Seduhan akan bayangmu masih saja menjadi fatamorgana hari-hariku
Waktu masih saja melucutiku dengan bayangmu.
Perlahan kupungut hati yang kau hancurkan
Namun kepingan itu tak lagi utuh
Lantas haruskah aku terkulai dalam luka sepanjang hidupku?
Haruskah ku pakai topeng senyum ini selamanya?
Ku coba kuramu kembali doa-doa indahku
Namun waktu masih saja mencobaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Yang Telah Usai
PoetryKepergianmu adalah sebuah luka tanpa sebuah obat rindu