus karena pindah ke Dreame. Awalnya Alegra Vincentius hanyalah putri kerajaan yang hidupnya selalu bergelimpangan kemewahan. Bersyukur karena dirinya memiliki orangtua yang selalu menjaga dan menyayanginya serta memiliki seorang k...