part:6

12 2 0
                                    

Tingtong....
Tingtong....
Tingtong...

Mendengar suara bel tidur Sifa terganggu "bunda tolong bukain pintunya berisik bangett itu" teriak Sifa tapi percuma tidak ada sahutan dengan wajah kesal Sifa bangun dari tidurnya langsung menuju pintu utama dan jangan lupa dia mengikat rambutnya terlebih dahulu.

"Sia..-"

"Bundaaaaa" teriak Sifa, mendengar teriakan dari anak bungsunya yang tadinya tidur nyenyak di kamarnya langsung terbangun.

"Ada apa sih Sifa?" Teriaknya yang sambil jalan ke arah anaknya.

"Ini bun ada yang ngirim boneka doraemon gede bangett terus lucuu, tapi Sifa gk tau itu yang ngirim siapa"kata Sifa sambil menunjuk boneka doraemon raksasa yang ada didepan pintu rumahnya.

"Huft cuma gituh doank kirain bunda apaan" kata Fani membuang nafas kasar.

"Coba cek siapa tau ada surat di bonekanya" lanjutnya. Sifa mengangguk dan langsung mengecek keseluruhan boneka dan yap dia menemukan surat di kantong boneka itu.

"Ada surat bun" kata Sifa sambil melihat sampul surat itu.

"Yaudah coba buka terus baca"

Dari :Bastian Dewantoro abang lo yang tampan sejagat raya.

Hah

Sifa tercengang dia melihat kanan dan kiri dia tidak menemukan abangnya.

"Dari siapa Sif?"

"Ini loh bun dari bang Bastian, tapi kok orangnya gk ada"

"Serius" kata Fani sambil mengecek isi suratnya "pasti dia ada disekitar sini" lanjutnya

"untyyy" teriak bocah yang berumur sekitar 2 tahun menghampiri Sifa sambil merentangkan kedua tangannya.

"Ehh Vaundra" teriak Sifa menghampiri bocah yang bernama Vaundra Putri Dewantoro anak dari Bastian Dewantoro dan Putri Amalia. Sifa langsung menggendong keponakannya yang sudah lama tidak jumpa, dibelakang Vaundra ada Bastian dan Putri sambil tersenyum.

"Cie yang habis lamaran, selamat yahh" ucap Putri menghampiri Sifa dan langsung memeluk Sifa sebelumnya Putri menghampiri Fani terlebih dahulu bersama Bastian.

"Hehehe iyah mbk terima kasih" ucap Sifa melepaskan pelukannya, jangan lupa Vaundra dioper ke Fani dia juga rindu ama cucunya.

"Sini-sini adek abang, abang rinduu bangett" ucap Bastian, dengan segera Sifa mendekati Bastian.

"Selamat atas lamarannya adekku" ucap Bastian emang sih Bastian itu nurunin sifatnya Fani 'lebayy'.

"Iyah-iyah bang makasihh, btw terima kasih juga yah bonekanya lucu, gemesin gede banget"

"Itu yang milih Putri" kata Bastian menunjuk istrinya yang sedang berbincang bersama Fani.

"Terima kasih kakak iparr" ucap Sufa sambil menengok kearah Putri dan hanya di tanggapi senyuman manis Putri.

"Yuk masuk ngobrolnya didalem aja biar khidmat" ucap Fani dan akhirnya semuanya masuk kedalem rumah Sifa

*****

"Mau kemana kamu rapih banget?" Tanya Putri yang kebetulan melewati kamar Sifa yang terbuka dan langsung menyelonong masuk duduk diatas kasur Sifa sambil memperhatikan Sifa.

SIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang