Chapter 5: Deyza dan Leysa

76 21 0
                                    

"Hm, Dey orang tua lo meninggal gara gara apa?"

"Nggak usah jawab kalau nggak mau"

Gadis itu menggeleng pelan lalu  mengarahkan pandangannya kearah luar.
"Ayah gue kecelakaan, ibu sakit kanker" Deyza tersenyum tipis. Alan hanya mangut mangut mendengarnya. Mobilnya kini berhenti melaju.  Mereka mengunjungi taman.

Deyza dan Alan duduk di kursi yang tersedia disana sambil menikmati es krim yang tadi mereka beli.

Gadis itu nampak sangat menikmati es krim coklatnya dengan agak belepotan.

Alan mengambil sapu tangan di saku celananya membersihkan es krim di sekitar area bibir Deyza.
"Udah gede, tapi makannya masih kayak anak kecil" Katanya.

"Perhatian banget, pacaran aja yuk"

"Nggak"

"Hmm oke kita pacaran nanti"
putus Deyza dengan seenak jidatnya. Sedangkan Alan hanya bisa menarik napas dalam dalam. Anak itu tidak akan pernah berhenti seberapa kali Alan menolaknya.

"Al, gue boleh nanya nggak?"

"Apa?"

"Sejak gue koma selama sebulan lo langsung pergi new york?".

Alan terdiam sebentar kemudian menyahut. "Satu minggu setelah lo kecelakaan"

"Al, tapi lo kok tau tentang gue yang nggak bisa berfikir keras akibat benturan keras di kepala gue?"

"Meski gue di new york, gue tau tahu tentang kehidupan lo di indonesia selama 2 tahun setelah itu gue kehilangan kabar tentang lo"

Deyza mengernyitkan keningnya, jika benar Alan tahu tentang kehidupannya selama 2 tahun  kenapa dia tak tahu kalau orang tuanya udah meninggal.

"Tapi, lo kok nggak tau kalau orang tua gue udah meninggal?"

"Gue juga nggak tau, mungkin saat gue kehilangan kabar tentang lo, setelahnya orang tua lo meninggal"

"Apa lo nyuruh mata mata buat mata matain gue selama lo di new york?"

"Hmm"

"siapa?"

"Manusia" Jawab Alan asal membuatnya mendapat cubitan dipinggangnya. "Akhh sakit sakit" rintihnya.

Buset dah ni anak cubitannya nggak pernah berubah

"Al, sekarang lo tinggal sama orang tua lo?"Deyza kembali bertanya setelah melepaskan cubitannya.

"Gue tinggal di Apartemen"

"Al, lo suka ya sama Leysa? lo nggak boleh pacaran sama dia! lo harus pacaran sama gue"

"Gue nggak mau pacaran sama lo, lo benci sama leysa?"

Deyza tersenyum miring.
"Sangat"

"Why?"

"Rahasia"

"Gimana di new york?"

"Biasa aja"

"Coba kalau ada gue disana pasti nggak biasa aja kan?" kata Deyza dengan tingkat kepedeannya yang hakiki

"Tapi disitu banyak bule cantik, seksi, bening banget lagi" Kata Alan. Seperti inilah Alan saat bersama Deyza. Raut wajah dinginnya akan hilang tergantikan dengan wajah penuh senyum dan kejahilan.

"Gue juga cantik dan bening" Kata Deyza. Ia tak bermaksud sombong tapi itulah kenyataan.

"Al lo pernah ya ciuman sama bule bule disana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jenius Vs StrongerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang