Part 7

36 1 1
                                    

Pukul 08:00

Kini keluarga besar Sifa sedang berada dikediaman Wijayanto. Disini sangat ramai karna sedang mengadakan acara keluarga antara keluarga Dewantoro dan keluarga Wijayanto, karena sebentar lagi dua keluarga itu akan menjadi BS'an.

Dengan pakaian couple batiknya Satria dan Sifa tidak henti-hentinya melempar senyum, ntah mereka tidak sabar akan pengumuman kapan hari baiknya, seperti hasil lulus anak-anak sekolah saja sampai seperti itu. Tidak hentinya bibir Sifa tersenyum, melihat sang pujaan hati sangat bahagia hari ini lantas Satria pun menghampiri Sifa yang asik bercanda dengan Vaundra.

"Itu bibir gk bosen apa senyum mulu?" Kata Satria. Sifa memandang Satria dengan senyum cantik khasnya.

"Eh kak Satria" kata Sifa. Yang tadinya tengah asik bermain dengan Vaundra sekarang menatap sang calon suami.

"Udah makan tadi?apa perlu aku ambilin makanan?" Tanya Satria yang ikut duduk disamping Sifa

"Ah, gk usah kak" kata Sifa dan Satria hanya manggut-manggut saja.

"Oh ternyata kalian disini ayok masuk, bentar lagi bakal diumumin nih tanggal baiknya" kata Marisa.

"Iyah-iyah mah" kata Satria dan Sifa bebarengan.

Sesampainya mereka didalem "Jadi pernikahan Sifa dan Satria akan di adakan bulan depan" kata bapak yang mengatur tanggal baiknya.

"Loh kok lama banget yah?"kata Satria.

"Iyah karna itu memang tanggal yang baik untuk pernikahan kalian" jawabnya.

"Sabar Sat sabar. 2 bulan kalo dijalanin itu bakal cepet kok, lo gk sabar banget ngebet kawin" kata Farid sahabat karib Satria.

"Ish apaan si lo" kata Satria, yang lain malah ketawa lepas.

"Mah kenapa harus ada tanggal baik sih ma, kelamaan tau ma" lanjutnya

"Tuh Sif liat calon suamimu, ngebet banget yah" kata Marisa membuat pipi Sifa merona menahan malu.

"Emang kenapa sih Sat?itu udah turun-temurun dari keluarga kita Sat" kata Denis yang melihat anaknya yang tidak sabaran.

"Tau lo, lo mau buru-buru malem pertama ama adek gua, iyah?" Kata Bastian yang mendapat cubitan dari sang istri.

"Apaan sih bang, omongan lo banyak anak kecil disini" kata Satria.

"Lagian kamu aneh banget, emang kenapa?aku aja biasa kok, 2 bulan cepet kalo kita ngejalaninnya mah" kata Sifa yang merasa geli sendiri melihat Satria seperti itu.

"Iyah-iyah sayang aku percaya" ujar Satria sambil mencubit pipi Sifa.

***

Setelah mangantar Sifa sampai depan rumah, Satria langsung menuju ruang keluarga, disana sudah ada kedua orang tua Satria. Denis dan Marisa yang tengah asik berbincang-bincang.

"Mah" ucap Satria yang langsung duduk disamping Marisa.

"Iyah,kenapa?" tanya Marisa.

"Mah, kenapa harus ada tanggal baik-tanggal baik segala, mana 2 bulan lagi. Iss itu kelamaan loh mah" ucap Satria merengek. Melihat sang putra semata wayangnya merengek Marisa hanya menggeleng-gelengkan kepala aja.

"Kamu gimana sih, itu udah garis penurunan keluarga kita, Sat." Ucap Marisa tidak habis pikir dengan tingkah laku putranya itu.

"Mah aku takutnya Sifa-"

"Kalo emang Sifa jodoh loe, dia gk akan kemana-mana jadi, santuy ae bro." Kata Farid yang datang-datang langsung memotong percakapan keluarga itu.

"Habis dari mana lo?bukannya salam dulu" kata Satria yang melihat Farid yang duduk disampingnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang