Markeu

5K 486 26
                                    

Hujan  salju turun saat itu, membuat orang diluar sana berlari untuk menghindari salju yang turun. Semilir angin berhembus dan menerpa wajah seorang anak kecil yang sedang tertidur lelap di gedongan seorang lelaki cantik dengan rambut bewarna pink. Lelaki cantik itu menepuk dan mengelus dengan lembut punggung seorang anak yang berada di gendongannya agar anak itu tetap terlelap dalam tidurnya.

Anak itu bertubuh bulat, matanya bewarna cokelat brown, rambutnya halus dan bewarna hitam. Kulitnya putih cerah dengan hidung mungil yang sedikit kemerahan karena kedinginan akibat hembusan angin yang menerpa pipi bulatnya.

Kaki lelaki cantik itu melangkah ke toko roti yang berada disebrang jalan, tetapi dia memasangkan jubah merahnya dahulu untuk menutupi tubuh anaknya yang sedang tertidur. Melewati salju-salju kecil yang turun, dia mempercepat memperhatikan langkahnya yang berada dijalan setapak dan licin ini untuk segera sampai ke toko roti tersebut.

Kini iya sudah sampai, tetapi toko roti itu tutup. Ah, sial rutuknya didalam hati. Mata hitamnya melihat sekitar, didepan roko roti ada tempat duduk panjang terbuat dari kayu jati, ia duduk disitu. Tangannya meraih sebuah buku tua yang berada di tas selempangnya, ia membuka buku itu lalu tersenyum melihat sebuah foto usang yang kini hanya tinggal kenangan.

"Mark..., aku sangat menyayangimu. Sungguh, kau adalah kado terindah yang diberikan tuhan kepadaku." dia membuka tudungnya untuk menyelimuti anaknya. Udara disini sangat tidaklah bagus untuk balita seumuran dua tahun ini. Lelaki itu terus melihat putranya, harta paling berharga untuknya yang diberikan tuhan.

"Ini bulan November di tanggal awal, kalau melihat ini aku seperti terlempar di masa lalu..." mata hitamnya menestaskan air mata disaat mengenang masa lalunya, sungguh itu sangat menakjubkan untuknya dimana dia dan seseorang kini menjadi takdirnya dalam sehidup semati bertemu untuk pertama kalinya.

"Yongie!" suara husky menyapa indera pendengarannya, dia menoleh untuk melihat yang memanggilnya. Ya itu dia, lelaki yang sedari tadi ia tunggu sampai membuat bayi kecilnya tertidur karena kelaparan. Dia menutup buku itu, lalu memasukkannya ke tas selempang cokelatnya.

"Jae, ini sudah jam berapa? Kau tidak kasihan pada putra mu?" dia melirik tajam kearah lelaki yang berada didepannya. Dia Jung Jaehyun, suami dari Lee Taeyong yang sekarang sudah bertukar menjadi Jung Taeyong. Lelaki itu hanya tersenyum simpul melihat suami mungilnya memarahinya.

Burung gagak hitam terbang mengintari toko roti itu, Jaehyun melihat itu. Matanya tertutup untuk sesaat lalu membuka mata itu lagi, melihat Taeyong berada didepannya. Jaehyun menampilkan senyuman termanisnya untuk Taeyong saat ini lalu ia menautkan tangannya dengan jemari Taeyong. Disekitar mereka terlihat tumpukkan salju berada disetiap sisi gedung.

"Baiklah aku minta maaf Jung Taeyong dan sekarang ayo pergi, di daerah ini sedang tidak aman para penyihir akan mengenali kita." lelaki bernama Jung Jaehyun itu menarik suami kecilnya untuk pergi tetapi tangannya ditahan. Dia membalikkan tubuhnya untuk melihat Taeyong dengan tatapan bingung.

"Kau melupakan sesuatu jung!" heran, kenapa selalu begini? Kakinya melangkah untuk mendekati Jaehyun tangannya meraih jubah Jaehyun, iya menarik penutup kepala jubah yang dipakai Jaehyun lalu tersenyum simpul.

"Sudah berapa kali aku bilang, kau harus menutupi identitasmu." Kini dia juga kembali memakai jubah merahnya dan memakai penutup kepala untuk menutupi rambut pinknya. Jaehyun mengulum senyum, inilah yang membuat dia selalu jatuh cinta kepada Taeyong, karena lelaki itu selalu memperhatikan sekecil apapun tentang dirinya.

"Ayo pergi, aku tidak ingin mereka mengambil baby lionku." Jaehyun menarik tangan Taeyong lalu pergi dengan berlari menembus gumpalan-gumpalan salju yang turun dari atas. Dia harus pergi ke stasiun kreta untuk mendapatkan kreta menuju tempat tinggalnya. Mereka berdua berlari melewati orang - orang yang berlalu lalang di jalan.

Baby Lion - JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang