Autumn.
Haechan memutar bolanya malas, tangannya terus mengetuk-ngetuk meja yang berada didepannya. Ini sudah seharian dia melihat Mark hanya diam memainkan gitarnya tanpa menoleh ke arahnya. Haechan benar-benar bosan dengan ini semua.Mark masih sibuk memainkan gitarnya, dia tidak perduli dengan Haechan yang sedang dilanda kebosanan.
"Apa kau tidak ada kegiatan lain selain memainkan gitarmu Mark?" dia menempelkan pipinya pada sisi pinggir meja. "Mark bagaimana kalau kita bermain game?" tawarnya dengan mata yang memelas.
"Bisakah kau berhenti?" Mark melirik Haechan dengan sebelah matanya, dia membuang nafas kasar lalu menghadapkan tatapannya pada cokelat panas yang berada di meja didepannya.
Tangannya mengambil cokelat panas itu, lalu memberikannya kepada Haechan. Haechan menautkan kedua alisnya, "Cokelat panas pas untuk musim gugur seperti ini." jawabnya dengan cuek, lalu kembali memainkan gitarnya.
Haechan mengambil cokelat panas itu, lalu meminumnya sekali tegukan. Mark kaget melihat itu, matanya membulat tidak percaya. "Kau sudah gila?" tanyanya dengan bingung.
"Iya! Itu semua karena kau!" Haechan berdiri lalu menghentakkan kakinya, sungguh dia sangat kesal dengan sifat Mark begitu tidak peduli dengan dirinya.
"Aku akan pergi keluar!" dia melangkahkan kakinya untuk keluar.
BAM!
Haechan membanting pintu yang tidak bersalah itu, mukanya sudah sangat kesal, dan ini semua karena Mark yang tidak memperdulikan dirinya.
Yang benar saja di hari menyambut musim gugur begini dia harus mendiamkan diri di asrama besar ini padahal dia sudah mempunyai susunan kegiatan yang akan dilakukannya dengan Mark. Belum ada satupun yang terjalankan, Mark sibuk dengan kegiatan menurut Haechan tidak penting itu.
"Aku harus menghubungi Jaemin." dia mendapatkan ide untuk melakukan kegiatan ini bersama temannya yang lain. Dia tidak mau mengikuti Mark. "Dia orang yang membosankan, cih." Haechan sudah mengomel tidak jelas.
Haechan melangkah pergi untuk mencari Jaemin.
***
Mark duduk terdiam memandangi pintu yang baru saja di tutup Haechan. Dia meletak gitarnya di sisi kiri nya lalu dia berdiri untuk pergi ke perpustakaan. Tetapi gerakannya terhenti, dia melihat pin emas milik Haechan di lantai."Bodoh." Mark menunduk untuk mengambil pin emas milik Haechan, tetapi matanya tertuju pada lambang yang berada di pin milik Haechan.
Mark melirik pohon besar yang berada di luar, dia berjalan menuju ujung jendela. Melihat pohon besar itu dengan dahan tertiup angin, Mark mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lion - JaeYong
FantasyBaby Lion. Taeyong, Mark dan Jaehyun. Kembali ke masa penyihir dimana mereka harus membesarkan Mark didalam masa berat-beratnya dengan meninggalkan apartemen lama mereka untuk menyembunyikan putra mereka. boy x boy